Menyusul polemik klaim nama Citayam Fashion Week yang dilakukan oleh artis ibukota Baim Wong, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat suara atas fenomena tersebut.
Polemik pencatutan nama Citayam Fashion Week pada pendaftaran merek di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) itu dimulai pada hari Rabu (20/7) lalu.
Merk Citayam Fashion Week Didaftarkan Baim Wong
Dengan nomor registrasi JID2022052181, mengutip Detikcom, Baim Wong melalui PT Tiger Wong memohon kepada PSDKI Kemenkumham atas nama tersebut.
Perusahaan miliknya tersebut mendaftarkan Citayam Fashion Week tersebut dalam kode kelas 41 (Empat Puluh Satu).
Kode kelas tersebut dapat digolongkan sebagai jenis barang atau jasa hiburan dalam sifat peragaan busana.
Kelas tersebut juga mencakup layanan hiburan podcast, berita, hingga video on demand.
Dalam publikasi dalam akun Instagram-nya, Baim Wong menyebut bahwa ia hanya menjadi penghubung bagi kawula muda untuk menjadikan gelaran itu sebagai ajang yang legal.
Mengaku Tetap Melibatkan Bonge Cs
Dalam isu klaim Citayam Fashion Week ini, Baim Wong menyebut bahwa ia akan tetap melibatkan Bonge, Roy, dan Kurma.
“Kenapa saya tergerak?” ujar Baim Wong, “berawal semua ini karena istri saya. Karena dia mengerti dunia fashion, dan dia melihat Citayam Fashion Week adalah gerakan dimana orang-orang memperdulikan fashion.”
Ia mengaku bahwa Citayam Fashion Week akan jadi milik Bonge Cs, dan keuntungan yang didapatkannya mampu digunakan untuk pembangunan daerah.
Meski demikian, pengakuan tersebut dianggap nirnalar oleh warganet Indonesia. Sebab, tindakan Baim Wong seakan-akan mencuri dari kaum kelas menengah kebawah.
Warganet Indonesia kurang lebih menyebut bahwa insiden ini tergolong “Created by The Poor, Stolen by The Rich“, alias diciptakan oleh orang miskin, dan dicuri oleh orang kaya.
Ridwan Kamil Beri Teguran, Minta Permohonan HAKI Dicabut
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil langsung menegur artis ibu kota tersebut atas klaimnya mengenai Citayam Fashion Week.
“Tidak semua urusan di dunia ini harus selalu dilihat dari sisi komersial,” ujar Gubernur Jabar tersebut, “(CFW) itu adalah gerakan organik akar rumput yang tumbuh kembangnya natural.”
Ridwan Kamil menyebut bahwa formalitas gerakan tersebut hanya akan menghilangkan esensi dari kegiatan tersebut. “Biarkan ini jadi cerita,” ujarnya. “bahwa fashion jalanan tetap adanya di jalanan.”
Ia juga berharap agar Baim Wong tidak ikut campur dalam pengorganisasian gerakan fashion week ini, lantaran gerakan tersebut dibuat oleh komunitas anak-anak Citayam, dan bukan Baim sendiri.
Gubernur Jawa Barat ini juga mengharapkan Baim Wong untuk tetap melanjutkan pekerjaannya, dan tidak melakukan inisiatif seperti ini.
“Saran saya,” sebutnya di postingan Instagram pribadinya, “pendaftaran HAKI ke Kemenkumham dicabut saja. Terima kasih jika bisa memahaminya.”