Bergerak! Mahasiswa di Surabaya Berdemo di Depan Kantor DPRD, Apa Tuntutannya?

Demo Mahasiswa Surabaya
Foto: Detik Jatim

Pada Kamis (14/4), terjadi demo mahasiswa di daerah Surabaya, Jawa Timur. Demo mahasiswa kali ini berbeda dengan demo yang sebelumnya. Kali ini yang datang untuk demo adalah berasal dari kumpulan BEM satu surabaya.

Titik lokasi berkumpulnya demo mahasiswa kali ini berada di depan gedung DPRD di Surabaya, Jawa Timur. Menurut klaim BEM Surabaya sendiri total yang akan menghadiri sekitar 3000 mahasiswa.

Dari pemerintah sendiri sudah menghimpun TNI dan Polri untuk mengamankan dan mencegah terjadinya kericuhan. Persebaran dari TNI dan Polri juga tidak sebatas di sekitar gedung DPRD saja, tetapi beberapa wilayah di kota termasuk kampus.

Harapannya tidak terjadi kericuhan seperti yang lalu-lalu, juga jauh dari kerusuhan. Pihak kepolisian juga telah berdiskusi secara intens untuk meyakinkan agar tidak terjadi ricuh dan rusuh.

Demo ini sendiri mulai dari pukul 15.00 WIB dan berakhir pada pukul 16.30 WIB.

Demo Surabaya: Tuntaskan Mafia Minyak Goreng!

Berbeda dari demo rata-rata demo yang terjadi pada Senin (11/4) yang berfokus pada penolakan masa jabatan presiden 3 periode dan penundaan pemilu. Pada demo mahasiswa hari ini sama sekali tidak membahas tentang hal tersebut.

Bagi mereka presiden sendiri juga sudah menganggap presiden menolak rencana tersebut.

Fokus utama yang menjadi tuntutan mahasiswa BEM surabaya kali ini adalah agar pemerintah mengusut tuntas mafia minyak goreng. Harga minyak goreng masih di atas batas wajar bahkan mencekik rakyat biarpun ketersediaan di pasaran tidak langka.

Selain itu, mereka juga menuntut tentang kenaikan pajak 11% dan pemindahan ibukota ke Kalimantan.

Mengapa demikian? Mahasiswa merasa kalau saat ini yang harus menjadi fokus utama pemerintahan adalah kesejahteraan masyarakat.

Kenaikan harga ini malah akan menjadi beban bagi masyarakat.

Adanya Dialog dengan Pemerintah Setempat

Demo Mahasiswa Surabaya
Foto: Detik Jatim

Sebelum demo mahasiswa ini terjadi sempat terjadi dialog dengan walikota Surabaya, di balai kota. Mahasiswa meminta agar pemerintah setempat juga mampu menyampaikan hal ini kepada pemerintah pusat.

Mahasiswa masih sempat menyampaikan kalau apa yang ingin mereka tolak adalah adanya kenaikan PPN 11% dan mengusut mafia minyak goreng.

Tidak sebatas itu saja, adapun harapan dari mahasiswa agar pemerintah setempat sampai gubernur Jawa Timur untuk tetap bersatu menolak hal ini. 

Semoga saja apa yang menjadi tuntutan dari mahasiswa ini terrealisasi dengan baik dan aspirasinya juga pemerintah dengarkan. 


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.