Pada Selasa kemarin, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menyatakan bahwa Kimi Hime belum melanggar UU ITE dan unsur pornografi yang ada di dalamnya. Namun, setelah dikaji lebih dalam lagi, rupanya ada beberapa konten yang memang dinilai vulgar oleh pemerintah.
“Secara umum, tidak (melanggar), tetapi ada beberapa konten yang menurut pemantauan kami sudah memenuhi unsur vulgar,” tutur Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Fernandus Setu. “Beberapa konten yang menurut pemantauan kami sudah memenuhi unsur vulgar, bahkan ada yang membuka baju. Beberapa konten bisa kami take down.”
Untuk membahas masalah tersebut bersama, Kemenkominfo telah melakukan panggilan terhadap Kimi melalui direct message (DM) di Instagram dan juga surel. Hingga saat ini, Kimi belum menjawab panggilan tersebut. Jika YouTuber yang rutin membahas gim tersebut belum juga menjawab panggilan Kemenkominfo dalam rentang waktu sepekan ini, maka konten-konten Kimi akan diblokir oleh Kemenkominfo.
“Sudah dipanggil sejak Senin lalu. Kami kirim lewat DM, e-mail, tapi belum ada respon dari Kimi Hime untuk mengklarifikasi terkait konten yang ada di channel YouTube-nya. Setidaknya koordinasi untuk men-take down sendiri,” kata Fernandus pada Rabu (24/7).
Sebelumnya, Kemenkominfo memang mendapatkan aduan dari Asosiasi Pengawas Penyiaran Indonesia (APPI) yang diteruskan oleh Komisi I DPR RI kepada Kemenkominfo terkait konten YouTuber bernama asli Kimberly Khoe tersebut. Dalam aduannya, APPI meminta agar Kemenkominfo memblokir konten milik YouTuber gaming itu karena dianggap memiliki konten vulgar dan tidak pantas untuk dilihat para subscriber-nya yang kebanyakan masih belia.
Karena belum melanggar UU ITE dan juga unsur pornografi di dalamnya, maka Kemenkominfo hanya dapat memberikan imbauan pada Kimi agar tidak lagi membuat konten dengan memakai busana yang minim atau terbuka. Namun, jika Kimi tidak bersikap kooperatif terhadap panggilan dari Kemenkominfo, bisa saja video-videonya akan diblokir.
