Muse Indonesia Pecat Translator Setelah Buat Ujaran Pelecehan Seksual

Muse Indonesia Pecat Translator Hanif Aqsony Kresendo Anime In Spectre In/Spectre
Anime In/Spectre (kiri) yang didistribusikan oleh Muse Indonesia (kanan) | EDIT: Nawala Karsa

Distributor anime Muse Indonesia memutuskan untuk pecat salah satu translator mereka setelah warganet mengecam pernyataan bernada seksual.

Hal tersebut merupakan buntut dari kejadian tidak mengenakkan yang muncul dalam anime In/Spectre season 2 yang baru-baru ini dirilis oleh Muse Indonesia.

Pernyataan Melecehkan Muncul di Subtitle Anime

Muse Indonesia Pecat Translator Hanif Aqsony Kresendo Anime In Spectre In/Spectre
Subtitle yang berisi komentar translator Ardie dan Kresendo yang memuat unsur pelecehan seksual | FOTO: Kelakuan Random Pengurus Page via Facebook

Dalam unggahan yang telah ditarik kembali oleh distributor anime asal Taiwan tersebut, terdapat sejumlah kalimat berupa komentar para penerjemah.

“Aku SMP,” ditulis oleh translator bernama Ardie. Sementara Kresendo, translator yang dipecat oleh Muse Indonesia, menuliskan “Gua ent-t anak SMP“.

Pernyataan tersebut sontak menuai kritik dari warganet Indonesia pada hari Senin (27/3) lalu. Sejumlah warganet sendiri mengkritisi tindakan Muse Indonesia perihal pernyataan tersebut.

“Diluar nalar cuy,” tulis pengguna Facebook @ayayaposting di kolom komentar distributor anime tersebut, “profesional tapi main-main”.

Muse Indonesia Pecat Translator Hanif Aqsony Kresendo Anime In Spectre In/Spectre
Subtitle yang berisi komentar translator Ardie dan Kresendo yang memuat unsur menyinggung agama (SARA) | FOTO: Kelakuan Random Pengurus Page via Facebook

Pernyataan tersebut muncul di episode ke 12 dari season ke 2 anime In/Spectre yang diunggah Senin (27/3) lalu. Setelah mengunggah pernyataan maaf, Muse Indonesia telah mempublikasikan kembali episode anime tersebut di YouTube dalam kondisi telah disunting ulang.

Menariknya, kejadian ini hanya berdampak pada episode yang diunggah melalui platform YouTube. Sementara untuk platform lain seperti BStation tidak ditemukan indikasi kejadian serupa.

Berdasarkan penelusuran Nawala Karsa di Facebook, kedua penerjemah juga membuat pernyataan yang menyinggung Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) dalam tarkrir lain. Muse Indonesia sendiri tidak menyatakan komentar terkait hal tersebut.

Muse Indonesia Tindak Tegas Translator yang Bermasalah

Muse Indonesia Pecat Translator Hanif Aqsony Kresendo Anime In Spectre In/Spectre
Pernyataan Muse Indonesia pasca-insiden | FOTO: Syahrian Naufal Alfarizy

Dalam pernyataan resmi yang diunggah di Facebook pada Senin (27/3) sore di media sosial mereka, Muse Indonesia menyatakan bahwa mereka telah menanggapi ‘kejadian memalukan’ tersebut.

Distributor anime asal Taiwan tersebut meminta maaf akibat kelalaian yang terjadi dalam pengendalian kualitas penerjemah mereka. “Kami berjanji untuk menindak tegas staf kami yang terlibat dalam persoalan ini,” tulis Muse Indonesia.

Pada pernyataan yang sama, Muse Indonesia juga menyatakan bahwa mereka telah memberhentikan sang translator. “Kami dapat pastikan bahwa yang bersangkutan tidak akan terlibat lagi dalam proses penerjemahan judul-judul [Anime] kami ke depannya,” jelasnya.

Meski telah memecat Kresendo, Muse Indonesia belum menyatakan sikap tentang apa yang dilakukan oleh translator bernama Ardie, yang juga terlibat dalam insiden takarir anime In/Spectre season 2 bahasa Indonesia itu.

Minta Maaf dan Undur Diri, Siapa Itu Kresendo?

Muse Indonesia Pecat Translator Hanif Aqsony Kresendo Anime In Spectre In/Spectre
Pernyataan maaf dari Hanif Aqsony alias Kresendo | FOTO: Syahrian Naufal Alfarizy

Hanif Aqsony, dikenal sebagai Kresendo, merupakan salah satu translator atau penerjemah sekaligus pengurus takarir yang sebelumnya bekerja di Muse Indonesia.

Pasca insiden memalukan tersebut, Hanif Aqsony mengunggah pernyataan maaf di akun Facebook pribadinya atas perilakunya yang melecehkan tersebut.

Ia menjelaskan bahwa keteledoran yang Ia lakukan sebenarnya bermula pada saat ia melakukan konversi dokumen takarir dari format “.ass” ke format “.srt”.

Hanif, dalam pernyataan resminya, menyesali perbuatannya dan mengakui bahwa kejadian dalam produksi takarir anime In/Spectre bahasa Indonesia tersebut merupakan kesalahan terbesar yang pernah Ia lakukan dalam karirnya sebagai penakarir atau pembuat takarir.

Meski melontarkan pernyataan bernada seksual tersebut, Hanif menegaskan bahwa Ia tidak memiliki ketertarikan pada anak kecil atau pedofil. “Itu hanyalah candaan cirlce semata yang seharusnya saya tidak bawa ke ranah profesional,” jelas Hanif.

Sesuai dengan pernyataan yang diunggah oleh Muse Indonesia, Hanif Aqsony memastikan bahwa sebagai translator, Ia sudah di pecat dan tidak terlibat dalam produksi bersama distributor anime tersebut.

Ia bahkan meminta maaf kepada para pemirsa anime di Muse Indonesia atas kesalahannya tersebut, “Saya berjanji tidak akan mengulanginya kembali,” tutur Hanif.

Sejak mempublikasikan pernyataan tersebut, Hanif Aqsony menutup seluruh akses sosial media termasuk YouTube, Twitter, LinkedIn, dan Foriio pribadinya.

Selain itu, Ia turut dikeluarkan dari lingkar karya Kuli Komis yang berfokus di bidang desain grafis, motion design, dan sound engineering, seperti yang diungkap oleh Kuli Komis di akun Twitter resmi mereka.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.