SEMARANG – Orenji sekali lagi hadir untuk memuaskan hasrat penggemar budaya pop Jepang di Semarang. Event ini merupakan bentuk apresiasi budaya dari mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Jepang dan Bahasa Jepang Universitas Diponegoro yang diadakan setiap tahun. Bagi yang tidak tahu, Orenji merupakan singkatan dari “Original Event of Japan in Indonesia” dan terdiri serangkaian pre-event berbentuk perlombaan yang berpuncak pada Minggu (3/11) kemarin.
Sekitar jam 13.00, gelaran Orenji terlihat cukup ramai, dan tampaknya belum mencapai puncaknya. Sebagian besar pengunjung diarahkan ke Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) untuk memakirkan kendaraan mereka terlebih dulu. Setelah parkir, pengunjung perlu berjalan kaki sekitar 100 meter dari parkiran FISIP menuju venue, yakni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro itu sendiri.
Harga pembelian tiket hari H yang ditawarkan untuk event ini adalah sebesar Rp 15.000. Dengan harga ini, kalian juga mendapatkan kupon kecil yang dapat ditukar dengan minuman teh kemasan botol di loket yang tersedia.
Dari titik awal tempat, pengunjung sudah disuguhi dengan dekorasi jejepangan yang khas. Bunga sakura, bendera kertas, lampion unik, semua pernak-pernik hadir untuk memberikan suasana identik Jepang di Orenji. Pusat venue dihiasi dengan pohon sakura yang mencolok di antara para pengunjung yang lalu lalang. Secara umum, venue Orenji kali ini terasa lebih luas dari Orenji 2016, sebagian besar karena pemugaran yang dialami oleh lingkungan kampus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.
Apa saja sih yang ada di Orenji?
Tidak ada perbedaan yang signifikan dari segi stan semenjak 2 tahun lalu. Masih terlihat stan makanan maupun minuman khas Jepang yang tidak boleh absen dalam event sejenis. Tidak pula hadir beberapa makanan Indonesia seperti bakso maupun siomay bagi yang menginginkan jajanan lokal. Itu dari segi makanan.
Distro pakaian anime terkenal di Semarang, Clowor Distro juga turut memeriahkan event ini. Pengunjung dapat melihat koleksi pakaian anime terkini yang disediakan Clowor dan tentunya dapat membeli juga kalau tertarik. Di lain sisi, Jepang Mantap mencuri perhatian pengunjung. Hal yang membuat lembaga kursus Bahasa Jepang ini menjadi daya tarik adalah permainan mystery box-nya yang menawarkan hadiah macam-macam, termasuk action figure gundam.
Near, Cosplay dan Kipas Angin
Dari sekian banyak bintang tamu yang hadir, saya berkesempatan menyaksikan penampilan dari Near. Idol group asal Yogyakarta yang terdiri dari Faatin, Ichigo, dan Stella (salah satu personilnya, Nanda, tidak bisa hadir saat itu) ini berhasil menghibur pengunjung dengan empat lagu yang terdiri dari tiga lagu cover dan satu lagu buatan mereka yang berjudul “Shine”. Saya tidak pernah dengar banyak soal lagu anime, tetapi animo dari penonton membuat saya untuk ikut menari meski tidak tahu lirik.
Bukan Semarang kalau tidak panas, apalagi ketika event seramai ini. Kehadiran kipas-kipas besar di sudut venue adalah angin segar tersendiri (secara harfiah) bagi para pengunjung. Tidak jarang saya menyempatkan diri untuk menghalangi kipas demi menyejukkan diri karena memang jujur, Semarang itu panas. Bahkan teh yang diberi oleh penyelenggara acara tidak cukup untuk menahan dahaga.
Sementara itu, banyak para cosplayer tersebar di sepanjang venue dan tidak sungkan ketika dimintai foto bersama para pengunjung. Ada juga gedung yang disediakan untuk para cosplayer, tetapi pencahayaan yang kurang membuat foto bersama tidak begitu bagus hasilnya. Oh iya, kontes cosplay juga ada di Orenji ini, tetapi sayang ketika saya datang, belum ada. Hal yang sama juga terjadi pada kontes menyanyi lagu Jepang.
Memang banyak hal yang sebenarnya terlewatkan dari Orenji ini, terutama karena ada keperluan mendadak. Tetapi kalau melihat antusias dari pengunjung yang masih penuh gairah, saya rasa event yang satu ini tidak akan pergi ke mana-mana. Sampai jumpa di Orenji 2019!
