Akun Zoom Milik Aktivis Diblokir Terkait Diskusi Insiden Tiananmen Square

Zoom memblokir akun yang menyelenggarakan diskusi Tiananmen Square
Ilustrasi Zoom Memblokir meeting online terkait Tiananmen square

Baru-baru ini akun Zoom milik aktivis Hak Asasi Manusia telah diblokir setelah kedapatan terlibat dalam diskusi mengenang insiden Tiananmen Square tahun 1989 silam, ataupun mendiskusikan terkait usaha Tiongkok untuk mengendalikan Hong Kong.

Dikutip dari The Guardian, akun Zoom milik aktivis yang dimaksud yaitu Lee Cheuk Yan, Zhou Fengsuo, dan Wang Dan.

Lee Cheuk Yan, seorang aktivis veteran yang tergabung dalam Hong Kong Alliance, yang juga penyelenggara acara tahunan mengenang insiden Tiananmen Square mengatakan bahwa akun Zoom miliknya telah diblokir pada bulan Mei sebelum dia sempat mengadakan acara diskusi terkait RUU Ekstradisi yang memicu unjuk rasa anti pemerintah di Hong Kong pada tahun 2019.

Lee juga mengatakan bahwa dia sudah membayar langganan platform tersebut untuk mendapatkan lebih banyak akses, tapi sayangnya akun Zoom miliknya malah diblokir.

Mantan pimpinan unjuk rasa Tiananmen Square Zhou Fengsuo mengatakan bahwa akun Zoom miliknya tidak bisa diakses sejak awal bulan Juni setelah mengadakan acara mengenang insiden Tiananmen Square secara online pada tanggal 31 Mei.

Panitia penyelenggara acara tersebut mengatakan setelah akun Zhou terkunci sejak tanggal 7 Juni, Zhou mencoba untuk login terus-menerus namun gagal, dan tidak mendapat jawaban dari Zoom. Walau saat ini akun Zhou telah dipulihkan.

Dan terakhir adalah Wang Dan, mantan pimpinan unjuk rasa mahasiswa Tiananmen Square mengatakan bahwa acara yang direncanakan akan diselenggarakan secara online pada tanggal 3 Juni di Zoom untuk mengenang insiden tersebut sempat dihentikan sebanyak dua kali.

Zoom Tidak Bisa Berbuat Lebih

Zoom beralasan bahwa acara yang Wang selenggarakan dianggap telah “melanggar aturan di negara tempat platform tersebut beroperasi”. Zoom juga menambahkan bahwa “kami menyesal bahwa beberapa pertemuan online dengan peserta baik dari luar ataupun dalam Tiongkok yang berdampak negatif dan bersifat sensitif dihentikan”.

Zoom juga menambahkan bahwa hal tersebut berada diluar wewenang platform “untuk mengubah peraturan pemerintah yang menghalangi kebebasan berpendapat”. Padahal Zoom “berkomitmen untuk mengubah kebijakan agar penggunanya dapat terlindungi dari orang-orang yang berusaha menghentikan acara yang pengguna selenggarakan”.

Tidak seperti layanan meeting online lainnya, Zoom tidak diblokir di negara Tiongkok, sehingga kemungkinan pemerintah Tiongkok dengan mudah dapat memantau aktivitas para aktivis di platform tersebut.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.