Eizouken Ni Wa Te Wo Dasu Na! Episode 8: Saatnya Pembuktian!

Saatnya festival SMA Shibahama digelar! Apakah anime mecha dari klub Eizouken membayar hasil kerja keras mereka selama ini di Eizouken episode 8?

Premis Cerita Eizouken Episode 8

Ketika festival SMA Shibahama hampir tiba, klub Eizouken akhirnya merampungkan anime mecha mereka sebelum acara dimulai. Untuk memberikan sentuhan terakhir, Midori Asakusa dan Doumeki bekerja sama menentukan musik dan suara yang mereka inginkan.

Untuk mempromosikan nama klubnya, Sayaka Kanamori mengangkat nama Tsubame Mizusaki sebagai “maskot” untuk menarik banyak pengunjungnya.

Namun, usaha publikasi yang turut melibatkan klub robot SMA pun terendus oleh pihak OSIS sekolah. Belum itu saja, orang tua dari Tsubame tiba-tiba mendatangi festival sekolah yang bahkan membuat klubnya Tsubame panik!

Sistem Kebut Semalam Ala Eizouken

Eizouken Episode 8

Malam sebelum festival SMA Shibahama dibuka, keempat gadis Eizouken berusaha menyelesaikan beberapa sekuensi terakhir untuk suara dari proyek anime mereka. Dubbing untuk anime tersebut terpaksa akan dilakukan secara live ketika pemutarannya berlangsung dikarenakan keterlambatan Tsubame akan progres animasinya.

Beberapa proses editing anime tersebut melibatkan keselarasan akan musik dan efek suara saat animenya dimulai. Saat pertama diputar, Midori merasa musik dan adegannya belum seimbang, yang akhirnya Doumeki perlu melambatkan adegan animasinya agar lebih “menendang”.

Ia juga menambahkan secara spesifik peletakan musik pada beberapa cut adegan untuk membawa suasana unik kepada penonton agar lebih oke.

Tsubame Mizusaki: “Orang tuaku mau datang…”

Di saat yang sama, orang tua Tsubame kebetulan adalah pekerja seni papan atas di Jepang. Ayah dari Tsubame adalah seorang produser kawakan beberapa serial drama populer di Jepang.

Sedangkan ibunya adalah aktris papan atas seantero Jepang. Mereka berdua telah berkarir sejak lebih dari enam belas tahun yang lalu sebelum melahirkan Tsubame.

Maka dari sini tak disangka bahwa orang tuanya menginginkan Tsubame untuk menjadi aktris dan model terkenal sejak dini, namun tidak merelakan untuk bekerja di industri anime.

Ketika Ibunya mengecek tempat tidur Tsubame, Ia mendapati bahwa putrinya sama sekali belum pulang dari sekolah, sehingga mengirimkan pesan kepada HP Tsubame.

Eizouken Episode 8

Seketika tiga gadis peneliti film telah tuntas menyelesaikan anime mecha mereka pada ufuk Subuh, Tsubame mendapati SMS dari orang tuanya bahwa mereka akan datang ke sekolahnya. Hal ini sontak membuat Sayaka dan Midori kaget lantaran Tsubame tidak ingin pulang terlebih dahulu untuk memantau proses anime sahabat mereka.

Rencana Promosi Anime Ala Eizouken!

Festival musim panas SMA Shibahama telah resmi dibuka untuk umum. Beberapa klub yang nyentrik menunjukkan aksi mereka dalam mempromosikan klub mereka agar siswa yang lain dapat bergabung ke klub tersebut. Tidak terkecuali klub peneliti film yang memulai promosikan anime mereka, bekerja sama dengan klub peneliti robot.

Pada festival hari ini, tujuan untuk promosi dari anime mereka adalah menggaet banyak orang untuk menonton anime mereka kemudian menjual beberapa kopi DVD untuk dijual pasca pemutaran.

Eizouken Episode 8

Rencana mereka adalah mengangkat nama Tsubame Mizusaki seheboh mungkin, karena statusnya sebagai model remaja, kemudian klub robot membantu logistik untuk promosi anime mereka.

Tidak main-main, Sayaka pun memalak klub pendingin ruangan SMA agar mengatur suhu ruangan auditorium tempat pemutaran anime hingga 16 derajat dikarenakan ancaman dari Sayaka.

Namun, salah satu anggota OSIS SMA mengetahui akan pelaksanaan rencana lawannya, sehingga mengerahkan anggota klub keamanan agar meredam aksi promosi tersebut.

Menurut peraturan festival SMA tersebut, semua klub tidak diperbolehkan menggunakan fasilitas pengeras suara dan beberapa atribut ekstrim. Namun, klub robot dan anime tersebut memiliki siasat lain: bawa pergi Tsubame mengarah ke auditorium sesuai rencana!

Kucing-Kucingan OSIS SMA Shibahama vs Eizouken!

Mengantisipasi tekanan dari OSIS berkolaborasi dengan klub keamanan sekolah, ketiga gadis peneliti film memulai taktik mereka agar Tsubame bisa lolos dari kejaran sekuriti tersebut. Tsubame mengenakan kostum kardus dipinjam dari salah satu anggota klub robot dan berlekas menyusuri sekolah agar terhindari dari OSIS.

Sedangkan Sayaka mengkoordinir pelarian Tsubame menjauhi kejaran klub keamanan yang bersekongkol dengan OSIS SMA. Siasat ini membuat OSIS dan klub keamanan kebingungan lantaran menangkap basah banyak orang yang memakai kostum kardus demi mendukung model remaja tersebut.

Berlarilah, Presiden Klub Robot Ono!

Bagian yang menarik dari sekuensi ini adalah ketika ketua klub robot, Ono, yang sempat tertangkap, melarikan diri. Selagi berlari tunggang langgang menjauhi tirani OSIS, Ia menyanyikan lagu tema dari anime robot Eizouken gubahannya sendiri sebagai bentuk promo.

Ia berlari memasuki gedung sekolah menuju atap yang menyediakan fasilitas flying fox gratis kepada pengunjung festival.

Sembari mengendarai tambang yang menggantung ke arah tujuan, Ono membuka spanduk promosi anime klub Tsubame sebagai strategi marketing mereka. Pada akhir adegan ini, sesaat turun dari flying fox, Ono melanjutkan sprint-nya menuju auditorium untuk hadir mengisi karakter utama dari animenya.

Tsubame Mizusaki: “Aku sudah menantikan saat ini.”

Eizouken Episode 8

Ketika membagikan flyer animenya, Midori akhirnya bertemu pertama kali dengan orang tua dari Tsubame, didampingi oleh bodyguard  “Men in Black” yang kebetulan mengejarnya sejak episode pertama.

Midori langsung bergegas lari dari kejaran pengawal tersebut selagi orang tua Tsubame mengamati brosur yang dibagikan Midori, namun ibu Mizusaki menghentikan pengejarannya yang membuat Midori lolos.

Sontak setelah Midori memasuki aula, tim peneliti film akhirnya melihat orang tua Tsubame memasuki ruangan tersebut. Namun, sudah terlambat mengatasi keadaan tersebut karena pertunjukkan akan segera dimulai.

Tsubame sendiri kemudian menyambut para pengunjung yang datang menonton animenya mengekspresikan saat yang Ia akhirnya nantikan ini. Midori kemudian memutarkan animenya langsung setelah ucapan Tsubame demi timing yang sangat pas agar pengunjung lebih immersive menontonnya.

Robot SMA Shibahama vs Monster Bulus Produksi Eizouken!

Anime pendek produksi Eizouken bekerja sama dengan klub robot dan klub seni menjadi klimaks dari episode delapan ini.

Anime ini dibuka oleh intro kedatangan seekor monster campuran kura-kura dengan kepiting, yang pendeknya disebut Kani (Kame, kura-kura + Kani, kepiting). Monster ini keluar dari saluran air bawah sekolah Shibahama.

Adegan berikutnya menggambarkan kehidupan para kru dari robot Shibahama menyantap makan paginya berupa kepiting dan beberapa botol sake.

Kedamaian ini terganggu oleh sebuah telepon yang memperingatkan mereka akan datangnya monster ke Shibahama. Para kru bergegas berlari ke posnya masing-masing sesaat setelah peringatan serangan monster telah diumumkan.

Sekuensi peluncurannya digambar dengan detil mulai dari pembukaan sekrup pengunci hangar tempat robot bernaung dan pembukaan pintu hangarnya. Seketika itu, robot hasil desain klub mecha sekolah siap untuk diluncurkan, yang tiap-tiap adegan digambarnya merupakan sebuah tribute bagi anime mecha yang sudah populer.

Sesampainya di TKP, robot yang dinamakan SHIBA8 menginterupsi keonaran dari monster bulus tersebut, bersiap untuk bergelut. Menarik starter untuk senjata gergaji di tangan kananya, SHIBA8 siap melindungi Shibahama dari ancaman monster.

Pertempuran Tidak Terelakkan!

Begitu senjata SHIBA8 sudah siap digunakan, robot tersebut mengayunkan senjatanya mengarah ke monster tersebut, namun dihentikannya.

Terlihat kedua raksasa tersebut sama kuat dan tidak mau kalah, monster tersebut melepaskan deadlock dengan menghempaskan serangan tekanan dari capit kanannya. Serangan ini membuat SHIBA8 terjungkal kearah dinding yang membuat adegan pertarungan ini menegangkan, sehingga seluruh kawasan bawah tanah kolaps.

Keadaan ini memaksakan seorang tenaga pilot bergegas menuju sistem robot mecha tersebut untuk memperbaiki alat-alat vital bagi pergerakan SHIBA8. Namun, pilot dari dalam robot tersebut memutuskan untuk menggerakkan robotnya secara manual, agar Ia melanjutkan pertarungannya.

Menyadari monster bulus keluar dari bawah tanah, robot tersebut berusaha untuk berdiri dan mengaktifkan booster dari unit belakangnya.

Booster tersebut mengangkat beban SHIBA8 agar bisa kembali ke permukaan untuk dapat bertempur dengan monster secara leluasa. Robot tersebut berhasil mendarat di permukaan kemudian bersiap menghadapi monster tersebut berjalan dengan gagah.

Mencapai Klimaks!

Sang robot SHIBA8 akhirnya mengungguli kekuatan dari monster bulus ketika berada di daratan. Dimulai dari menahan kebrutalan monster dengan tangan gergajinya hingga melemparnya ke arah berlawanan. Pertempuran berlangsung sengit antara hidup dan mati pada kedua raksasa tersebut di atas kota Shibahama.

Sesaat SHIBA8 memotong capit kanannya dengan senjata gunting di tangan kirinya, sang monster malah berhasil mengamputasi kaki robot lawannya. Keadaan genting ini membuat SHIBA8 terpojok, namun Ia tidak ingin kalah.

Menjelang akhir dari anime tersebut, SHIBA8 bergerak gesit membelakangi bulus lawannya untuk memperoleh kesempatan mengakhiri pergelutan ini. Seraya mempersiapkan serangan terakhir untuk sang monster, musuhnya siap menyambut serangan tersebut.

Namun, kegesitan dari SHIBA8 membuat monsternya tidak dapat mengikuti gerakan dari musuhnya sehingga terjerembab. Dengan kerasnya kegigihan kru dan robot SHIBA8 mereka meluncurkan serangan terakhirnya, yaitu sebuah paku besar menghujam ke dada monster tersebut.

Kemudian keduanya terjebak dalam ledakan spontan sesaat paku SHIBA8 mematikan monster tersebut sebelum animenya berakhir dengan layar statis.

Orang Tua Tsubame Akhirnya Bangga Melihat Usaha Anak Mereka!

Beberapa saat setelah pemutarannya berakhir, tiga gadis peneliti film membuka booth bagi para pengunjung untuk memesan pre-order DVD anime mereka, dengan bonus foto Tsubame.

Saat sesi jabat tangan dengan fansnya, Tsubame disuruh Sayaka untuk dibelikan makan siang pada istirahat nanti. Di saat Tsubame membeli yakisoba makan siang, tiba-tiba orang tuanya menghampiri Tsubame, yang membayar semua makanan pesanannya.

Ketika ditanya Tsubame bahwa seberapa puas akting yang orang tuanya dilakukan pada proyek drama mereka, mereka tidak merasa cukup akan hasil yang mereka perbuat.

Tsubame kemudian menyadari sesuatu akan hal tersebut ketika membuat animenya, bahwa hidup itu seperti bekerja dalam hal-hal bekarya seperti yang mereka lakukan selama ini. Ia mengatakan tidak ada cara lain untuk menghindarinya selain menikmati pekerjaan tersebut jika dirasa cocok sesuai passion-nya.

Orang tua Tsubame mengomentari animasi yang dibuatnya, termasuk efek ledakan yang memberikan kesan tersendiri. Detil-detil kecil pun seperti memegang sumpit yang benar baru disadari Tsubame pagi tadi, namun ibunya menanggap akting dari animasinya sudah bagus.

Midori Asakusa: “Kita berdua sahabatnya, Tante!”

Ketika bertemu kembali dengan dua sahabatnya, Midori melaporkan bahwa pemesanan DVD sudah melunjak tapi foto Tsubame sudah sold out.

Layaknya pada akhir episode 4, Midori mengkritik sendiri produksi animenya yang cuma 20% puas atas hasil kerjanya.  Beberapa scene mendetil yang perlu ditingkatkan seperti penambahan long-shot, gambar latar yang mesti di-improve secara detil begitu juga efek key-animation.

Di tengah diskusi, orang tua Tsubame akhirnya menemukan ketiga gadis tersebut. Ibunya bertanya jika mereka adalah teman-teman Tsubame, yang Midori menjawab secara lantang bahwa mereka adalah sahabat sejati Tsubame dari klub Eizouken.

Seputar Episode Delapan: Beberapa Veteran Anime Tampil!

Salah satu kejutan dalam episode delapan ini adalah ibu dari Tsubame Mizusaki yang disuarakan oleh Noriko Hidaka. Hidaka sendiri adalah seiyuu dari beberapa anime mecha legendaris pada masanya seperti Gunbuster dan pistol Dominator dalam Psycho Pass.

Ia juga pernah mengisi beberapa karakter non-mecha lainnya seperti Kikyo dalam Inuyasha, Little Witch Academia sebagai Shiny Chariot dan Ursula Charistes, Bellmere di One Piece, dan Soujiro Seta di Rurouni Kenshin.

Kejutan kedua, salah satu animator yang menyumbang animasi dalam episode ini adalah Norio Matsumoto. Beliau dikenal oleh banyak fans sakuga (gaya animasi) yang sudah bekerja dalam proyek anime lawas dengan inovasinya, termasuk adegan perkelahian yang membutuhkan banyak key animation.

Matsumoto telah menangani beberapa episode Naruto dan Naruto Shippuden yang sebelum itu pernah menggarap beberapa episode dari Hunter X Hunter dan Rurouni Kenshin. Dalam anime Eizouken ini, Ia turut membantu sutradara Yuasa dalam key animation untuk episode 1, 3 dan episode 8 ini.

Pada sekuensi anime mecha dalam episode ini, Matsumoto dibantu beberapa animator ternama seperti Shuto Enomoto, Michihiko Ozawa, Takuya Yoshihara dan Toshiharu Sugie. Kelima-limanya merupakan veteran animator yang pernah bekerja dalam banyak proyek anime legendaris yang mungkin Kamu luput dari menontonnya.

Pelajaran Yang Bisa Diambil Dari Anime Eizouken Episode 8

Beberapa hal yang menarik di Eizouken episode 8 adalah penonjolan gaya animasi yang Tsubame gambarkan berdasarkan pengamatan lingkungan sekitarnya. Contohnya ketika memegang sumpit, membuang sisa minuman dan cara berlari Tsubame yang diaplikasikan ke anime diwakilkan secara mendetil oleh adegan kru berlari ke robot.

Belajar dari pengalaman pendidikan modelnya yang dipupukkan sejak dini oleh orang tuanya malah membuat Tsubame menunjukkan passion berbeda dengan visi orang tuanya.

Episode ini menggambarkan betapa perhatiannya orang tua kepada Tsubame untuk dapat menjadi aktris terkenal seperti mereka. Ayah dari Tsubame menceritakan kembali usulan istrinya soal Tsubame tidak diperbolehkan bekerja di bidang animasi.

Mereka juga mengetahui Tsubame kerap meniru dinamika gaya yang Ia amati selama ini, bahkan sangat mahir dalam menari sebagai hasil pembelajaran mandirinya. Mereka akhirnya mengakui hal-hal yang Tsubame lakukan selama ini adalah apresiasi seni yang dapat direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada akhirnya, mereka mengakui kerja keras dari Tsubame sebagai performer handal untuk karirnya sendiri kedepannya.

Kesan Penulis Mengenai Eizouken Episode 8

Eizouken Episode 8

Bagi penulis pribadi, memang sudah lumrah bagi orang tua ingin anak mereka sukses yang membolehkan melakukan apa saja asal halal. Jika visi Kamu sebagai pembaca berlawanan dengan apa yang orang tua inginkan, Kamu hanya perlu menaruh usahamu untuk membuktikan kemandirianmu dalam meniti karir.

Eizouken Episode 8 adalah refleksi untuk penulis juga yang memang masih berusaha untuk dapat menghidupi sendiri dengan jerih payah usaha hasil pribadi tanpa bantuan orang tua.

Namun, tetaplah berterima kasih atas orang tuamu karena merekalah sumber panutan dan inspirasi agar kita, penulis dan juga pembaca, tetap move-on memberikan yang terbaik untuk kehidupan yang lebih baik.

Aksi dari anime ini ditata secara apik dan memberikan emphasis kepada gerakannya sendiri dan pengaturan mimik wajah karakter. Hal ini penting untuk diperhatikan pekerja anime dalam mengadaptasi karya orang lain ke layar kaca, yang membutuhkan koordinasi antar tim produksi.

Anime yang disutradarai Masaaki Yuasa turut dibantu oleh animator-animator terkenal yang juga pernah membantu proyeknya, seperti Norio Matsumoto.

Tidak peduli sebesar budget yang diberikan sponsor untuk satu anime franchise, namun jika dikerjakan dengan seniat mungkin, maka hasilnya akan seperti yang dipresentasikan oleh episode ini.


Hai, NawaReaders dan OtaCool! Jangan lupa untuk akses terus Nawala Karsa untuk informasi pop kultur dan teknologi terkini, serta Indonesian Otaku untuk dosis harian wibu kalian!


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.