Perusahaan IT di Jepang Ini Buka Lowongan Kerja ‘Monitoring’ Kehidupan!

Sebuah perusahaan IT di Jepang bernama Plasma membuka lowongan bagi para relawan yang diikutkan untuk proyek eksperimennya. Proyek ini dinamakan “Project Exograph”, eksperimen sosial untuk kecerdasan buatan (Artificial Intelligence, AI) yang monitoring kehidupan sehari-hari relawan dalam film di dalam satu rumah. Mereka akan digaji sebesar 200.000 Yen per bulan selama mereka diperbolehkan untuk diawasi kehidupan mereka setiap hari. Saat ini, sekitar 500 orang telah mendaftar eksperimen ini di Jepang sendiri.

Partisipan akan difasilitasi dengan berbagai furniture lengkap, ruang keluarga, kamar mandi dan kamar ganti, dapur dan lainnya. Semua bagian dari rumah akan dipasangi CCTV untuk direkam selama satu bulan.

Bagaimana data monitoring kehidupan ini diolah?

Data yang diperoleh dari rekaman eksperimen tersebut nantinya akan merahasiakan identitas para partisipan yang mengikuti “pekerjaan” ini, agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Data ini akan dianalisis segala perilaku partisipan yang mungkin dapat digunakan untuk pengembangan bisnis AI. Rekaman data ini dibagi menjadi beberapa segmen penting yang mengenali perilaku spesifik para relawan tersebut.

CEO dari Plasma sendiri, Hiroki Enno, mengasumsi bahwa kecerdasan buatan (AI) dan robot dapat melihat seberapa jauh tingkah laku keseharian masyarakat di dalam rumah, yang dapat dikonversi menjadi data untuk penghasilan. “Mempertimbangkan hal tersebut, Kami menetapkan sejumlah uang yang disediakan untuk menjaga kehidupan masyarakat secara dasar,” tambah CEO Enno.

Enno menambahkan, “Semua data akan kami kumpulkan mulai dari apa yang orang-orang akan minum selepas mandi, posisi apa saja yang mereka lakukan ketika menonton TV.”

Plasma Inc Tidak lepas dari kritisi masyarakat

Namun, lowongan dari Plasma Inc ini tentu saja mendapat kritik dari masyarakat pasca rekrutment sudah bisa didaftar online. Pasalnya, masyarakat memandang langkah ini sebagai tindakan tidak etis, dan gaji yang didapat awalnya tidak setara dengan hak azasi manusia. Awal kerjaan ini dipublikasi, relawan akan digaji sebanyak 130.000 yen, namun angka ini dinaikkan menjadi 200.000 yen setelah dikritisi.

Kalangan milenial tertarik untuk dilakukan monitoring kehidupannya

Akibatnya, beberapa orang di Jepang akhirnya menerima lowongan Plasma Inc tersebut, dimana rasio pendaftar diantara pria dan wanita adalah 4:1. Banyak yang mendaftar pekerjaan ini berusia antara 20 hingga menginjak 30 tahun keatas. Dari pendaftar diatas, mereka telah berpenghasilan antara 3 hingga 4 juta yen, bahkan ada yang telah mendapat 10 juta yen per tahunnya. Ketika ditelusuri, sekitar 30-40% dari mereka berniat mendaftar hanya ingin mendapatkan penghasilan tambahan, sedangkan selebihnya yang lain berniat untuk berkontribusi kepada masyarakat.

Plasma Inc. sendiri berencana untuk meningkatkan kapasitas relawan yang ingin mendaftar eksperimen ini. Mereka pun sedang mencari beberapa perusahaan sejenis lainnya untuk bekerjasama dengan proyek tersebut. Pendaftaran eksperimen ini telah berakhir pada 15 November lalu, dan eksperimen akan dimulai pada 25 November, namun kemungkinan akan dibuka lagi kesempatan selanjutnya.

Jadi, adakah yang ingin berminat daftar di perusahaan IT Jepang tersebut?

Sumber: The Mainichi News


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.