[REVIEW FILM] Let Me Eat Your Pancreas

JAKARTALet Me Eat Your Pancreas atau yang berjudul asli Kimi No Suizo Wo Tabetai, film ini merupakan adaptasi dari novel yang mempunyai judul yang sama. Dikarang oleh Sumino Yoru, novel ini merupakan novel debutnya. Telah berhasil mendapatkan banyak penghargaan, seperti “Peringkat Kedua Da Vinci Book of The Year 2015”, “2016 Best Sellers (Buku Sastra) oleh TOHAN”, “2017 Best Sellers oleh Perusahaan Penerbit”, dan masih banyak lagi. Terhitung sampai Mei 2017, di Jepang novel ini sudah terjual sebanyak 1,2 juta kopi. Novel ini sudah diterbitkan di Indonesia oleh Penerbit Haru, pada tahun 2017 dan dicetak ulang di tahun 2018.

Adaptasi film Let Me Eat Your Pancreas ini ditayangkan di Indonesia pada perhelatan Pekan Sinema Jepang 2018. Berlangsung dari 7-16 Desember 2018, film Let Me Eat Your Pancreas ini ditayangkan selama 2 kali. Penayangan pertama adalah pada hari pertama, tepatnya pada pukul 18.30. Dan penayangan keduanya, Sabtu 15 Desember, tepatnya pukul 20.25. Merupakan bagian dari film bertema 青春モノ “Kira-Kira” Teen pada Pekan Sinema Jepang 2018, film ini berdurasi 115 menit.

Diadaptasi Dengan Cara Yang Unik

Bercerita tentang ‘prontagonis tanpa nama‘ (Shun Oguri), di mana dia menjadi guru tempat dia bersekolah dulu. Dia memutuskan menjadi guru karena pertemuannya dengan seorang gadis pada 12 tahun yang lalu. Sang prontagonis dari 12 tahun yang lalu (Takumi Kitamura), menemukan sebuah buku harian di rumah sakit, buku harian itu adalah milik teman sekelasnya, Yamauchi Sakura (Minami Hamabe). Dari buku itu terungkap, Sakura memiliki penyakit pankreas, dan umurnya sudah tidak panjang lagi. Tapi itu merupakan rahasia yang hanya diketahui keluarga Sakura, sang prontagonis pun menjadi ‘terjebak’ dengan Sakura akibat dari rahasia yang mereka simpan bersama itu.

Disutradarai oleh Sho Tsukikawa, alur yang digunakan dari film ini berbeda dengan cerita aslinya. Jika pada novel mereka menggunakan alur maju dengan kejadian saat mereka masih bersekolah, pada film mereka menggunakan alur campuran. Cerita pada novel dijadikan kilas balik dari film, dan dicampur dengan adegan yang menggambarkan masa kini yang merupakan 12 tahun setelah peristiwa tersebut yang tidak ada pada novelnya.

Pertama-tama saya akan mengatakan bahwa ulasan ini adalah ulasan dari perspektif orang yang sudah membaca novel atau yang merupakan sumber ceritanya. Awalnya saya merasa konsep di atas tadi tidak begitu menarik dan saya takut film ini ‘merusak’ novelnya. Tapi setelah saya menonton, ternyata saya merasa lega sekaligus senang. Karena bagi saya, film ini bagaikan ‘pelengkap’ bagi para pembaca novel. Selain itu, film ini juga ‘mengembangkan’ beberapa hal yang di novelnya hanya dijadikan ‘sampingan’. Dan saya berpikir ‘it’s work!’, ini berhasil saat diangkat menjadi film lebar.

Tapi, masih ada beberapa kelemahan pada film ini. Pertama, alur di awal terlalu terburu-buru, saya merasa tidak nyaman saat adegan yang tiba-tiba berganti begitu saja. Pengenalan karakternya juga jadi kurang mendalam karena hal ini. Kedua, beberapa adegan menarik di novel tidak diadaptasi, mereka terlalu serius dengan cerita yang ingin dibangun di film ini, hingga banyak adegan-adegan yang mungkin akan menghibur penonton yang sudah membaca novel dihilangkan pada film. Memang adegan yang tidak diadaptasi dari novelnya ini hanya sekedar hiburan saja, tapi hal-hal kecil seperti ini saya rasa perlu untuk menghibur para penonton.

Karakter Yang Dihidupkan Dengan Baik

Saatnya membahas tentang para aktor dan aktris yang ‘menghidupkan’ karakter pada film ini. Sakura yang diperankan Minami Hamabe, benar-benar aktris yang sangat cocok untuk memerankan karakter yang populer ini. Sakura digambarkan sebagai gadis yang ceria, aktif, cerewet, padahal menyimpan sebuah rahasia yang pahit. Walau saya tidak suka kenyataan bahwa Sakura diperankan oleh orang yang tidak berambut hitam panjang, tapi kenyataan bahwa Sakura diperankan oleh gadis secantik Minami Hamabe juga membuat saya senang.

Cara dia mengekspresikan karakter ini menurut saya sangat sempurna. Bahkan karena aktingnya pada film Let Me Eat Your Pancreas, dia mendapatkan penghargaan atasnya. Pada perhelatan Penghargaan Film Hoichi (報知映画賞 Hōchi Eiga Shō) ke-42, Minami Hamabe mendapatkan penghargaan Aktris Baru Terbaik, pada film ini. Masih di kategori yang sama, Takumi Kitamura yang memerankan sang prontagonis 12 tahun yang lalu, mendapatkan penghargaan Aktor Baru Terbaik, pada film ini. Aktor senior, Shun Oguri yang memerankan sang prontagonis di masa ini, hanya mendapatkan nominasi Aktor Pendukung Terbaik. Kualitas akting dari para aktor dan aktris ini sudah tidak diragukan lagi, melihat penghargaan yang sudah mereka dapatkan atas film ini.

Para karakter utama walau memang di awal kurang dikenalkan dengan baik, tapi saya suka bagaimana mereka mengembangkan karakter-karakter sampingan pada novelnya. Mengalami keterlambatan pengenalan karakter, bukan masalah yang berarti pada film ini. Karakter baru yang diciptakan oleh film ini juga dikemas dengan baik. Dan akting dari para aktor dan aktris ini membuat filmnya lebih dramatis, padahal di novelnya tidak terlalu dramatis dan lebih natural. Bisa saya katakan ini adalah ‘Perfect Cast‘!

Kesimpulan Let Me Eat Your Pancreas Menurut Saya

Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, film ini bagaikan ‘pelengkap’ dari penonton yang sudah membaca novelnya. Detail-detail kecil pada novel benar-benar dikembangkan dengan baik di film ini. Dan dikembangkannya menjadi sebuah cerita pembangun yang baik, sehingga beberapa hiburan pada novelnya dihilangkan pada novel ini. Film ini tidak bertele-tele, benar-benar ingin membuat cerita yang ingin menyampaikan sesuatu pada penontonnya. Adaptasi dialog-dialog yang ada di novelnya diadaptasi dengan baik, tak heran kenapa para aktor dan aktris ini bisa mendapatkan beberapa penghargaan. Mereka benar-benar menghidupkan karakter-karakter ini dengan baik.

“Sebuah film yang mengajarkan sedikit tentang apa arti dari hidup. “


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.