Beneran Pamit, HOOQ Akan Stop Operasi Setelah 30 April

HOOQ Pamit setelah 30 April 2020

Layanan streaming HOOQ akhirnya menemui ajalnya alias stop operasi. Layanan besutan Singtel bersama Sony Pictures dan Warner Bros ini akan berhenti setelah 30 April 2020.

HOOQ Pamit Selepas April

HOOQ nyatakan stop operasi setelah 30 April

Hal ini disampaikan oleh Country Head HOOQ Indonesia Guntur S Siboro. Keputusan Singtel untuk fokus ke bisnis utamanya sebagai operator telekomunikasi menjadi alasan penguat di balik penutupan layanan ini.

“Pemegang saham sudah memutuskan untuk likuidasi. Misalnya SingTel yang memutuskan fokus ke core business. Jadi kita setelah 30 April setop operasi,” ungkap Guntur, dikutip dari Indotelko.

Namun demikian, Guntur menjelaskan, jelang 30 April 2020 layanan HOOQ akan tetap dapat dinikmati para pengguna.

“Sementara akan mulai di-lay off (pegawai) pertengahan Mei supaya masih dapat Tunjangan Hari Raya (THR). Library-nya nanti dimiliki oleh HOOQ Content Company jadi saya belum tahu mau diapakan kedepannya,” pungkasnya.

HOOQ Nyatakan Bangkrut

Layanan streaming HOOQ

Sebelumnya, pada akhir Maret 2020, Singtel mengumumkan akan melikuidasi HOOQ. Keputusan ini diambil oleh operator asal Singapura itu setelah HOOQ tidak mampu menghasilkan keuntungan yang memadai.

Singtel menyatakan proses likuidasi HOOQ tidak memberikan dampak material terhadap nilai aset maupun pemasukan per saham. Sebagai informasi, Singtel memiliki secara tak langsung 76,5% saham HOOQ.

HOOQ Pamit dari Telkomsel

Pesan Singkat Telkomsel mengenai layanan streaming pengganti

Setelah menyatakan bangkrut, layanan HOOQ pun dicabut dari Telkomsel. Hal ini disampaikan oleh operator yang sebagian kecil sahamnya dipegang oleh Singtel itu melalui pesan singkat.

Terkait hal ini, Telkomsel pun mengandalkan layanan streaming besutannya sendiri, MAXstream, sebagai alternatif. Sejumlah konten streaming dan live TV pun menjadi andalannya.

Hanya Bertahan 5 Tahun

HOOQ bangkrut

Sebelum stop operasi, HOOQ pertama kali diperkenalkan pada tahun 2015 oleh Singtel bersama Warner Bros dan Sony Pictures. Singtel menyediakan infrastruktur streaming sementara dua perusahaan lainnya menyediakan konten film.

Namun ketatnya persaingan membuat HOOQ hanya mampu bertahan selama 5 tahun. Ditambah dengan kondisi ekonomi global yang tidak menentu akibat pandemi COVID-19 membuat Singtel menutup layanan besutannya itu.

Selain Singtel, induk usaha Warner Bros yaitu WarnerMedia juga sedang menggarap aplikasi streaming HBO Max. Aplikasi ini akan diluncurkan di Amerika Serikat pada 27 Mei mendatang.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.