Euforia dan Opini Para Otaku terhadap Doujin Mahasiswa x STM

Mahasiswa x STM – Maraknya Demonstrasi serempak di seluruh Indonesia seminggu kemarin (23/09) menggemparkan seluruh Indonesia. Hal yang membuat adanya Demonstrasi serempak ini bertujuan untuk rakyat Indonesia dapat memperjuangkan haknya sebagaimana mestinya.

Kini, atmosfir Demonstrasi masih berlangsung di beberapa kota hingga hari ini (30/09). Tentu semua dapat mengikuti Demonstrasi ini, termasuk para otaku. Para pembaca otacool disini tidak asing dengan pairing yang baru saja viral. Yaitu pairing STM x Mahasiswa.

Mengapa Doujin Tersebut Viral?

Awalnya dimulai oleh berbagai sketch yang lebih mengarah ke brotherly dan hangat karena momen STM terhadap para Mahasiswanya begitu “manis” seakan-akan ingin melindungi kakaknya yang ikut berdemonstrasi.

Image may contain: drawing

(karya (c) Fitria Des – FB)

Namun selang beberapa jam, terdapat sketch dan fiksi yang bahasanya merujuk ke hal-hal yang suggestive. Adanya pairing Mahasiswa STM ini dimulai ketika chemistry yang dibuat oleh sebagian otaku sebagai hal yang merujuk ke “romantisasi” dari sebuah kejadian.

Seperti yang Rendang-san katakan tadi bahasanya seakan-akan ingin melindungi, tetapi ada yang menangkap dalam konteks “romansa-yang-lain”

Image may contain: text

(karya (c) Eka Giovanna- FB)

Otaku dan Opini terhadap Doujin Mahasiswa x STM

Menanggapi beberapa komentar dari sebagian post “suggestive”, sebagian besar otaku memberikan tanggapan dalam sebuah status terbuka sebagai berikut:

Momennya nggak tepat dan cenderung mengurangi signifikansi sebagai titik balik negara. Gw ga peduli homo-homoannya, tapi komiknya nggak tahu waktu dan tempat.

Kesaksian dari yang bikin dan share, komik itu bisa jadi coping mechanism mereka. Walaupun gw paham, surely masih ada yang lebih baik dari komik tersebut. I mean people got hurt and died, and you make a gay comic glorifying and romantizing the conflict? – MM

Buat homophobic yang cuma gara2 its yaoi its lgbt bla bla bla bukan karena itu sebenernya.

It is up to the artist, ga ada yang ngelarang mereka explore imajinasi mereka, tapi di satu sisi, fetishizing and romanticizing crucial real events always not appropriate (at least for me). Awal2 mungkin bagus ada fanart soal mahasiswa dan anak2 stm tapi makin kesini udah ga beres pake ada yang mob r**e bawa2 character orang DPR. Ngga etis banget selama tema yang dibicarakan sampe skarang semuanya masih dalam keadaan darurat.

Jadi buat yang bikin konten yang udah kelewatan kalian paham ga? Kalau sampe sekarang 90 lebih mahasiswa masih belum pulang, dua mahasiswa di Sulawesi tewas dan salah satunya kena peluru nyasar.

Sekarang kalau paham coba sekali lagi put yourself on their shoes. Coba rasain gimana rasanya jadi temen mereka yang gugur itu atau gimana rasanya jadi keluarga yang udah kehilangan anak mereka.

Atau kalau mau yang lebih petty lagi gimana kalau mahasiswa yang digambarin ini ngerasa tersinggung.
Sekali lagi ini sebenernya bukan karena yaoi yaoi atau lgbt lgbt dan terserah untuk si artist mau gambar apapun tapi sikonnya ga pas. – S

Namun juga ada yang setuju dengan perspektif lain.

Aku setuju kalau bromance untuk konsumsi publik. Kalau NSFW aku personally gapapa, tapi sebaiknya bukan buat konsumsi publik karena ga semua orang suka dan/atau paham konteksnya wkwk.

Kenapa aku setuju?
1. Bukan karakter asli, konteknya juga belum melecehkan institusi. So far yang institusinya keliatan kek TNI sama Polri juga masih bromance kan, belom kenta kentu gitu, so it’s fine.
2. Aku paham alasan “sampe ada yang mati kok malah diromantisasi”, tp gini, sebuah kejadian kan engga bisa dilihat darinsatu sisi koin, nyatanya ada sisi lain tentang gimana polisi sama mahasiswa bisanakur karena mereka osananajimi, atau gimana anak STM doing the back-up things buat kaka kaka mahasiswanya. Sebenernya yang digambarkan kan itunya yaz dan it actually happens anyway, cuma yang bikin itu terkesan diromantisasi karena cara nggambarnya dan how we preceive sth aja ga sih ._.

Aku ngerasa beberapa orang stansar ganda sih. Beberapa orang yang ngga setuju ini juga masuh actively shipping USUK dan meromantisasi american independence war (ini udah perang loh, yang makan banyak korban) atau actively supporting RuPru dengan sejarah jaman WWII dimana Prussia biasanya digambarin sebagai sex slave – AD

Dalam doujin Mahasiswa x STM ini, isu yang diangkat ketika berdemonstrasi sangat serius hingga detik ini. Sebab, masih ada massa yang turun ke jalanan menyuarakan aspirasinya. Bahkan terdapat korban jiwa luka-luka, dan hingga akhirnya berguguran atas aksi Demonstrasi ini.

Dari euphoric situasi ini dapat disimpulkan bahwa konteks ‘romantisasi’ Mahasiswa x STM sebenarnya sah. Tak jarang juga ada yang setuju karena hanyalah fiksi semata, tetapi ada baiknya tidak dijadikan konsumsi publik karena lebih banyak otaku yang setuju atas statement dimana ‘romantisasi’ diatas penderitaan itu tidak jauh lebih baik. Semoga kita lebih bijak bersenang-senang tanpa harus menyakiti orang lain.

Bagaimana dengan tanggapan kalian? Komentar dibawah, ya!


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.