Setelah Inggris, Kini Warga Belanda Ikut Bakar Tower 5G

warga belanda bakar tower 5G

Sebelumnya, masyarakat Inggris dihebohkan dengan aksi pembakaran beberapa tower 5G oleh warganya sendiri karena hoax virus Corona. Akibatnya beberapa layanan jaringan 5G di negara itu harus terganggu, baik untuk masyarakat dan instansi-instansi lainnya. Percaya bahwa virus tersebut dapat menular melalui jaringan 5G, warga Belanda pun ikut melakukan aksi serupa. Alhasil, beberapa tower 5G di negara kincir angin itu ludes dibakar oleh masyarakatnya sendiri.

Lantas, bagaimana bisa warga Belanda ikut bakar tower jaringan 5G di negaranya? yuk kita simak laporannya berikut ini!

Warga Belanda Ikut Bakar Tower 5G Terkait Hoax Virus Corona Menular Melalui Jaringan 5G

Seperti yang dilansir oleh dw, beberapa tower 5G di Belanda ludes terbakar oleh warganya sendiri. Hal tersebut terjadi setelah beberapa demonstran di negara itu termakan hoax bahwa virus Corona mampu menular melalui jaringan 5G. Beberapa tower 5G di kota Rotterdam, Liessel, Beesd dan Nuenen rusak dan ludes dibakar oleh warganya sendiri. Bahkan salah satu kotak router tower tersebut dituliskan kalimat “F*** 5G” sebagai ujaran kebencian masyarakatnya.

Akibatnya, beberapa instansi terutama Rumah Sakit beroperasi tidak optimal dan terganggu. Padahal, jaringan 5G sangat dibutuhkan untuk instansi-instansi tertentu guna mengirimkan beberapa informasi-informasi serta layanan lainnya untuk masyarakat. Selain itu, beberapa warga juga merasa kesulit mencari jaringan 5G di negaranya dan harus memakan kebosanan tanpa sinyal 5G.

Sebelumnya berita hoax itu telah menghantui negara Inggris hingga mengakibatkan beberapa tower jaringan di negara itu dirusak oleh masyarakatnya sendiri. Bahkan, petugas ISP tower tersebut diancam oleh warga setempat untuk tidak diperbaiki. Aduh, semoga saja Indonesia tidak menjadi salah satu negara yang termakan hoax tersebut.

Dianggap Dapat Membahayakan Kesehatan dan Mengganggu Privasi Seseorang

Beberapa demonstran di Belanda sebelumnya telah memprotes dan menolak kehadiran teknologi 5G di negaranya. Hal ini dikarenakan mereka percaya bahwa jaringan 5G itu dapat membahayakan manusia serta mampu mengusik data-data pribadi seseorang. Padahal kenyataanya jaringan 5G ini justru mampu memperlancar konektifitas internet di negara itu. Sehingga, masyarakat mampu mengakses informasi-informasi yang mereka butuhkan dengan sangat cepat.

WHO Menegaskan Virus Corona Tidak Menular Melalui Jaringan 5G!

hoax virus corona

 

WHO menegaskan bahwa virus Corona tidak menular melalui saluran radio atau bahkan jaringan 5G. Hal itu dikarenakan virus tidak dapat menjalar melalui sinyal radio atau pun jaringan 4G atau bahkan 5G. WHO juga menambahkan bahwa virus Corona hanya akan menular melalui droplet dari orang yang sudah terjangkit virus tersebut. Virus ini akan menginfeksi saluran pernafasan melalui droplet dari orang yang batuk, bersin, dan percakapan tatap muka.

Maka dari itu NawaReaders, jangan percaya akan hoax penularan COVID-19 melalui jaringan 5G atau jaringan internet lainnya. Be smart!


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.