Budaya latah sepertinya sudah sangat erat dengan sebagian masyarakat Indonesia. Setiap ada orang yang berhasil melakukan sesuatu, dalam waktu singkat pasti banyak orang lain yang mengikuti dan melakukan hal serupa. Namun, hal ini tentunya tidak berlaku untuk semua orang, hanya sebagian saja kok. Salah satu contoh terbaru dapat terlihat dari keberhasilan Ghozali yang sukses mendapat keuntungan jumlah besar dari penjualan NFT miliknya. Bahkan, akibat penjualan foto selfie-nya, Ghozali bisa meraup keuntungan mencapai Rp1,5 M.
Sama seperti biasanya, keberhasilan Ghozali mendapat keuntungan dalam jumlah besar, berefek pada banyak orang yang terinspirasi untuk melakukan hal serupa.
Terlihat dari beberapa akun OpenSea, ada beberapa akun yang turut menjual foto selfie, foto makanan, foto bayi, atau pun foto-foto lainnya.
OpenSea Rasa Market Place
Dengan banyaknya foto-foto selfie yang bermunculan untuk mengikuti jejak Ghozali, ada beberapa yang mungkin membuat geleng-geleng kepala.
Salah satunya saat melihat ada akun yang menjadikan OpenSea sebagai tempat memamerkan serta menjual barang dagangannya.
Jadi, akun OpenSea yang merupakan tempat menjual NFT, malah terlihat seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, atau pun market place lainnya.
Pemandangan macam penjualan kaus, makanan, atau beberapa hal lainnya, makin mewarnai OpenSea beberapa hari terakhir.
Mau mengucap salah sih, nggak juga, toh pemilik akun bebas untuk mengunggah apapun, tapi ya, bagaimana ya?
Hal ini, mungkin terjadi karena banyak orang yang tidak benar-benar memahami apa itu NFT dan fungsi sebenarnya dari OpenSea.
Namun, mereka ingin mereka ingin mengikuti tren yang ada, hingga akhirnya mencoba peruntungannya dengan menjajakan dagangan di OpenSea.
Penjualan Data Pribadi Berupa Foto KTP
Tidak berhenti sampai di sana. Selain terlihat jadi seperti market place, sempat terlihat ada hal mengejutkan lain pada OpenSea.
Beberapa saat setelah Ghozali viral, ada beberapa pihak tak bertanggung jawab mencoba menjual data pribadi masyarakat Indonesia di OpenSea.
Penjualan tersebut terlihat dari adanya akun yang menampilkan gambar wajah seseorang sambil menunjukkan KTP. Apalagi, foto-foto tersebut dijual begitu saja.
Hal ini, tentunya sangat berbahaya, apalagi beberapa waktu lalu sempat viral mengenai watermark KTP untuk menghindari terjadinya pencurian data. Namun, OpenSea justru menjadi tempat penjualan data pribadi secara ilegal.
Melansir dari Kompas.com, Zudan Arif Fakhrulloh, Dirjen Dukcapil Kemendagri, mengemukakan pendapatnya. Menurutnya, hal ini rentan tindakan kejahatan dari pihak yang bertanggung jawab.
Salah satu kejahatan yang bisa terjadi akibat hal ini adalah penyalahgunaan data untuk transaksi ekonomi secara online.
Zudan juga mengingatkan pada pihak-pihak yang tak bertanggung jawab tersebut, bahwa mereka bisa terancam pidana selama 10 tahun. Bukan hanya itu, ada juga denda maksimal Rp1 miliar rupiah yang siap mengintai para pelaku.
Mengenai hukumannya, hal ini juga sudah tertuang dalam pasal 96 dan 96A UU no 24 tahun 2013, tentang administrasi kependudukan.
Viral Selfie Ghozali Sebabkan Banyak Orang Melek NFT
Makin populernya NFT dan OpenSea dalam beberapa hari terakhir, tentu merupakan hal yang positif, karena bisa memberikan keuntungan.
Mengenai keuntungannya, bukan hanya individu yang bisa menikmati, namun negara pun demikian, melalui pajak bagi siapa pun yang mendapatkan keuntungan dari NFT.
Bukan hanya itu, saat ini makin banyak orang yang mulai melek terhadap dunia digital. Selain itu, mendapatkan keuntungan dari aktivitas dunia digital juga sudah bukan hal yang aneh.
Bahkan, tidak sedikit juga orang yang akhirnya mulai mempelajari dunia digital dan seluk beluknya, termasuk mengenai NFT.
Jadi, dengan telah viral Ghozali dan penjualan NFT swafotonya, semoga ke depannya akan makin banyak karya unik nan menarik lainnya yang bermunculan, bukan hanya di OpenSea, tapi juga di tempat lainnya.
Tentu tidak salah jika kita berharap seperti itu, karena dari rekam jejaknya, masyarakat kita ini sangat kreatif.
