Review Film Her Blue Sky: Setiap Orang Memiliki Keresahan

Review Her Blue Sky Film Anime Mari Okada Sora no Aosa wo Shiru Hito yo

Kehadrian film Her Blue Sky sudah ditunggu oleh para otaku di Indonesia. Delapan tahun setelah anime Ano Hana ditayangkan. Dan empat tahun setelah film anime Kokosake tayang di bioskop Jepang.

Kini, penulis Mari Okada, sutradara Tatsuyuki Nagai dan desainer karakter Masayoshi Tanaka telah “kembali”. Ini merupakan ketiga kalinya mereka membuat cerita berdasarkan kota Chichibu di prefektur Saitama, Jepang.

Penggunaan kota Chichibu dalam skenario yang ditulis oleh Mari Okada seperti sudah menjadi tradisi jika bekerja sama dengan kedua orang ini. Kali ini mereka bekerja sama dalam sebuah film berjudul Sora no Aosa wo Shiru Hito yo atau Her Blue Sky yang telah tayang di bioskop Indonesia.

Sinopsis Cerita Her Blue Sky

Review Her Blue Sky Film Anime

Her Blue Sky bercerita tentang kakak beradik Aoi dan Akane yang hanya tinggal berdua semenjak tragedi tragis yang menimpa kedua orang tuanya tiga belas tahun yang lalu.

Aoi adalah seorang siswi kelas dua SMA yang bercita-cita untuk menjadi musisi di Tokyo. Sedangkan Akane adalah seorang karyawan di balai desa tempat mereka tinggal dan juga mantan pacar Shinnosuke “Shinno” Kanomura. Shinno adalah seorang gitaris yang bercita-cita untuk menjadi pemain band sukses di Tokyo.

Akane dan Shinno memutuskan hubungannya setelah Akane harus menetap di desanya karena harus merawat Aoi, sedangkan Shinno yang tetap bersikeras untuk menggapai mimpinya di Tokyo.

Suatu hari, Aoi diminta untuk tampil pada sebuah festival musik bersama anggota band penyanyi enka terkenal bernama Dankichi. Ternyata gitaris pendukung penyanyi tersebut adalah Shinnosuke, yang untuk pertama kalinya dalam tiga belas tahun kembali ke desa Akane dan Aoi.

Pada saat yang bersamaan, Shinno muda, dari tiga belas tahun yang lalu, tiba-tiba muncul secara misterius ke masa sekarang.

Mari Okada Mencoba Cerita yang Berbeda di Her Blue Sky

Berbeda dengan dua film sebelumnya yang berfokus pada permasalahan remaja, kali ini Mari Okada mencoba hal yang sedikit berbeda. Cerita pada film ini cukup menyorot keresahan yang dihadapi oleh orang dewasa muda, walaupun tetap ada bumbu-bumbu romansa remaja dan drama fantasi seperti dua karya sebelumnya.

Hampir setiap karakter memiliki keresahannya masing-masing, namun untuk film yang berdurasi 90 menit. Keresahan yang dibawa terlalu banyak sehingga ada beberapa yang rasanya masih menggantung sampai akhir film.

Walaupun begitu, secara keseluruhan cerita pada film ini menarik untuk diikuti. Masalah Shinno muda yang kesal dengan Shinno tua yang tidak memiliki tujuan, dan rasa bersalah Aoi ke Akane cukup dekat dengan saya, terutama masalah yang pertama.

Coba bayangkan bagaimana rasanya jika kamu bertemu dengan dirimu saat 17 tahun yang memiliki cita-cita selangit, namun kenyataannya seluruh cita-cita yang diangankan dulu tidak terjadi dan hanya menjadi orang biasa yang membosankan. Pasti kamu di usia 17 tahun akan merasa kesal.

Kualitas Animasi dari Studio CloverWorks

Review Her Blue Sky Film Anime Mari Okada Sora no Aosa wo Shiru Hito yo

Animasi di film ini tidak perlu diragukan. CloverWorks mengeksekusi anime ini dengan sangat baik dalam aspek ini. Bahkan beberapa aspek detail kecil sangat diperhatikan di film ini. Seperti dalam salah satu adegan di kelas, Aoi sedang mendengarkan lagu menggunakan telepon pintarnya yang disambungkan dengan earphones miliknya

Di sini bagian menariknya, jika dilihat sekilas, telepon genggam yang digunakan Aoi terlihat seperti iPhone 7 dan Aoi menghubungkan earphones-nya menggunakan Headphone Jack Adapter. Bagi yang belum tahu, iPhone 7 merupakan iPhone pertama yang sudah tidak menggunakan 3.5mm audio jack.

Musik yang Asyik di Dengar

Review Her Blue Sky Film Anime Mari Okada Sora no Aosa wo Shiru Hito yo

Musik dalam film ini juga sangat mendukung sepanjang film berlangsung, memang tidak teralalu catchy, namun tetap asik buat didengar. Terutama lagu penutup yang dinyanyikan oleh Aimyon yang berjudul sama dengan judul animenya. Saran saya ketika credit title sudah di mulai, kalian tetap mendengarkan lagunya hingga habis. Selama credit title juga ada beberapa adegan tambahan.

Her Blue Sky, Film yang Menarik untuk Ditonton

Menurut saya film ini tidak wah tapi menarik untuk ditonton. Premisnya cukup dekat dengan remaja hingga dewasa muda membuat film ini cocok untuk berbagai kalangan. Memang ada beberapa hal yang rasanya masih bisa diperbaiki, seperti fantasi yang ada di sini masih terkesan agak absurd, namun secara keseluruhan masih bisa diterima.


Review film Her Blue Sky ditulis oleh Edbert, atas permintaan Redaktur Nawala Karsa.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.