Penerjemah di Marathon Oita Dikecam Karena Sebut Atlit Afrika “Simpanse Imut”

JEPANG – Gelaran Marathon Beppu Oita Mainichi yang diadakan pada tanggal 3 Februari di Prefektu Oita, Kyushu, Jepang, meninggalkan suatu hal yang unik namun kurang mengenakkan. Pasalnya, seorang wanita berumur 50 tahun yang namanya dirahasiakan itu, bertugas penerjemah secara sukarela, secara tak sengaja melakukan kesalahan yang cukup besar.

Penerjemah tersebut ditugaskan untuk menerjemahkan ucapan para atlit lari dari mancanegara. Wanita tersebut ditugaskan untuk menerjemahkan sejumlah atlit dari Afrika, termasuk atlit-atlit dari Afrika Selatan, Kenya, Maroko, hingga Ethiopia.

Setelah marathon usai, tanggal 10 Februari lalu ia menulis pengalamannya di blog miliknya, sebagai berikut: “Rasanya seperti berbincang dengan orang-orang gua,” dan juga “Pertamanya mereka pemalu seperti simpanse, namun perlahan mereka dapat terbuka.” Ia juga men-caption videonya dengan para atlit dengan “Para Simpanse yang Imut.”

Terciduk dan Meminta Maaf

Tak lama, postingan pada blog milik wanita tersebut diketahui oleh kantor ia bekerja. Hasilnya, blog wanita itu ditutup, dan ia turut mengakui tindakannya tersebut. Ia menyebutkan bahwa ia tidak punya perasaan rasis ataupun niat yang jahat. Ia pun menyesali perbuatannya tersebut.

Kantor dimana ia bekerja telah meminta maaf, dengan menyebutkan:

“Posting blog itu sangat tidak pantas, dan kami sangat meminta maaf kepada para atlet dan semua orang yang melihatnya. Kami akan berusaha mulai sekarang untuk menekankan pentingnya tanggung jawab kepada sukarelawan kami, dan mendidik mereka.”

Selain itu, mereka juga telah menghubungi setiap perwakilan atlet yang terlibat, dan tengah mendiskusikan cara yang terbaik untuk meminta maaf kepada para atlet.

Di internet sendiri, netizen Jepang kebanyakan berpihak kepada para atlet dan kontra akan tindakan wanita tersebut. Banyak netizen prihatin, dan juga khawatir akan kejadian tersebut, sebab banyak yang akan mengira bahwa Jepang adalah negara yang rasis hanya karena tindakan seseorang saja.

Jepang sendiri tengah berjuang untuk menghapuskan hal-hal yang berkaitan dengan rasisme. Tindakan wanita tersebut memang salah, dan penting bagi kita untuk tidak menggambarkan budaya atau negara manapun dengan cara yang tidak sesuai.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.