[Comic Frontier 11] Mewawancarai Lintankleen di Comifuro!

Pada tanggal 18-19 Agustus 2018 kemarin, Balai Kartini dipenuhi dengan lautan manusia. Kebanyakan anak muda, baik yang memakai pakaian kasual atau ikut berkostum seperti karakter anime, kartun, film, atau serial televisi. Yap, itulah para pengunjung dari Comic Frontier XI.

Selain mewadahi penggemar kultur pop, Comic Frontier atau yang biasa disebut dengan Comifuro ini juga mewadahi banyak sekali pelaku industri kreatif di Indonesia. Mungkin, memang inspirasinya datang dari luar negeri, namun tetap saja barang-barang jualan di setiap stan dalam acara ini adalah karya asli anak-anak bangsa. Salah satunya ialah Rosalina Lintang, atau yang biasa dikenal dengan nama Lintankleen.

Kalau mungkin kalian belum tahu, Lintankleen adalah seorang artist atau komikus yang saat ini tengah naik daun. Komik Scrambled yang diciptakan dan digarapnya sukses menarik perhatian banyak anak muda penyuka komik orisinil dari Indonesia, terbukti dari penuhnya stan kak Lintankleen oleh para penggemarnya. Ada yang membeli merchandise karyanya, ada juga yang hanya sekadar meminta tanda tangan untuk komik barunya yang baru saja dirilis, yaitu Scrambled Volume 2 ~Let’s Turn Up the Beat!~.

Mewawancarai Lintankleen

Di tengah kesibukan kak Lintankleen dan hiruk pikuk pengunjung Comifuro yang kian ramai, kak Lintankleen masih bersedia untuk dapat diwawancarai oleh Nawala Karsa. Kami pun diberi kesempatan untuk bisa mengenal kak Lintankleen lebih jauh lagi. Berikut adalah wawancara Nawala Karsa dengan Lintankleen.


N: Halo kak! Bagaimana kabarnya?

Lintankleen (L): Baik. Lumayan capek juga sih, hehehe.

N: Sudah berapa lama kakak berkecimpung di dunia gambar-menggambar?

L: Kalau dunia menggambar, sebenarnya sudah suka menggambar dari kecil, tapi mulai iseng-iseng gambar waktu SMA, dan makin serius lagi menggambarnya waktu sudah kuliah. Juga karena aku kuliah di jurusan DKV (Desain Komunikasi Visual), jadi semakin terasah.

N: Apa yang kira-kira menjadi motivasi kakak dalam menggambar?

L: Karena aku ingin menghidupkan imajinasiku sendiri sih, jadi ingin mereka ada di bentuk yang nyata. Terus, aku juga ingin mencurahkan apa yang ada di kepalaku.

 

N: Aku juga mau tanya-tanya tentang Scrambled nih, tapi sebelumnya mungkin ada pemirsa yang masih belum tahu apa itu Scrambled. Tolong beritahu kak, apa sih gambaran umum dari Scrambled?

L: Scrambled adalah komik slice-of-life tentang anak-anak SMA yang mau membentuk band. Meski begitu, ceritanya bukan hanya tentang itu saja, jadi juga berfokus dengan kehidupan mereka sehari-hari. Dan lagi, aku ingin membuat sebuah komik yang relatable dengan kehidupan para pembaca.

 

N: Apa sih, yang selama ini sudah jadi inspirasi cerita buat kakak dalam menyusun Scrambled?

L: Inspirasinya sebenarnya datang dari kehidupan sehari-hari saja, sih. Kadang aku suka mengamati orang dan mulai berimajinasi sendiri, apa ya perasaan mereka ketika ada suatu peristiwa terjadi yang menimpa mereka? Kira-kira seperti itu.

 

N: Sekarang kan, Scrambled sudah rilis dua volume, nih. Dari volume 1 sampai volume 2, apa yang menjadi bagian cerita favorit kakak sendiri?

L: Bagian cerita favoritku adalah yang ada di volume 2 ini. Tapi, aku nggak mau spoiler soal ini, hehehe.

 

N: Nah, setelah tadi bicara soal ceritanya, aku mau tanya soal karakter Scrambled. Apa yang menjadi inspirasi utama kakak dalam menciptakan karakter-karakter yang ada di sana?

L: Kalau dari inspirasinya, sebenarnya karena aku ingin menghidupkan mereka. Soalnya, mereka itu karakter dua dimensi, jadi satu-satunya cara untuk menghidupkan mereka adalah dengan melakukan pendalaman karakter mereka, begitu.

 

N: Karakter favorit kakak di Scrambled?

L: Untuk sekarang, karakter favoritku itu Filan. Dulu Hosea, tapi sekarang jadi Filan.

 

N: Kenapa pilih Filan?

L: Karena Filan itu orangnya ekspresif, dan aku suka menggambar karakter yang ekspresif, yang ekspresinya bisa dimainkan sedemikian rupa.

 

N: Omong-omong soal Comifuro, sudah berapa kali kakak ikut acara ini?

L: Ini kali pertama aku ke Comifuro.

 

N: Wah, begitu ya? Bagaimana kesan kakak di Comifuro ini?

L: Penuh banget! Aku sempat kaget, soalnya aku pikir orang yang datang juga tidak akan terlalu banyak, tapi rupanya penuh banget. Persiapanku masih kurang matang, rupanya.

 

N: Menurut kakak, industri kreatif yang sudah ada dan ditampilkan di banyak sarana (seperti acara Comifuro ini) sudah mendapat perhatian dari orang banyak belum? Dan, apa tanggapan kakak soal ini?

L: Menurutku, industri kreatif ini sudah dapat banyak perhatian. Dan itu hal yang bagus, karena makin banyak artist dan pekerja industri kreatif yang diperhatikan. Hal itu membuatku senang. Satu lagi, karena bisa menambah network juga, seperti misalnya yang berjualan di stan-stan seperti aku juga bisa kenalan dengan orang-orang dari stan di dekat stanku. Bisa juga untuk menambah teman-teman artist sekalian.

 

N: Satu lagi, apa harapan kakak untuk industri kreatif di Indonesia, khususnya untuk para komikus Indonesia seperti kakak, ke depannya?

L: Aku harap bisa lebih maju lagi. Karena, sepertinya kalau sekarang di Indonesia masih sebatas di komik, tapi kalau di luar negeri sudah ada adaptasi yang lebih jauh lagi, seperti film live action, anime, dan seperti iklan-iklan menarik yang bisa jadi media promosi yang baik. Harapannya sih, semoga bisa seperti itu, jadi bisa lebih banyak orang yang tahu tentang karya kreatif dari Indonesia.

 

Itulah wawancara dari Nawala Karsa dengan Lintankleen. Jadi, bisa dilihat kalau rupanya industri kreatif Indonesia mulai ramai, lho! Dengan adanya acara seperti Comic Frontier, tentunya para kreator dari Indonesia dapat lebih mengembangkan karya mereka dan memajukan industri kreatif Indonesia. Semoga bisa lebih baik lagi, dan tentunya, lebih maju lagi ya!


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.