[ULASAN FILM] Gundala

Gundala

Gundala, film ini adalah film pembuka dari Jagat Sinema BumiLangit Jilid 1. Bagi yang belum mengetahuinya, Jagat Sinema BumiLangit adalah sebuah seri film aksi-hidup laga pahlawan super Indonesia. Yang ceritanya diadaptasi dari komik-komik pahlawan super Indonesia terbitan komik Bumilangit. Bisa dibilang sejenis dengan Marvel Cinematic Universe. Tapi, apakah komik-komik ini adalah gerakan ikut-ikutan dari komik barat? Tidak terlalu, karena kisah pahlawan-pahlawan ini sudah lahir dari tahun 1954. Namun, nama Bumilangit ini sendiri baru lahir di tahun 2003. Bumilangit menjadi sebuah perusahaan hiburan berbasis karakter terdepan di Indonesia yang mengelola pustaka karakter terbanyak, lebih dari 500 karakter-karakter komik yang telah diterbitkan selama enam puluh tahun terakhir. Kekuatan dari karakter-karakter ini tidak hanya berdasarkan popularitas semata, tetapi melainkan pada kekayaan cerita komik dari setiap karakter. Selengkapnya tentang Bumilangit bisa kamu baca di sini.

Kembali membahas filmnya, film Gundala telah tayang di bioskop Indonesia mulai tanggal 29 Agustus 2019 dan berhasil menembus Toronto International Film Festival ke-44. Film Gundala akan diputar di program Midnight Madness dan menjadi satu-satunya film Asia Tenggara di program tersebut. Bercerita tentang Sancaka, yang telah hidup di jalanan sejak orang tuanya meninggalkannya. Menjalani kehidupan yang berat, Sancaka bertahan hidup dengan memikirkan keselamatannya sendiri. Ketika keadaan kota makin buruk dan ketidakadilan berkecamuk di seluruh negara, Sancaka harus memutuskan, apakah dia harus terus hidup menjaga dirinya sendiri atau bangkit menjadi pahlawan bagi mereka yang tertindas.

Membuka Dunia Sinematik Dengan Baik

Mari mulai membahas filmnya. Pertama saya akan membahas alur atau plot dari filmnya. Jujur, menurut saya pribadi plot dari filmnya terlalu terburu-buru. Di awal memang kita disuguhkan latar belakang karakter dengan baik. Tapi mulai memasuki bagian konflik, ceritanya terlihat terburu-buru. Juga, bisa dikatakan masih ada beberapa lubang plot dalam film ini. Tapi, saya sangat menyukai bagaimana mereka menyisipkan sebuah ‘plot besar’ dalam film ini. “Jenius sekali!” Itu yang saya pikir saat menonton film ini. Mereka benar-benar memikirkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang untuk dunia sinematik ini. Walau memang jadinya ‘plot utama’ jadi terkesan tergantung, dan beberapa terlihat terabaikan begitu saja. Penonton diberikan kesan, “ayo nonton lagi film selanjutnya untuk tahu kelanjutannya.”. Sangat disayangkan, karena hal ini saya bisa mengatakan film ini bukanlah ‘sebuah film’ yang bisa dikatakan sangat baik. Tetapi, film ini adalah sebuah pembuka dunia sinematik yang sangat baik.

Selain itu, film ini mempunyai beberapa moral cerita. Tetapi apakah hal ini bisa dikatakan baik? Saya rasa kurang baik. Kenapa? Karena ada beberapa moral cerita ini, tema yang diangkat film ini menjadi banyak sekali, dan terkesan tidak mempunyai tema yang jelas. Namun sebenarnya ada sih 1 moral cerita yang pasti dalam film ini. Tapi, bagaimana jadinya moral cerita yang lain? Yaaa, lagi-lagi kita diberikan kesan “ayo nonton lagi film selanjutnya untuk tahu jelasnya.”. Film ini juga menaruh banyak sekali kritik-kritik sosial di dalamnya, dan sangat relateable sekali dengan masyarakat Indonesia. Menurut saya ini gerakan yang sangat dibutuhkan semua film lokal Indonesia, dan bisa memberikan sebuah dampak baik bagi masyarakat.

Terlalu Banyak Karakter Yang Muncul

Pembawaan karakter utama dalam film ini sangatlah baik. Kedua protagonis utama dan antagonis utama sama kuat karakternya. Keduanya benar-benar dimaksimalkan dengan baik. Villain yang mempunyai tujuan yang jelas, dan hero yang juga mempunyai motivasi yang jelas. Tapi menurut saya hal ini akan menjadi beban di film-film selanjutnya. Penonton pasti akan menaruh ekspetasi lebih tinggi dari para karakter ini di film selanjutnya. Jika lebih payah sedikit saja, saya rasa penonton akan kecewa dan merasa sayang melihat dua karakter hebat ini kenapa harus muncul di awal. Tapi, sepertinya kita akan diberikan pembawaan karakter hebat lainnya di film selanjutya. Karena, ada beberapa karakter yang sangat mencuri perhatian pada film ini. Karakter ini merupakan bagian dari ‘plot besar’ yang saya sebutkan tadi di bagian plot. Steal the show! Mereka benar-benar ingin mengembangkan karakter-karakter ini dengan baik di masa yang akan datang.

TERLALU BANYAK ANAK BAPAK!!!  Tapi menurut saya, ada terlalu banyak karakter yang muncul pada film pembuka Jagat Sinema Bumilangit, dan sayangnya tidak semua karakter ini dikembangkan dengan baik. Setidaknya di film ini. Tapi dengan ini kita tahu dengan banyaknya karakter yang sudah muncul, mungkin akan ada banyak juga potensi yang bisa dikembangkan. Karena masih banyak juga karakter yang mengambang dalam film ini. Nasibnya kurang jelas, tapi sepertinya hampir semua karakter ini akan muncul lagi. Karena hampir semua karakter Jagat Sinema Bumilangit Jilid 1 sudah diumumkan, dan beberapa karakter yang dikemas di film ini berbeda dengan ‘hasil jadi’ karakter yang sudah diumumkan akan menjadi siapa pada Jilid 1 ini. Jika kalian mencari tahu cerita karakter-karakter ini melalui komiknya pasti akan mengerti maksud saya ini. Lagi-lagi saya bisa mengatakan bahwa film ini adalah pembuka dunia sinematik yang sangat baik.

Koreografi Menawan Dengan Efek Spesial Yang Halus

Gundala

Untuk koreografi bertarung, WOW! SAYA SANGAT TERPUASKAN! Saya mengagumi setiap detail aksi laga pada film ini. Mulai dari pengambilan gambar, hingga aksi pukul-pukulannya, semua dimainkan dengan baik. Menurut saya pribadi, koreografi aksi laga film Indonesia memang tidak usah diragukan lagi, bahkan dunia pun sudah mengakui kehebatannya. Mengingat dulu sutradara Russo Brothers sempat terinspirasi oleh film The Raid saat mengerjakan film Captain America: The Winter Soldiers. Juga banyak aktor-aktor film aksi laga di Indonesia yang menembus pasar Hollywood. Yayan Ruhian & Cecep Arif Rahman yang bermain di film John Wick 3, Joe Taslim yang akan menjadi Sub Zero di film Mortal Kombat baru yang akan mendatang, dan masih banyak lainnya. Semua kehebatan ini juga terlihat di film Gundala ini.

Untuk spesial efek, film ini bisa dibilang adalah salah satu revolusioner pada hal ini, di perfilman Indonesia. Semua terlihat hampir sempurna, tidak kalah dengan milik film-film Hollywood. Seiring dengan waktu Jagat Sinema ini ada, saya yakin akan ada saatnya spesial efek Jagat Sinema ini akan lebih luar biasa lagi. Melihat titik mulanya saja, film ini, menurut saya sudah sangat dipersiapkan dengan baik. Juga, desain kostum hero-nya tidak terkesan ‘norak’ atau berlebihan. Mereka memberikan detail-detail agar semua bagian desainnya menjadi penting, dan juga terlihat enak untuk dilihat.

Film Bagus, Tapi Tidak Terlalu

Gundala

Apakah Gundala bisa dikatakan ‘film’ yang luar biasa bagusnya? Nope, saya belum bisa mengatakan itu. Masih ada beberapa hal yang menurut saya terabaikan di film ini. Lubang plot, karakter yang kurang dimaksimalkan, menurut saya Gundala bukan film yang sangat baik. Tapi menurut saya ini adalah lembaran awal dunia sinematik yang baik. Mereka sangat terlihat ingin membuat sesuatu yang luar biasa dari sini. Sebuah awal, sebuah lembaran pertama, sebuah pembuka yang sangat baik. Jagat Sinema Bumilangit ini mempunyai potensi yang luar biasa di masa yang akan datang.

Tapi, sebenarnya saya masih mempunyai satu kepenasaran tentang Gundala ini. Sebelumnya kita tahu bahwa dirilis sebuah komik, Gundala The Official Movie Adaption, yang diterbitkan penerbit Koloni. Banyak orang di sosial media mengatakan bahwa buku ini adalah pelengkap dari film ini. Mau dibaca sesudah atau sebelum menonton, film ini akan menjadi dibilang bagus sekali. Juga dikatakan ada beberapa detail yang tidak diberikan filmnya, tapi ada di komik ini. Mungkin di lain kesempatan saya juga harus mengulas komik ini? Apakah pandangan saya saat ini akan berubah setelah membaca komik ini? Ya kita lihat nanti, saya juga belum memiliki komiknya.

 

Sebuah pengalaman sinematik baru, yang sangat berpotensi di masa yang akan datang.

 


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.