Beberapa waktu belakangan, kabar penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron terus berhembus dan jumlah kasusnya terus meningkat. Bahkan, beberapa negara mengalami peningkatan jumlah kasus secara signifikan.
Kondisi serupa juga terjadi di Jepang, yang mengalami peningkatan jumlah kasus COVID-19 beberapa waktu belakangan. Sebelumnya, peningkatan kasus COVID-19 sempat terjadi saat pelaksaan Olimpiade Tokyo.
Terkait hal ini, pemerintah Jepang berupaya untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi di negara mereka. Salah satu upaya dari pemerintah Jepang adalah dengan melaksanakan tindakan anti COVID-19.
Mempercepat Jadwal Suntikan Booster Vaksin
Terkait tindakan anti COVID-19, pemerintah Jepang rencananya akan memajukan jadwal vaksin, sehingga masyarakat bisa menerima dosis ketiga atau booster lebih awal dari yang sudah terjadwal.
Mengenai suntikan booster lebih awal, rencananya akan mulai pada Bulan Maret untuk masyarakat umum.
Namun, khusus untuk dokter, perawat, penghuni rumah sakit, pekerja, dan warga lanjut usia, akan menerima booster lebih awal. Kurang lebih ada sekitar 31 juta orang yang akan menerima booster lebih awal.
Mengenai jadwal suntikan booster yang maju, banyak pihak yang menyatakan siap untuk membantu pemerintah Jepang terkait hal tersebut, termasuk juga Self-Defense Forces.
Selain itu Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, juga menyampaikan bahwa pihaknya akan sepenuhnya siap dan tidak terlalu takut.
PM Kishida juga menyampaikan bahwa pihaknya berharap semua masyarakat siap untuk bekerja sama untuk situasi ini.
Peningkatan Kasus Pandemi Kembali Terjadi di Jepang
Tekait kondisi kasus COVID-19 yang terjadi di wilayah Jepang, terjadi peningkatan Kasus di Prefektur Okinawa.
Pada hari Selasa (11/1/2021), sebanyak 503 personel medis tidak dapat bekerja, sehingga Self-Defense Forces harus mengirimkan bantuan medis darurat.
Selain di Okinawa, Tokyo juga mengalami peningkatan kasus, hingga berjumlah 962. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi di seluruh Jepang. Bahkan enam kali lipat lebih tinggi dari jumlah kasus pada minggu sebelumnya.
Mengenai hal ini, Kolonel Ikeda Ken dari Self-Defense Forces, menyampaikan bahwa musuh mereka kali ini adalah varian COVID-19, Omicron, yang sebulan lalu telah mendarat di Indonesia.
Pihaknya juga berupaya agar personel mereka tidak terinfeksi varian ini, agar tetap dapat menjalankan tugas.