Mei 2018, Universitas Bina Nusantara (BINUS) dan Apple meresmikan Apple Developer Academy @Binus di Tangerang Selatan. Seperti apa isinya? Dan Apa yang menarik disana?
Sekolah Developer ini adalah yang pertama di Asia Tenggara. Dimana Apple bekerjasama dengan Binus University untuk membuka sebuah Akademi dimana khalayak umum bisa mengembangkan aplikasinya di sana.
Berlokasi di Green Office Park, BSD City, Tangerang Selatan, akademi ini akan tujuan dari Akademi ini adalah untuk mengajarkan para developer untuk menggunakan bahasa pemrogramman dari Apple yaitu Swift, yang menjadi fondasi dari Aplikasi iOS. Tak hanya itu, masih banyak lagi pelajaran yang akan diajarkan disana. Pelajaran mengenai UI/UX iOS akan menjadi salah satu pelajaran yang akan diberikan di Akademi itu.
Menggandeng Binus University
Apple tentunya tidak sendiri dalam membangun Akademi tersebut. Perusahaan ini menggandeng Universitas Bina Nusantara (BINUS). Yang terkenal karena mahasiswanya yang berkualitas dan Ayam Rocky yang mereka jual di Kampus Syahdan.
Perguruan Tinggi Swasta ini akan menjadi penyalur siswa-siswi yang akan belajar disana. Pada Pre-Opening ini, 75 mahasiswa dan mahasiswi dari BINUS akan mengisi Akademi ini. Direncanakan pada bulan Juni nanti, Akademi ini akan dibuka untuk umum, dengan kuota terbatas yaitu 125 Orang.
Dilansir dari DetikInet, acara peluncuran tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Kominfo, Rudiantara, dan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto. Mereka berkesempatan untuk melihat presentasi mengenai aplikasi yang dibuat oleh para anggota akademi ini.
Akademi yang ketiga di Dunia
“Hanya ada tiga Apple Developer Academy di dunia, yaitu di Brasil, Italia, dan pertama di Asia, itu di Indonesia ini,” ujar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto. Seperti yang kami kutip dari Kompas.com
Menteri Kominfo, Rudiantara, mengatakan bahwa Akademi ini akan berbeda dengan sekolah lainnya. Akademi itu gratis, dan akan memfokuskan tujuannya dalam pembangunan aplikasi iOS.
Apple Developer Academy Indonesia ini memiliki luas area sekitar 1.500 meter persegi, yang dapat menampung 200 developer per tahunnya. Selain itu, ruangan dalam akademi tersebut lebih mirip seperti co-working space ketimbang Akademi, terdapat meja yang dibagi berkelompok serta banyak televisi yang tersebar di berbagai sudut.
Rudiantara mengatakan bahwa Pengajar di akademi ini akan didatangkan dari berbagai regional Apple, seperti Brazil, Italia, Cupertino, dan lain-lain.
Dikutip dari Kompas.com, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto mengatakan bahwa Akademi ini menargetkan 600 siswa-siswi untuk bergabung dalam akademi ini. Ia juga menambahkan bahwa Apple akan membangun dua Developer Academy lainnya di Indonesia, dengan lokasi yang masih dirahasiakan.
Apple berencana akan memenuhi pembangunan dua Developer Academy lagi dalam kurun waktu tiga tahun. Jadi ditargetkan dari tiga akademi tersebut, dapat lahir 600 orang developer iOS yang siap kerja.
“Nantinya total tiga. Ada dua yang didirikan di Pulau Jawa dan satu di luar Jawa. Di luar Jawa semua daerah juga punya potensi untuk mendirikan pusat software ini,” ujar Airlangga.
Pembangunan Akademi dan Pusat Pengembangan Aplikasi tersebut bertujuan untuk memenuhi TKDN atau Tingkat Kandungan Dalam Negeri produk yang dijual Apple di Indonesia. Dan pembangunan akademi tersebut akan memenuhi syarat TKDN dalam aspek Riset dan Pengembangan Perangkat Lunak yang dilakukan langsung di Tanah Air.
Foto : Apple Newsroom
Sumber : Kompas.com, dan Detik.com