Pemilih Pemula Surabaya Dapat Edukasi Politik dari Mahasiswa UPN Jatim

Mahasiswa UPN Veteran Jatim gelar sosialisasi edukasi politik bagi kawula muda Surabaya yang akan menjadi Pemilih Pemula di Pemilu 2024 nanti

Sosialisasi Pemilih Pemula Politik Surabaya
FOTO: Nanda Syafira, Vortumei Telaumbanua

Menjelang masa pemilu pada 2024 mendatang, pembicaraan mengenai politik semakin hangat menjadi pembicaraan publik. Seiring dengan berkembangnya era digital, Indonesia sebagai negara demokrasi kini sudah memasuki era keterbukaan informasi kepada publik.

Efektivitas dan efisiensi yang ditawarkan dalam perkembangan sarana informasi menjadi alasan bagi pemerintah dan tokoh-tokoh politik untuk menggunakan platform media sosial sebagai media dalam penyampaian informasi kepada publik.

Internet dan media sosial yang menjadi wadah bagi segala pertukaran informasi di masa kini didominasi oleh pengguna media sosial dengan rentang umur remaja. Dilansir dari We Are Social dan Hootsuite.com, terdapat lebih dari 150 juta pengguna internet di Indonesia pada 2019, dan akan bertambah setiap tahunnya.

Dari temuan ini disimpulkan adanya separuh jumlah penduduk Indonesia telah menjadi pengguna aktif media sosial, dengan jumlah terbesar pengguna media sosial terbesar didominasi oleh milenial dan Gen Z.

Sosialisasi Pemilih Pemula Politik Surabaya
INFOGRAFIS: Nanda Syafira, Vortumei Telaumbanua

Namun seiring dengan perkembangan zaman dan pertumbuhan penduduk, antusiasme dan partisipasi masyarakat khususnya dari kalangan muda dalam dunia politik semakin berkurang.

Masih banyak masyarakat yang tidak paham dengan situasi politik yang ada di indonesia, yang terbukti dengan adanya sebagian masyarakat yang memutuskan golput ketika menghadapi masa pemilu. Bentuk sikap apatis ini merupakan hal yang dapat membahayakan kondisi suatu negara, karena masyarakat khususnya para remaja merupakan masa depan bangsa yang akan meneruskan perjuangan para pendahulunya dan menjadi calon-calon pemimpin di masa depan.

Stigma negatif akan dunia politik yang kotor dan membuat para remaja enggan untuk berperan aktif dalam dunia perpolitikan di Indonesia. Namun dibalik fakta tersebut, masih terdapat sebagian lain masyarakat kalangan remaja yang memiliki rasa ketertarikan lebih tinggi terhadap politik.

Bentuk ketertarikan oleh sebagian masyarakat kalangan muda ini yang yang menjadi alasan bagi sekelompok mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jawa Timur untuk membuat sosialisasi mengenai edukasi wawasan politik dan pemilu bagi pemilih pemula, agar nantinya para remaja ini dapat memperkaya wawasan politik mereka serta dapat lebih cermat dalam memahami dunia politik.

FOTO: Nanda Syafira, Vortumei Telaumbanua

Sosialisasi ini dilaksanakan melalui platform Zoom dengan mempertimbangkan sisi efisien agar dapat menjangkau banyak peserta tanpa adanya pertimbangan jarak lokasi peserta dengan lokasi diadakannya acara sosialisasi.

Sosialisasi yang diadakan berjalan dengan kondusif dan informatif. Para peserta sosialisasi mendapatkan berbagai informasi terkait dengan wawasan umum mengenai bagaimana menyikapi dan memasuki dunia politik dari sisi masyarakat awam kalangan remaja, sehingga nantinya dapat lebih bijak dalam memilih arah pandangan politiknya serta ketika berpartisipasi dalam pemilu mendatang.

Dalam sosialisasi tersebut, para mahasiswa memberikan beberapa penjelasan mengenai aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan dunia politik, yakni seperti pembahasan mengenai apa itu kampanye politik serta bagaimana penyelenggaraan pemilu.

Salah satu bentuk keterlibatan masyarakat kalangan remaja sebagai negara demokrasi ialah berpartisipasi dalam pemilu. Pemilu dilaksanakan sebagai ajang dalam menentukan pemimpin yang sesuai dengan kehendak rakyat. Dalam hal ini, pemateri juga menekankan bahwa pemilu yang bersih akan melahirkan pemimpin yang jujur dan adil. Semakin meningkatnya partisipasi politik, akan menjadi suatu bukti nyata semakin menguatnya nilai demokrasi di negara tersebut.

Dilansir dari Kompas.com (17/10/2018), Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengemukakan beberapa cara yang dapat dilakukan agar dapat menjadi partisipan yang baik dalam penyelenggaraan pemilu, yakni:

  1. Memberikan atensi yang sama terhadap pemilu, agar tercipta pelayanan publik yang memiliki keseimbangan yang baik dari parlemen hingga presiden
  2. Mengenali caleg yang sesuai aspirasi politik pribadi
  3. Mencermati program, gagasan, hingga rekam jejak calon
  4. Mencermati calon yang diusung partai politik yang sejalan dengan ideologi pribadi
  5. Menuntut elit dan aktor politik memberikan politik yang baik

Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.