Tak hanya mengganggu produksi anime, pandemi COVID-19 di Jepang dipastikan akan mengganggu produksi manga di majalah Weekly Shonen Jump. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh pihak Shonen Jump.
Kemungkinan Tertunda Akibat Penyesuaian ‘Work From Home’
Melalui pengumuman di situs resminya, departemen editorial dari Shonen Jump mengumumkan bahwa kemungkinan besar sejumlah judul manga yang hadir di Weekly Shonen Jump akan ditunda terkait pandemi COVID-19.
“Weekly Shonen Jump saat ini tengah meminta para mangaka yang tengah menserialisasi manga mereka untuk bekerja dengan memimalisir resiko terjadinya infeksi (virus COVID-19),” dikutip dari situs Shonen Jump, “Akibatnya, penyelesaian naskah akan membutuhkan waktu yang lama, sehingga sejumlah judul akan ditunda.”
Weekly Shonen Jump Sempat Tidak Terbit pada April Lalu
Due to a confirmed coronavirus case within Shueisha's editorial, a decision was made to delay the release of Issue 21 of the magazine (print & digital) from April 20th to April 27th & rename it to Issue 21•22. The release of Issue 20 is still scheduled on April 13th. pic.twitter.com/jyAKhnybZ5
— Shonen Jump News – Unofficial (@WSJ_manga) April 8, 2020
Majalah Weekly Shonen Jump sempat tidak terbit pada awal April lalu lantaran pandemi COVID-19. Hal itu diumumkan penerbit Shueisha melalui Twitter, yang menyebut bahwa mereka menunda penerbitan jilid 21 pada 27 April.
Hal ini berkaitan dengan salah satu karyawan di divisi editorialnya terkonfirmasi positif virus corona seminggu lalu. Pihak penerbit mengatakan bahwa karyawan tersebut tidak diletakkan pada jabatan posisi yang mengharuskan kontak dengan para mangaka Jump disana.
Atas insiden tersebut, Shueisha memerintahkan untuk melakukan kerja remote mulai Senin lalu. Divisi editorial majalah tersebut menghentikan pekerjaannya untuk sementara waktu agar menekan resiko tertular virus corona di lingkungan kantor Jump sendiri.