Jumat (1/7) pukul 11:00 WIB, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Tjahjo Kumolo, menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat.
Almarhum saat itu berusia 64 tahun, setelah ia dirawat selama dua pekan. Ia meninggalkan seorang istri, Erni Guntari, serta 3 anak yakni Rahajeng Widyaswari, Karunia Putripari Cendana, dan Arjuna Cakra Candrasa.
Seperti terberitakan oleh Kumparan, putri pertama Tjahjo, Rahajeng Widyaswari mengatakan bahwa jenazah akan dibawa ke rumah duka di Jalan Widya Chandra IV.
Sekadar informasi, jalan ini merupakan rumah dinas dari almarhum Tjahjo.
Rencananya, almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta Selatan, pasca Salat Asar, Jumat (1/7) ini.
Melansir dari Kompas.com, almarhum mengalami komplikasi organ dalam akibat infeksi paru-paru sejak dirawat Jumat (24/6/2022) lalu.
Salah satu politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Junimart Girsang, menyatakan dengan benar kabar tersebut.
Sebelumnya, lanjut Juniarto, beliau tidak hadir pada rapat kerja nasional (Rakernas) PDI-P sejak Selasa (21/6) hingga Kamis (23/6) lalu, dengan alasan perawatan intensif.
Profil Singkat Sang Politisi Penyabar
Almarhum H. Tjahjo Kumolo, SH. lahir di Surakarta pada Minggu (1/12/1957), dan adalah almamater dari Universitas Diponegoro jurusan hukum.
Mendiang Tjahjo terjun di bidang politik dengan bergabung ke Golongan Karya sejak 1987. Ia kemudian menjadi anggota Komisi III DPR mewakili provinsi Jawa Tengah di tahun yang sama hingga 1998.
Pada masa reformasi, almarhum Tjahjo Kumolo berpindah ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai wakil sekretaris fraksi masa (1999-2002).
Selama di partai berlogo banteng tersebut, ia terlibat dalam menggerakan presensi partainya setelah menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI-P pada (2004-2010). Ia juga menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP antara (2005-2009).
Atas prestasinya, mendiang Tjahjo Kumolo ternobatkan menjadi Sekretaris Jenderal PDI-P pada 2010 oleh Ketua Umum saat itu, Megawati Soekarno Putri.
Mendiang Tjahjo Kumolo hingga akhir hayatnya sangat ternama di hadapan kader partainya dengan sikap penyabar selama di PDI-P, yang juga terbawa sampai menjadi salah satu menteri di pemerintahan presiden Joko Widodo hingga kini.
Tiga Kali Menjadi Menteri
Tahun pertama presiden Joko Widodo memerintah pada Senin (27/10/2014), almarhum Tjahjo Kumolo terangkat menjadi Menteri Dalam Negeri, menggantikan Gamawan Fauzi dari kabinet presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ia menjabat posisi tersebut selama lima tahun penuh pada periode (2014-2019), sebagai susunan Kabinet Kerja Pertama bentukan Jokowi.
Mendiang Tjahjo sempat menjadi pelaksana tugas sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) selama Oktober 2019.
Ia membantu menteri separtainya, Yasonna Laoly, yang sempat terpilih menjadi anggota Fraksi PDI-P di DPR pada Oktober 2019 lalu.
Selepasnya, mendiang Tjahjo Kumolo menduduki jabatan menteri kembali sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) dalam Kabinet Kerja Kedua untuk periode (2019-2024), hingga wafatnya Jumat (1/7) ini.
Atas jasa sebagai Menkumham, mendiang Tjahjo mendapatkan bintang jasa, yaitu Bintang Mahaputera Adipradana, oleh presiden Jokowi pada Rabu (11/11/2020) lalu.
Segenap kru dari Ayukawa Media menghaturkan turut berduka cita atas berpulangnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, H. Tjahjo Kumolo. Semoga jasa-jasa dan amal dari almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
