Tak Mampu Saingi Netflix, HOOQ Nyatakan Bangkrut

HOOQ bangkrut

Layanan streaming asal Singapura, HOOQ, menyatakan bangkrut. Persaingan yang ketat di industri streaming memaksa HOOQ angkat kaki setelah 5 tahun bersaing.

Alasan HOOQ Nyatakan Bangkrut

Dikutip dari Reuters, HOOQ tidak mampu bertumbuh dengan baik demi pemasukan yang berkelanjutan. Anak usaha Singtel ini juga tidak mampu menutupi biaya yang selalu meningkat setiap waktunya.

Singtel menyatakan proses likuidasi HOOQ tidak memberikan dampak material terhadap nilai aset maupun pemasukan per saham. Sebagai informasi, Singtel memegang 76,5% saham HOOQ, namun kepemilikannya bersifat tidak langsung.

HOOQ, Situs Streaming dari Singtel

Layanan streaming HOOQ

HOOQ didirikan pada tahun 2015 oleh Singapore Telecommunication Ltd bersama Sony Pictures Television dan Warner Bros Entertainment. Singtel menyediakan platform streaming HOOQ sementara dua perusahaan lainnya menyediakan konten film.

Seperti layanan streaming kompetitor, HOOQ mengandalkan konten film sebagai daya tarik. Konten film yang ditawarkan pun beragam mulai dari Hollywood, Bollywood hingga domestik.

Untuk mempercepat penetrasi, awalnya HOOQ tersedia di sejumlah operator yang berafiliasi dengan Singtel. Di Indonesia, HOOQ hadir terlebih dahulu untuk pengguna Telkomsel, dimana Singtel mengempit 40% saham Telkomsel.

HOOQ Andalkan Konten Lokal

HOOQ Originals, konten kearifan lokal

Salah satu keunggulan HOOQ adalah pasokan konten lokal yang cukup melimpah. Sejumlah film unggulan Indonesia ditayangkan di layanan streaming milik Singtel itu

Tak hanya film box office, HOOQ juga menayangkan sejumlah konten dengan kearifan lokal melalui HOOQ Originals. Serial Cek Toko Sebelah merupakan salah satu konten HOOQ Originals di Indonesia.

Mendapati sejumlah penonton masih menyaksikan stasiun TV linear, HOOQ juga menyediakan live streaming sejumlah stasiun TV. Di Indonesia, ragam stasiun TV dari RCTI hingga The Indonesian Channel dapat disaksikan di layanan streaming HOOQ.

Hanya Bertahan 5 Tahun

Studio Ghibli HBO Max
Ilustrasi cover DVD film Studio Ghibli yang dibeli lisensinya oleh HBO Max | FOTO: Nawala Karsa, 2020

Persaingan yang semakin ketat membuat HOOQ akhirnya kepayahan. Dominasi Netflix yang semakin tak terbendung ditambah biaya yang semakin meningkat, memaksa HOOQ undur diri dari persaingan layanan streaming setelah 5 tahun hadir.

Sementara itu, WarnerMedia, induk usaha Warner Bros Entertainment, sedang mempersiapkan layanan streaming HBO Max. Layanan ini akan hadir di Amerika Serikat pada musim panas 2020, dengan film dari Ghibli sebagai salah satu konten yang ditayangkan.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.