Mahasiswa UPN Jatim Gelar Penyuluhan Peningkatan Minat Belajar di SMP Surabaya

Pembelajaran daring atau online tidak semaksimal dengan pembelajaran tatap muka karena guru tidak bisa mengawasi muridnya secara langsung.

Riset Independen merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Melalui kegiatan penelitian, mahasiswa dapat membangun keterampilan berpikir kritis dan penyelesaian masalah (problem solving). Dua kompetensi ini yang sangat dibutuhkan untuk berbagai rumpun keilmuan pada jenjang pendidikan tinggi.

Dengan kemampuan berpikir kritis dan penyelesaian masalah, mahasiswa akan lebih mendalami, memahami, dan mampu melakukan riset dengan baik. Bagi mahasiswa yang memiliki minat dan keinginan berprofesi dalam bidang riset, peluang untuk magang di lembaga riset dapat menjadi jalan merintis karier peneliti/periset.

Penelitian/Riset merupakan salah satu bentuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1 dapat dilakukan di luar program studi.

Penelitian/Riset memberikan kesempatan kepada mahasiswa meningkatkan kapasitas, peran, dan partisipasi dalam kegiatan meneliti, terutama untuk membuat dan mengembangkan rekam jejak yang cukup dan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Selain itu, laboratorium/lembaga riset sering kali kekurangan peneliti saat mengerjakan proyek riset yang berjangka pendek (satu semester sampai satu tahun).

Mahasiswa Lakukan Program Ini di SMP Setempat

Kondisi pandemi saat ini mempengaruhi berbagai macam kegiatan aktivitas sehari-hari. Salah satunya adalah kegiatan belajar mengajar sekolah-sekolah di berbagai daerah.

Awal munculnya COVID-19 kemudian merubah pola belajar mengajar yang sebelumnya menggunakan metode tatap muka di kelas, berubah menjadi kegiatan belajar mengajar menggunakan metode daring dengan memanfaatkan berbagai macam platform pendukung yang tersedia seperti Zoom, Microsoft Teams, dan sebagainya.

Tetapi metode belajar sistem daring ini memiliki banyak kekurangan dengan terbatasnya kualitas internet di daerah-daerah yang jauh dari kota sehingga jaringan internet yang ada kurang mendukung untuk melakukan pembelajaran secara daring atau online.

Pembelajaran daring atau online tidak semaksimal dengan pembelajaran tatap muka karena guru tidak bisa mengawasi muridnya secara langsung. Hal ini juga dikeluhkan oleh bapak Farid Faruq selaku guru kesiswaan SMP Negeri 22 Surabaya, dengan pembelajaran daring tersebut menurunkan minat belajar para siswa-siswi.

Output dari program riset ini adalah leaflet berupa point-point untuk memotivasi mereka agar giat belajar dan untuk mengubah pola pikir mereka agar dapat melangkah jauh kedepan.

Dengan memberikan materi-materi melalui pendekatan sejarah untuk meningkatkan minat belajar para siswa-siswi maka diharapkan para siswa-siswa dapat mengambil pengalaman-pengalaman yang terjadi di masa lalu.

Para mahasiswa mengambil contoh perjuangan dari pahlawan yang dikenal sebagai Bapak Kebangkitan Nasional yakni dr. Wahidin Soedirohoesodo yang merupakan seorang dokter dan pengagas pendidikan untuk masyarakat umum di masa itu.

Perjuangan dr. Wahidin Soedirohoesodo yang sangat luar biasa dengan mengorbankan pikiran, ilmu, tenaga serta hartanya untuk rakyat Indonesia yang mengalami penjajahan agar bisa hidup dengan bahagia dan damai saat itu perlu dicontoh oleh anak-anak muda masa kini.

Beliau dr. Wahidin Soedirohoesodo yang miris melihat penderitaan rakyat bangsa Indonesia saat itu berusaha dengan keterbatasaan yang ada di waktu itu agar para rakyat Indonesia bisa hidup dengan layak tanpa adanya penjajahan. Kemudian beliau mendorong para pelajar-pelajar STOVIA untuk mendirikan organisasi yang bertujuan untuk memajukan pendidikan bagi rakyat Indonesia dan dari dorongan beliau maka berdirilah organisasi Boedi Oetomo.

Dari kegiatan ini maka para siswa-siswi SMP Negeri 22 Surabaya dapat mengetahui pendiritaan rakyat yang terjajah pada saat itu yang disebabkan karena keterbatasan pendidikan yang ada dan bisa mengerti bagaimana perjuangan para pahlawan-pahlawan kita di masa lalu.

Berbanding terbalik dengan fasilitas dan kemudahan teknologi yang ada saat ini, seharusnya para pemuda masa kini harus memanfaatkan kemudahan yang ada dengan belajar dan memperbanyak pengetahuan serta wawasan ilmu.

Dengan memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas maka seseorang bisa berkembang lebih besar serta bisa memanfaatkan wawasan dan pengetahuan yang mereka miliki agar berguna untuk kebaikan di sekitar mereka, dan dapat mengaplikasikannya di dalam berkehidupan sehari-hari dengan masyarakat umum.


Ditulis oleh Muhammad Farhan Ramadhan


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.