Ghost Like Us, Melihat Kesadaran Mistis di Masyarakat indonesia

Ghost Like Us Riar Rizaldi
FOTO: Riar Rizardi (dipotret oleh Kay Beadman) / Ghost Like Us

Seniman muda asal Bandung, Riar Rizaldi, memamerkan seni media berkala daringnya bertajuk Ghost Like Us di situs Galeri Salihara.

Karya tersebut adalah karya keempat yang tayang secara virtual dalam pameran seni rupa virtual Universal Iteration oleh Komunitas Salihara Art Center masih berlangsung.

Seniman yang sekaligus sutradara, seniman, musisi, dan kurator muda tersebut, kini tengah menempuh pendidikan doktor di City University, Hong Kong. Ghost Like Us yang digarap Riar Rizaldi ini dapat disaksikan secara gratis di situs Galeri Salihara hingga 14 Agustus 2021.

Kurator Universal Iteration Bob Edrian menyebut Ghost Like Us sebagai esai sinematik pendek tentang perubahan politik-ekonomi dan teknologi yang mengubah bagaimana sinema horor Indonesia dikonsumsi dan diproduksi sejak tahun 1970-an.

“Sebagai kelanjutan perhelatan Universal Iteration, karya Ghost Like Us menjadi representasi spektrum karya seni media yang tidak hanya mengangkat ragam isu dan narasi, tetapi juga memantik pembicaraan terkait teknologi dan kesadaran internet itu sendiri,” ungkap Bob Edrian.

Ghost Like Us Riar Rizaldi
FOTO: Ghost Like Us / Komunitas Salihara

Dalam Ghost Like Us, nuansa mistik dalam penggambaran hantu-hantu “yang mengganggu” merupakan sebuah alternatif penaklukan kuasa dan pusat. Bagaimana film-film horor Indonesia yang diproduksi dalam setiap dekade tidak hanya merepresentasikan perkembangan artistik dan teknologi media gambar bergerak, tetapi juga menandai pergeseran-pergeseran pemikiran dan situasi sosial-politik.

Sebagai upaya mengkaji implikasi kultural dan politik dalam pendekatan pedesaan terhadap sinema horor di Indonesia, film karya Riar Rizaldi ini menawarkan pendekatan essayistic yang mengkaji dinamika pedesaan-perkotaan dalam sinema horor dari rezim Orde Baru hingga munculnya genre horor terdekonstruksi yang ditemukan di gaya kino-pravda, Misteri Bondowoso.

Ghost Like Us Riar Rizaldi
FOTO: Ghost Like Us / Komunitas Salihara

Berdasarkan kajian tersebut, film-esai ini mengajukan pertanyaan, yang terkenal dengan ungkapan Thomas Elsaesser, “kapan dan di mana sinema?” Menurut relasi antara hauntology (lakuran dari haunting  dan ontology), otoritas-otonomi, dan aparatus sinematik. Selain itu, menampilkan refleksi puitis horor, ideologi, evolusi sinema, dan pemikiran sinematik dalam memahami lanskap teknologi media saat ini di Indonesia dan Asia.

Ghost Like Us adalah bagian dari Monographs, sebuah rangkaian esai terbaru tentang Sinema Asia yang dikumpulkan oleh Asian Film Archive (AFA).

Karya-karya Riar Rizaldi berfokus pada hubungan antara kapital dan teknologi, ekstraktivisme, materialitas dan fiksi teoritis. Selain itu, Riar Rizaldi kerap mengeksplorasi hubungan antara manusia dan teknologi, media dan elektronik konsumer, sirkulasi citra dan intervensi jaringan.

Lewat karya-karyanya, Riar Rizaldi mempertanyakan tentang gagasan akan temporalitas, politik citra, fiksi-teori, virtualitas dan konsekuensi dari perkembangan teknologi.

Sejak dimulai pada Mei 2021, Universal Iteration telah menampilkan karya-karya seni yang sepenuhnya memang diproduksi dan ditujukan untuk diapresiasi para peminat seni secara daring.

Pameran virtual ini mengajak kita menikmati pengalaman baru dalam mengapresiasi seni rupa berbasis digital. Sejak dibuka pada Mei 2021, Universal Iteration telah menampilkan karya-karya Blanco Benz Atelier, Natasha Tontey, dan Farhanaz Rupaidha. Dengan presentasi karya per tiga minggu, Universal Iteration masih akan berlanjut hingga November 2021 yang akan datang.

“Pemanfaatan teknologi internet hari ini (ditambah dengan kemungkinan akselerasi oleh situasi pandemi COVID-19) membawa aktivitas manusia ke dalam pelebaran ruang dan jejaring yang semakin kompleks. Universal Iteration menawarkan pengalaman mengapresiasi karya-karya seni media melalui layar atau gawai yang terkoneksi internet,” jelas Bob Edrian.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.