Mengenal Lebih Dalam Genre Iya-Misu Bersama Minato Kanae

Minato Kanae festival buku asia 2021 iya-misu
FOTO: Minato Kanae (kiri / by Horiyuki Yamaguchi) dan karya teranyarnya bertajuk "Ferris Wheel at Night" (kanan / Penerbit Haru)

Dalam rangkaian acara “How to Nurture A Murderer (in Fiction)” pada Festival Buku Asia 2021 yang diselenggarakan oleh Penerbit Haru dan Patjarmerah pada Sabtu (11/9), penulis Confessions dan Penance, Minato Kanae, hadir untuk berbincang-bincang dengan para pembaca mengenai karya-karyanya.

Setiap karya sastra pastinya mengandung pesan yang ingin disampaikan oleh penulisnya masing-masing. Pesan yang mau disampaikan pun juga tak sama—ada yang menekankan moral, ada juga yang berfokus pada pikiran-pikiran buruk dalam hidup manusia. Namun, semua itu menjadikan masing-masing karya sastra yang unik dan berbeda, serta pantas untuk dikulik dan didiskusikan.

Melalui kesempatan ini, Minato-sensei turut berbagi mengenai pengalamannya dalam menulis, pesan yang ingin ia sampaikan, dan juga tips dalam menulis yang unik.

Rupanya, para peserta sekaligus pembaca karya-karya Minato Kanae sangat antusias dalam menyambut acara ini. Sedari dimulainya acara ini pada pukul 16.00 WIB, para peserta sudah mengekspresikan semangat dan antusiasme mereka tersebut dalam komentar dan di sepanjang acara pun, para peserta juga menyimak dan mendalami pembicaraan bersama dengan Minato-sensei.

Minato-sensei membuka acara ini dengan menyatakan bahwa ia merasa senang dapat menghadiri acara ini. Karena situasi pandemi saat ini, Minato-sensei merasa sedih bahwa ia tidak dapat berkunjung ke Indonesia secara langsung, namun juga merasa senang karena sebagai gantinya, bisa bercakap-cakap dengan para pembaca karya-karyanya dari rumah.

Minato Kanae dan genre iya-misu

minato kanae PENANCE
Minato Kanae, penulis Jepang yang dikenal karena karya Thriller-nya

Dalam sesi perkenalan Minato Kanae, moderator dan para pembaca menyampaikan pendapat mereka mengenai genre iya-misu (genre misteri yang memadukan misteri, isu sosial, dan kejadian tak mengenakkan) yang diusung dalam karya-karyanya.

Ketika ditanya mengenai mengapa memutuskan untuk mengusung genre iya-misu, Minato-sensei berkata bahwa ia melakukannya karena memiliki pikiran bahwa tiap orang pasti memiliki perasaan atau pemikiran buruk dalam diri mereka masing-masing. “Menurut saya, kita semua hidup dengan menyembunyikan perasaan-perasaan buruk tersebut,” katanya.

Oleh karena itu, Minato-sensei jadi tertarik untuk menulis karya yang berkaitan erat dengan bagaimana perasaan dan pemikiran jahat dari seseorang dapat timbul. “Saya ingin menulis tentang mengapa perasaan dan pemikiran jahat ini dapat timbul dan ingin tahu mengapa seseorang bisa berbuat seperti itu,” jelasnya.

Melalui karya-karyanya, Minato-sensei juga ingin mengajak pembaca untuk melihat sebuah kasus misteri atau pembunuhan dari sisi lain. Menurutnya, kejahatan terjadi karena ada perasaan atau pemikiran jahat yang meluap dari si pelaku dan tidak ada orang yang mengerti atau menghentikannya untuk melakukan perbuatan tersebut. “Saya ingin para pembaca dapat menghargai orang-orang yang ada di sekeliling kita, yang memiliki perasaan seperti ini,” kata Minato-sensei.

Meski demikian, Minato-sensei berharap bahwa para pembaca dapat mengingat bahwa tiap perbuatan jahat pasti memiliki konsekuensinya. Ada perasaan khawatir bahwa pembaca bisa saja menirukan beberapa kejadian dalam bukunya, apalagi karakter antagonis atau villain seringkali digambarkan sebagai karakter yang keren. “Tapi ada satu hal yang bisa saya katakan: tidak ada satupun orang jahat yang berakhir sambil tersenyum dalam karya saya,” katanya.

‘Perasaan Tidak Enak’ dalam Karya Minato Kanae

Karena tema yang dibahas dalam karya-karya Minato-sensei seringkali bersentuhan dengan pembunuhan dan balas dendam, tak jarang ada pembaca yang merasa tak enak. Minato-sensei berkata bahwa bisa jadi para pembaca merasa tidak enak karena mungkin saja pembaca merasa dirinya baik dan ketika kejahatan yang ada di buku merefleksikan kejahatan di dunia nyata atau pemikiran jahat yang ada di dalam pembaca, seolah-olah ada tangan yang ditudingkan ke arah pembaca dan menimbulkan rasa tak nyaman.

“Tapi tenang saja,” kata Minato Kanae-sensei dalam gelaran Festival Buku Asia 2021, “karena setiap orang pasti memiliki pemikiran yang kurang baik. Saya pun juga memilikinya.”

Minato-sensei juga berpendapat bahwa memiliki pemikiran jahat bukan merupakan hal yang buruk. “Yang penting adalah bagaimana kita berhubungan dengan perasaan tersebut dan bagaimana kita menyikapinya,” jelasnya.

Karya yang Tembus hingga Lintas Negara

Novel Confessions
Buku Confessions tulisan Minato Kanae-sensei | ©Confessions / Minato Kanae, Penerbit Haru

Karena Minato Kanae adalah salah seorang penulis kenamaan asal Jepang dengan genre iya-misu yang kenamaan, kualitas dari karya-karyanya tidak dipertanyakan lagi dan berhasil merebut perhatian para pembaca di banyak negara. Tidak hanya di Indonesia, karya-karya Minato Kanae juga diterbitkan di berbagai negara seperti Taiwan dan juga Amerika Selatan, tepatnya di Brazil.

Awalnya, Minato-sensei tidak menyangka bahwa karya-karyanya akan disambut dengan baik dan mungkin para pembaca di luar Jepang menganggap kejadian-kejadian yang ada dalam bukunya merupakan kejadian yang hanya terjadi di sebuah tempat yang jauh. Namun, semua pemikiran itu terbantahkan sewaktu Minato-sensei menghadiri jumpa fans di Taiwan.

“Ada seorang bapak yang menghadiri jumpa fans dengan saya yang membuat saya terkejut. Ia mengatakan bahwa salah satu karya saya sangat mirip dengan strukur keluarganya, dan ia bertanya kepada saya mengenai apa yang bisa dia lakukan untuk keluarganya agar kejadian dalam buku saya tidak terulang,” ungkap Minato-sensei. Pengalaman itu merupakan salah satu pengalaman yang berkesan baginya.

Tips Kepenulisan ala Minato Kanae

Dalam sesi acara Festival Buku Asia 2021, Minato Kanae berbagi pula mengenai prosesnya dalam menulis karya-karyanya. Rupanya, ia juga pernah memiliki masalah yang sama seperti kebanyakan penulis, yaitu tidak dapat menentukan apa yang mau ditulis berdasarkan tema yang sudah ada. Namun, Minato-sensei memberi sebuah saran yang bisa dilakukan oleh semua penulis dalam kepenulisan kreatif.

“Saya biasanya mengambil sehelai kertas kosong, memikirkan tema yang mau ditulis, lalu tuliskan semua kata-kata yang berkaitan dengan tema tersebut,” kata Minato-sensei. Dengan cara tersebut, penulis bisa menentukan apa-apa saja yang akan ditulisnya ke dalam karyanya.

“Setelah proses tersebut selesai, tutup mata Anda dan letakkan sehelai kertas penuh kata-kata tadi ke hadapan Anda,” kata Minato-sensei. “Buka mata Anda. Kata pertama yang Anda lihat setelah itu adalah apa yang harus Anda tulis dalam karya Anda. Itu adalah cara saya menentukan apa yang mau ditulis dalam karya saya.”

Selain minum kopi dan berjalan-jalan, salah satu saran lainnya yang cukup unik dari Minato-sensei dan berkaitan dengan penulisan kreatif adalah memakan permen karet. Setelah melihat sebuah eksperimen yang ada dalam sebuah acara televisi, Minato-sensei jadi tertarik untuk membuktikan apakah memakan permen karet dapat meningkatkan produktivitasnya.

“Rupanya, hal itu benar,” kata Minato-sensei. Minato-sensei mengakui bahwa memakan permen karet dapat melancarkan proses berpikirnya, sehingga karyanya bisa selesai dengan cepat. Hal ini menjadi rutinitas dalam kebiasaan menulis Minato-sensei—karena ia menulis banyak karya sastra dalam satu waktu, ia menyesuaikan permen karet yang berbeda-beda untuk masing-masing karya yang ia tulis.

Satu saran lainnya dari Minato Kanae tentang kepenulisan, selain tentang genre iya-misu, adalah jangan menghentikan ide yang muncul di dalam kepala dan jangan pernah khawatir memikirkan pendapat orang lain tentang karya yang dibuat. “Lemparkan batu yang besar, dan buat gelombang itu semakin besar. Jangan hentikan gelombangnya dan tulislah sesuatu sampai akhir,” tutup Minato-sensei.

 

penerbit haru festival buku asia 2021

Terima kasih banyak kepada Minato Kanae dan juga segenap pihak Penerbit Haru dan Patjarmerah yang telah melaksanakan acara ini sebagai bagian dari rangkaian Festival Buku Asia 2021 serta memberi kesempatan kepada kami untuk menghadiri acara ini. Tentunya ada banyak sekali ilmu yang diperoleh dari Minato Kanae-sensei dan dapat diterapkan.

Buku terbaru Minato Kanae, Ferris Wheel At Night, sudah dapat dibeli di Tokopedia Patjarmerah maupun online shop Penerbit Haru di Shopee dan Tokopedia. Karya Minato yang lainnya, Confessions dan Penance, juga sudah tersedia di berbagai toko buku.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.