Dagangan Manjakan Masyarakat Lewat Layanan Belanja dari Rumah

Start up dagangan sediakan layanan baru

Sebagai start up social commerce yang berfokus melayani masyarakat rural, Dagangan terus mengembangkan diri mereka. Yang terbaru, Dagangan mengenalkan layanan baru guna memenuhi kebutuhan primer masyarakat desa, sehingga mereka dapat berbelanja dari rumah.

Bukan sekedar berbelanja, layanan ini juga memungkinkan pelanggan menerima belanjaannya dalam kurun waktu 1X24 jam. Bahkan, yang lebih menggiurkan, layanan ini tidak menarik ongkos kirim sama sekali. Jadi, pelanggan bisa memanfaatkan layanan ini secara gratis.

Solusi Bagi Masyarakat Saat Pandemi COVID-19

Layanan baru dari Dagangan juga berdasarkan laporan dari Unicef.  Unicef menyebutkan bahwa selama pandemi COVID-19, terjadi pembengkakan biaya kebutuhan pokok masyarakat area pedesaan. Hal ini terjadi akibat terbatasnya mobilitas.

Selain itu, masyarakat juga cenderung membutuhkan waktu lebih lama dan biaya lebih besar untuk membeli kebutuhan sehari-hari saat pandemi.

Atas dasar tersebut, Dagangan menawarkan opsi menarik bagi masyarakat desa melalui layanan terbaru mereka. Layanan ini menawarkan efisiensi waktu dan biaya untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Sebab, pada umumnya, masyarakat desa atau pun daerah terpencil membutuhkan waktu 2 hingga 3 jam perjalanan, hanya untuk berbelanja.

Mengenai layanan baru yang tersedia, Ryan Manafe, CEO dan Co-Founder Dagangan turut angkat suara. Menurut Ryan, pihaknya berupaya mengakselerasi pemerataan ekonomi, dengan menawarkan pemenuhan kebutuhan pokok lebih cepat dan mudah.

Bahkan, melalui layanan Dagangan, masyarakat yang tinggal di Desa memiliki kesempatan yang sama dengan masyarakat perkotaan, terkait pemenuhan kebutuhan sehari-hari secara terjangkau.

Terapkan Hubs and Spoke

Alasan lain dari hadirnya layanan baru dari Dagangan adalah fakta mengenai tiga dari lima orang Indonesia tidak tinggal di wilayah perkotaan. Hal ini juga menjadi salah satu alasan bagi mereka untuk memfokuskan layanan mereka pada masyarakat pedesaan.

Layanan ini juga merupakan implementasi model operasional hubs-and-spoke. Jadi, Dagangan menjalin sinergi dengan tokoh masyarakat, pengusaha lokal, dan UMKM, yang berada pada wilayah Desa.

Pendekatan ini juga merupakan upaya yang tepat dan efisien, karena mampu menjangkau wilayah yang tak terjangkau sebelumnya.

Willy Chandra, selaku COO, juga mengungkapkan bahwa saat ini start up nya telah memiliki lebih dari 40 hubs. Hubs tersebut tersebar pada beberapa area pedesaan, sehingga pengiriman kebutuhan pokok pada konsumen menjadi lebih cepat.

Selain itu, biayanya juga menjadi lebih terjangkau.

Sekilas Tentang Dagangan

Dagangan merupakan start up yang memiliki fokus melayani masyarakat wilayah rural dengan menyediakan aneka kebutuhan rumah tangga. Pelbagai kebutuhan primer atau pun kebutuhan harian tersedia melalui aplikasi.

Sejak tahun 2019 hingga saat ini, Dagangan telah melayani lebih dari 100.000 transaksi dan menjangkau lebih dari 8.000 desa. Untuk desanya, tersebar pada wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Untuk ke depannya, start up social commerce ini memiliki rencana memperluas cakupan operasional mereka. Baik untuk wilayah Pulau Jawa atau pun luar Pulau Jawa.

Hal ini tentunya dapat meningkatkan jumlah masyarakat yang dapat menikmati layanan yang ditawarkan oleh Dagangan.

Mau tahu lebih lanjut mengenai platform ini? Cek dulu informasi mendalam mereka lewat pranala ini!


Informasi tadi merupakan siaran pers dari mitra sahabat Kami. Punya berita atau informasi pop kultur yang ingin Anda sampaikan? Silakan untuk hubungi Kami melalui surel di [email protected]!


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.