Borderline Bawakan Eye of The Universe, Album Jazz Spektakuler di Penutupan Salihara Jazz Buzz

Band Borderline bawakan karya ini dengan musik-musik original yang diciptakan oleh masing-masing anggota dan dirombak kembali bersama-sama.

jazz buzz 2024 borderline
Eye of The Universe merupakan gubahan terbaru grup jazz Borderline, mengambil nuansa musik berbeda dengan karya-karya mereka sebelumnya. | FOTO: @Instagram/komunitas_salihara | EDIT: Nawala Karsa

Permulaan Maret ini, Salihara Jazz Buzz 2024 akan ditutup dengan penampilan dari grup Borderline, bawakan karya mereka Eye of The Universe.

Tentunya, pagelaran ini bisa langsung ditonton di Teater Salihara, Jakarta Selatan, yang pengunjung bisa melakukan pemesanan via tiket.salihara.org dengan harga Rp. 110.000 (umum) dan Rp. 55.000 (pelajar/mahasiswa).

Sebuah Harmoni Musik dalam Keberagaman

jazz buzz 2024 borderline
Borderline akan pentas di hari terakhir Salihara Jazz Buzz 2024. | FOTO: @Instagram/komunitas_salihara | EDIT: Nawala Karsa

Di hari terakhir Jazz Buzz 2024 ini, Borderline bawakan karya mereka Eye of The Universe.

Eye of The Universe adalah judul album (juga pertunjukan) dari Borderline yang berisi musik-musik original yang diciptakan oleh masing-masing anggota dan dirombak kembali bersama-sama.

Judul tersebut terinspirasi oleh bulan purnama yang mewujudkan sebuah mata.

Eye of The Universe berfilosofi bahwa di atas langit masih ada sesuatu yang lebih agung, yang menyaksikan segala baik dan buruk. Eye of The Universe juga berarti bahwa di setiap gelap selalu ada terang.

Secara musikal karya-karya di dalam Eye of The Universe terinspirasi dari musisi jazz seperti Herbie Hancock, Chick Corea, Spirit Fingers, dan Pat Metheny, dengan warna musik yang dipengaruhi oleh genre latin jazz, european jazz, fusion, polyrhythmic music, dan odd meter music.

Karakter dari setiap anggota yang berbeda dan telah dipadukan dalam satu kesatuan musik akan menciptakan nuansa yang lebih luas.

Tentang Grup Borderline

Borderline adalah grup jazz asal Indonesia yang terbentuk pada 2022 dan terdiri dari empat musisi muda internasional berusia 20–25 tahun, yaitu Muhammad Rega Dauna (harmonika), Brandon Julio (bas), Michael Ananda (gitar), dan Timoti Hutagalung (drum).

Nama “Borderline” digunakan karena para anggotanya tinggal di perbatasan kota. Borderline memulai kariernya dengan bermain jazz di bar Jakarta. Borderline mulai tampil pada gigs kecil di Jakarta Selatan, kemudian tampil pada festival-festival besar seperti Ngayogjazz, Suara Festival, Java Jazz, dan Esplanade’s Jazz. Mereka juga mewakili Indonesia dalam Europe Tour 2022.

Selama Europe Tour pada Agustus–Oktober 2022, Borderline menggelar konser jazz di 11 negara. Borderline merilis CD edisi Eropa berjudul “Eye of The Universe”, yang terdiri dari lima lagu berjudul Jakarta City, Blackrose, Gray Sun, Eye of The Universe, dan Ana Maria oleh Wayne Shorter.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.