Bagaimanakah performa dunia dalam menentukan tarif internet murah yang bersaing dengan negara lainnya? Dan apakah Indonesia memiliki harga saing dengan negara kompetitor lainnya dalam layanan tersebut?
Tarif Internet di Dunia
Selang lima tahun ini, lebih dari satu milyar penduduk dunia diketahui berselancar ke dalam internet melalui smartphone mereka. Jaringan internet nirkabel dengan mengandalkan paket data semakin mudah didapatkan masyarakat seiring dengan meluasnya akses cakupan komunikasi internet di seluruh dunia.
Layanan internet ponsel dalam wujud paket data memiliki ragam dan harga yang ditetapkan oleh perusahaan penyedia jasa tersebut. Tiap negara pun tidak setara harganya dengan negara lainnya jika membandingkan harga paket data per kuota yang dibeli konsumen.
Artikel ini membahas beberapa negara yang memiliki rata-rata tarif kuota per satu gigabyte untuk akses internetnya.
Negara-Negara dengan Tarif Internet Murah dan Mahal
What Does 1GB of Mobile Data Cost in Every Country? đ˛https://t.co/9RPhlAvJ1F pic.twitter.com/TzIxAzRlV3
— Visual Capitalist (@VisualCap) July 4, 2020
Mengutip VisualCapitalist, data survei yang akan dipresentasikan ini adalah hasil dari analisis institusi internet berbasis di Inggris bernama Cable. Survei yang melibatkan 155 negara tersebut memaparkan rata-rata tarif kuota internet ponsel dibayarkan per gigabyte.
5 Negara dengan Tarif Internet Termurah
India diketahui memasang tarif paling murah untuk paket data kepada konsumennya dibandingkan negara pesaingnya, yang menawarkan rata-rata Rp. 1.300 per giga-nya. Diketahui, penyebab murahnya tarif kuota internet di India adalah persaingan antar merek layanan telekomunikasi yang sengit di bumi Taj Mahal tersebut.
Reliance Jio, perusahaan telekomunikasi swasta milik Reliance Industries, menawarkan promosi gratis layanannya untuk awal pemakaian pertama dan paket internet seharga kurang dari Rp. 15.000. Akibat promosi tersebut, banyak perusahaan saingan yang memasang promo serupa yang menyebabkan harga tarif per giga-nya turun di kawasan tersebut.
Namun, tarif harga tersebut tersebut tidak akan berlangsung lama di India sebab promosi tersebut akan berakhir tidak lama lagi.
Menyusul India adalah negara lainnya seperti Israel, Kirgistan, Italia dan Ukraina. Kirgistan, misalnya, meski memiliki fasilitas telekomunikasi minim dan mayoritas pendudduknya di pedesaan, negara tersebut bergantung penuh kepada data ponsel sebagai sumber utama akses internet di negara tersebut.
5 Negara dengan Tarif Internet Termahal
Empat dari lima negara ini terletak pada benua Afrika, sedangkan hanya Yaman yang berada di Jazirah Arab. Negara-negara di Afrika terkait antara lain Malawi, Benin, Chad dan Botswana, dengan Malawi memasang tarif per-giga seharga $27.41 (sekitar Rp. 395.000).
Mengutip Quartz, mahalnya tarif dasar internet per-giga di Afrika ditengarai karena kurangnya kompetisi antar perusahaan operator telekomunikasi seluler di benua tersebut. Kuota per gigabyte rata-rata untuk negara dalam benua tersebut sekitar 7.12% dari rata-rata gaji perbulan.
Terlebih lagi, pasar terkonsolidasi di negara-negara Afrika membuat konsumen seluler perlu membayar lebih untuk membeli paket internet tambahan, kira-kira seharga 50.000 Rupiah.
Bagaimana dengan Indonesia?
Usut punya usut, Indonesia termasuk diantara banyak negara yang pasang tarif murah per giga-nya, yaitu di peringakat ke-13 teratas internet termurah dari 155 negara. Dari data diatas, Indonesia memiliki rerata tarif internet sebanyak Rp. 9400 hasil rata-rata jumlah tarif paket datanya dari beberapa merek yang beroperasi.
Indonesia memiliki tarif internet termurah yang bersanding dengan negara tetangga lainnya seperti Sri Lanka, Vietnam, China, Bangladesh, Mongolia, Iran, Myanmar dan Nepal. Sepertinya Kita patut berbangga hati tarif internet di Tanah Air masih bisa terjangkau dan kompetitif dengan negara asing.
Meski demikian, bagaimanakah kesiapan Indonesia dalam menghadapi era teknologi 5G yang akan tersedia dalam kurun waktu dekat ini? Bagaimanakah menurut NawaReaders tentang kualitas internet di Indonesia berbanding dengan harga yang dibanderol provider?