Meteor Garden 2018: Dapatkah Mendulang Sukses?

Ingatkah kalian dengan grup F4 dan Dao Ming Si? Apabila kalian ingat, kalian pasti pernah menyaksikan serial Meteor Garden. Meteor Garden bukanlah judul yang baru di televisi. Serial Taiwan yang diadaptasi dari manga remaja perempuan Hana Yori Dango mampu membuat pemirsanya terpukau. Serial ini tayang pertama kali oleh Indosiar tahun 2003 dan menuai kesuksesan saat itu. Tidak hanya IndosiarMeteor Garden juga berulang kali disiarkan oleh beberapa stasiun televisi.

Tahun 2018, judul ini kembali terdengar. Bukan karena versi Taiwan akan kembali ditayangkan ulang, namun hadirnya versi Tiongkok yang mulai tayang di SCTV pada Senin (3/9). Serial ini tayang perdana oleh Hunan Television pada Juli 2018 lalu. Kehadiran serial yang kembali diproduseri oleh Angie Chai di Indonesia sebelumnya ditandai dengan meluncurnya serial ini di aplikasi Viu, satu minggu setelah penayangan perdana di Tiongkok.

Kok, Adaptasi Lagi?

Pertanyaan ini mungkin terbesit di mata pemirsa yang pernah membaca atau mengikuti suatu serial saat menyaksikan adaptasinya di layar kaca. Munculnya film adaptasi dapat terjadi karena keinginan fans yang membludak akan sebuah cerita yang diangkat, baik melalui komik, novel ataupun cerpen. Adaptasi kisah yang dilakukan oleh tim produksi dapat menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi, suatu serial adaptasi dapat menjadi lumbung kesuksesan di mata penikmatnya. Lebih khusus, yang menjadi lumbung kesuksesan adalah pengembangan cerita.

Pengembangan cerita yang dilakukan oleh tim produksi berdasarkan apa yang tergambar pada versi asli harus dilakukan seperlunya dan tidak mengubah keseluruhan jalan cerita. Treatment yang ditekankan kepada tokoh benar-benar disesuaikan dengan apa yang tertuang pada jalan cerita. Pemeran yang memerankan juga diharuskan untuk mampu memerankan apa yang tergambar sesuai dengan jalan cerita aslinya.

Di sisi lain, suatu adaptasi dapat juga menjadi kegagalan. Kegagalan yang dimaksud adalah pengembangan cerita yang kurang maksimal, ataupun tokoh yang kurang sesuai dengan cerita. Atau juga, momen penayangan yang “terlalu berani” melawan serial yang sudah ada sebelumnya. Dengan demikian, suatu serial yang gagal cenderung lebih cepat dihentikan produksinya.

Dalam Meteor Garden 2018, pemirsa kembali diajak untuk mengingat kembali grup F4 yang menjadi idola. Sejatinya, Meteor Garden telah hadir dalam beberapa adaptasi beberapa negara, selain Taiwan. Akan tetapi, apakah kemunculan F4 ala RRT mampu menjawab ekspektasi pemirsa yang kadung dengan sosok F4 puluhan tahun silam? Pilihan pemirsalah yang mampu menjawabnya.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.