Hayao Miyazaki Tersinggung Disuruh Bekerja di Produksi Live-Action

Hayao Miyazaki

Saat ini tidak ada satu pun pembuat film di Jepang yang lebih dihormati dari Hayao Miyazaki. Sepertinya tidak ada orang di industri perfilman Jepang yang cukup berani membuat seorang Hayao Miyazaki tersinggung.

Pendiri rumah produksi legendaris Studio Ghibli tersebut telah banyak menuai pujian baik dari dalam Jepang maupun di luar Jepang. Mungkin tidak ada lagi sutradara film di Jepang yang sehebat Miyazaki sepeninggal Akira Kurosawa, sang sutradara film Seven Samurai dan Rashomon.

Lalu apa yang terjadi jika Miyazaki dan Kurosawa bertemu? Apa yang terjadi jika kedua raksasa perfilman Jepang yang tidak pernah berkolaborasi bertemu satu sama lain? Kilas balik sekitar bulan April tahun 1993 silam, ketika Miyazaki mengunjungi milik Kurosawa di Gotemba di Prefektur Shizuoka yang tidak jauh dari Gunung Fuji. Kunjungan ini terjadi tepat saat produksi film Madadayo sedang berlangsung. Madadayo adalah film terakhir dari Kurosawa Akira. Saat itu Miyazaki dan Kurosawa duduk dan berbincang tentang seni pembuatan film.

Hayao Miyazaki adalah sosok yang sangat terkenal dengan kritiknya terhadap industri anime zaman sekarang, hingga sering dijadikan meme “Anime was a mistake”.

Ternyata karakter ini sangat berbeda dalam pembicaraan yang saat itu yang dibukukan ke dalam sebuah buku berjudul What are Movies?. Dari buku tersebut diketahui bahwa Miyazaki dan Kurosawa semasa hidupnya memiliki hubungan yang cukup baik. Lalu apa yang membuat Hayao Miyazaki tersinggung?

Dalam sebuah wawancara dengan Hayao Miyazaki beberapa hari setelah pertemuannya dengan Kurosawa Akira yang juga dirangkum ke dalam buku tersebut, Miyazaki berkata:

“Kurosawa adalah sutradara dengan era tersendiri. Saya harus menunjukkan rasa hormat yang pantas kepadanya. Karena itu, saya merasa akan gugup jika berbicara dengannya, dan selama percakapan kami, saya sedikit gugup seperti yang saya bayangkan.

Sungguh, rasanya seperti itu ketika saya berbicara dengan ayah mertua saya. Rambut saya sudah memutih, dan di tempat kerja saya seorang kakek tua, tetapi di depan Kurosawa, saya merasa seperti anak kecil. Lantas apa yang bisa dilakukan seorang anak kecil? (tertawa). Jadi pada akhirnya, saya hanya bisa mendengarkan. Saya pikir dia akan mengatakan kalau saya gugup, tapi beliau cukup baik untuk mencoba membantu saya relaks.”

Saat itu Kurosawa berusia 83 tahun, 31 tahun lebih tua dari Hayao Miyazaki yang saat itu berusia 52 tahun. Kurosawa saat itu juga sangat mengenal pekerjaan Miyazaki yang seorang sutradara film anime. Bahkan Kurosawa mengatakan kalau dia adalah seorang penggemar Catbus dari film My Neighbor Totoro.

Masih dalam wawancara yang sama, sang pewawancara mengatakan Kurosawa pernah berkata bahwa ia ingin Miyazaki juga membuat film live-action seperti dirinya. Miyazaki kemudian menanggapi seperti ini:

“Saya tidak tahu apakah dia serius, tapi jika beliau benar-benar mengatakan itu, saya pikir itu tidak pantas. Itu sama saja seakan saya mengatakan, “Saya ingin Kurosawa membuat film animasi.” Keduanya merupakan genre yang sangat berbeda. Dan jika beliau mengatakan itu karena dia pikir live-action memiliki seni yang lebih tinggi dibandingkan sebuah animasi, saya dengan tegas menyatakan bahwa saya keberatan.”

Dengan meninggalnya Kurosawa Akira di tahun 1998, tidak ada lagi kesempatan untuk menanyakan kebenaran perihal pernyataan tersebut. Di sisi lain Hayao Miyazaki yang kabarnya kini sedang mengerjakan film animenya yang ke-20 menunjukkan bahwa perasaannya terhadap dunia animasi masih tidak berubah hingga sekarang.


Artikel ini merupakan konten artikel lama tahun 2019. Direproduksi kembali untuk keperluan konten artikel.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.