Selama Lockdown Berlangsung, WHO Menyarankan Untuk Main Game

saatnya main game
Nawala Karsa - It's gamer time

Selama masa lockdown berlangsung untuk mencegah penyebaran virus Corona atau COVID-19 kian meluas, tidak sedikit yang merasa bosan karena tidak bisa kemana-mana.

Maka dari itu, World Health Organization (WHO) menyarankan mereka yang sedang dalam masa lockdown untuk bermain game di dalam rumah.

Dikutip dari Detik, WHO menyarankan masyarakat untuk bermain game selama lockdown berlangsung untuk menjaga kesehatan mental.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pernyataan resminya pada hari kamis (26/3), hal ini merupakan bagian dari pernyataan umum terkait perkembangan kasus virus Corona atau COVID-19 di seluruh dunia.

Dirjen WHO juga menyoroti masalah kesehatan mental warga dunia saat menjalani isolasi diri di rumah masing-masing untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19.

“Dengarkan musik, baca buku atau main game,” ujar Tedros.

Tedros juga mengatakan bahwa normal saja kalau merasa stres dan takut saat virus COVID-19 mewabah. Maka dari itu dia meminta semua orang menjaga kesehatan mental.

Tidak lupa juga Tedros mengimbau agar warga dunia lebih berhati-hati dengan berita hoax mengenai virus COVID-19. Kalaupun berita resmi bisa membuat cemas, disarankan untuk mengurangi bacaan terkait berita tersebut.

“Coba untuk tidak baca atau menonton berita kalau itu membuat cemas. Cari informasi dari sumber terpercaya satu atau dua kali sehari,” tambah Tedros.

WHO dan Gamer Sempat Tidak Akur

Seperti yang kita ketahui, pernah suatu kejadian saat WHO dan pecinta video game atau gamer sempat tidak akur satu sama lain. Hal ini terjadi setelah WHO menetapkan kecanduan game sebagai gangguan mental.

Dikutip dari Kompas. WHO menambahkan kecanduan game ke dalam salah satu versi terbaru International Statistical Classification of Diseases (ICD) pada tahun 2018.

ICD sendiri adalah sistem yang berisikan daftar penyakit berupa gejala, tanda, dan penyebab yang ditetapkan oleh WHO.

Berkaitan dengan kecanduan game, WHO menambahkannya ke daftar “disorders due to addictive behavior” atau penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan.

Selain itu, WHO juga mengatakan bahwa maksud game disini mencangkup game yang dapat dimainkan seorang diri ataupun bersama orang lain, secara offline ataupun online.

Walau demikian, tidak semua game dapat bersifat adiktif dan dapat menyebabkan gangguan. “Bermain game disebut sebagai gangguan mental hanya apabila permainan itu mengganggu atau merusak kehidupan pribadi, keluarga, sosial, pekerjaan, dan pendidikan,” jelas WHO.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.