Comifuro 16 Selesai Diadakan, Ada 3 Hal yang Perlu Jadi Catatan Panitia

Comifuro 16
Spanduk Comifuro 16 | Foto dan Edit: M. D. Azani

Sedari Sabtu (6/5) hingga Minggu (7/5) lalu, acara Comic Frontier atau Comifuro 16 kembali diadakan untuk penggemar Jejepangan. Pasar kreatif bertemakan anime Jepang ini bertempat di ICE BSD, Serpong, seperti musim yang sebelumnya.

Meski terlihat sudah berusaha untuk lebih baik dari yang sebelumnya, ada 3 kekurangan yang perlu dievaluasi dari acara Comifuro 16. Yang diharapkan dapat diperbaiki secara terus menerus oleh penyelenggara. Apa saja kira-kira? Simak penjelasan berikut!

Antrian Tiket Online Comifuro yang Molor

Antrian Comifuro
Antrian pengunjung Comifuro 16 | Foto: Seno | Edit: M. D. Azani

Antrian pengunjung di Comic Frontier kemarin sebenarnya telah membaik dari segi crowd control yang dilakukan oleh panitia, bekerjasama dengan pihak keamanan setempat.

Jika kita melihat gelaran sebelumnya, calon pengunjung yang hendak membeli tiket justru harus dihadapkan dengan panasnya matahari di depan Hall 10 ICE BSD pada saat itu. Kini, keresahan tersebut dapat diselesaikan, pasalnya penyelenggara memindahkan loket pembelian tiket ke kawasan parkir mobil tempat konvensi terbesar di Indonesia itu.

Meski begitu, masalah yang paling utama adalah bagaimana para pengunjung hendak melakukan redeem tiket mereka dari platform pembayaran tiket secara daring menjadi sebuah tiket masuk. Hal ini dikeluhkan oleh salah satu pengunjung bernama Viktor, yang saya temui di hari pertama acara digelar.

“Saya sudah datang dari jam 9 pagi, tapi baru bisa masuk sekitar jam 12, padahal saya sudah beli tiket secara online agar lebih cepat,” ujar Viktor.

Saking lamanya, Viktor bersama temannya bahkan sampai menitip barang yang ingin dibeli di dalam area event.

Tak hanya pengunjung biasa, para cosplayer yang tampil juga mengalami hal demikian. Seperti Haruka, cosplayer yang memerankan Klee dari Genshin Impact yang datang sedari jam 7 pagi, baru bisa masuk sekitar jam 10 siang.

Ponsel ‘Full Sinyal’ Namun Tetap Tak Berguna

Comifuro BSD
Area Comifuro 16 di ICE BSD | Foto: Seno | Edit: M. D. Azani

Dengan okupansi pengunjung yang diperkirakan mampu mencapai puluhan ribu pengunjung, nyatanya ICE BSD dan penyelenggara Comifuro 16 tetap tidak mampu memperkirakan adanya masalah ini terjadi. Yap, itu benar. Meski sinyal ponsel yang dipegang semua orang mendapatkan sinyal 4G LTE sekalipun, mereka tetap tidak bisa berkomunikasi.

Ini dikeluhkan juga oleh seluruh pengunjung. Salah satunya adalah Kofi, yang merupakan salah satu pengunjung yang turut menjadi cosplayer dalam acara tersebut. “Tempatnya memang lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya,” sebut Kofi, “cuma sayangnya hawa jadi lebih panas dan malah susah sinyal.”

Sinyal dari beberapa provider selular memang masih bermunculan di sekitar area Comifuro 16. Provider seperti XL Axiata, Tri, dan Indosat memang memunculkan keterangan ada sinyal 4G saja, tapi tidak bisa digunakan untuk mengakses internet. Telkomsel turut bernasib sama. Smartfren disisi lain diuntungkan, karena memiliki jangkauan sinyal yang baik saat digunakan dalam kondisi ramai.

Keamanan Kawasan Terbatas dan Aturan yang Masih Kurang Tegas

Media Comifuro 16

Ruang untuk Awak Media di Comifuro 16 | Foto dan Edit: M. D. Azani

Area Comifuro 16 terbagi menjadi main stage dan bazaar yang berada di lantai 1 hall 8 hingga 9 ICE BSD.

Kemudian beberapa ruangan yang difungsikan sebagai musholla, ruang media, ruang untuk guest star, ruang panitia, dan ruang ganti plus toilet di lantai 2.

Meski terlihat pembagiannya telah jelas, dalam hal penjagaan masih kurang kondusif dari panitia Comic Frontier 16. Hal ini terlihat dari area khusus untuk guest star yang bisa diakses untuk lift dan tangga, tidak terdapat penjagaan mulai dari lantai 1.

Kurangnya penjagaan dari panitia, juga terlihat dari ruang media dan toilet khusus disabilitas, sehingga dikhawatirkan pengunjung umum  yang tidak berkepentingan bisa memasukinya.

Bahkan, sejumlah pengunjung tanpa tiket mampu masuk melalui loading dock dengan menyalahgunakan pass seperti media pass atau exhibitor pass orang lain. Tidak ada satu panitia yang melakukan verifikasi ulang untuk hal ini, yang dimana sangat riskan menimbulkan masalah serius di kemudian waktu.

Itulah setidaknya 3 kekurangan fatal dan penting untuk dievaluasi oleh panitia Comifuro 16. Menurut NawaReaders, apa ada kekurangan lain selain poin diatas? Sampaikan di kolom media sosial Twitter, Facebook, dan Instagram kami!


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.