Komuntas pop kultur dan game mobile Girls Frontline dikejutkan dengan sebuah postingan yang dibuat oleh seorang peminat game tersebut. Pria yang disebutkan tinggal di Singapura menurut profil Facebook-nya, menjual sebuah kursi plastik untuk properti cosplay Girls Frontline.
Kursi Girls Frontline Dibanderol 950 Ribu, Mau Gak?
Dideskripsikan di postnya, Ia menjual kursi merah bernama Griffon Red Chair kepunyaannya di media sosial Facebook. Ia menaruh harga senilai 950 ribu Rupiah untuk satu unit kursi dan bisa dikirim ke seluruh dunia.
Kursi ini diklaim berkualitas tinggi dan dapat menahan beban berat seperti tumpukan barang dan sebagainya, dan sebagai properti cosplay untuk karakter Girls Frontline. Spesifiknya, karakter bernama T91 yang akan mendapatkan character skin baru menjelang event in-game perayaan imlek nanti.
Di Singapura Malah Jauh Lebih Murah?
Membandingkan dengan harga kursi dijual online di toko Singapura, mengutip mothership.sg, mereka mengakses situs belanja online Singapura Courts sebagai pembanding.
Ditemukan bahwa kursi serupa, bermerek HOUZE dan dilabel sebagai “RED SIGNATURE HAREN STOOL” dijual seharga 6 Dolar Singapura saja, atau sekitar 70 ribu rupiah. Harga ini berselisih sekitar 880 ribu rupah dengan kursi yang dijual oleh fans Girls Frontline tersebut.
Entah postingan ini adalah benar atau meme semata, hingga artikel ini dibuat post Facebook tersebut masih ada hingga kini.
Reaksi Netizen Soal Kursi Cosplay Girls Frontline?
Tentunya ketika postingan ini dimuat naik ke Facebook, beberapa opini telah muncul dari kalangan mutual friends penggemar game tersebut.
awowkwok s3 perdagangan
modal 40rb untung 910.000
punya aing lebih ramping+langsing.
Cuma minus kondisi 50%.
Plusnya bekas puluhan cewe cakep ibukota.
Kuy lah maharin $42,00
Mungkin adakah Kamu yang memiliki hobi sebagai cosplayer tertarik untuk membeli kursi untuk sesi pemotretan nanti? Jangan lupa untuk berkomentar di laman Nawala Karsa, Indonesia Otaku dan disini juga, ya!
Mengenai Girls Frontline
Girls Frontline (GFL) adalah game mobile berbasis strategi besutan Mica Team, sebelum berpindah tangan pengembangnya ke Sunborn Games China. Game yang berasal dari China, seperti saudari pesaingnya Azur Lane ini, diresmikan layanannya pada tahun 2016 dan didistribusikan oleh Digital Sky China.
Menemui kesuksesannya, GFL membuka server untuk negara-negara tetangganya yaitu Taiwan, Hong Kong dan Korea pada tahun 2017. Setelah itu, server internasional pun dibuka untuk umum setahun setelahnya yang hanya bisa diakses di negara Amerika, Australia dan Eropa.
GFL juga dibuka pada Agustus di tahun yang sama di Jepang dengan nama Dolls Frontline agar menghindari penyalahgunaan nama hak cipta disana.
“Hai, NawaReaders dan OtaCool! Jangan lupa untuk akses terus Nawala Karsa untuk informasi pop kultur dan teknologi terkini, serta Indonesian Otaku untuk dosis harian wibu kalian!”
