Sekitar pukul 13 waktu Beijing, terjadi ledakan bom didepan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Republik Rakyat Tiongkok, yang terletak di distrik
Pelaku peledakan bom sendiri merupakan seorang warga pedalaman Mongolia berumur 26 tahun, yang sesaat sebelumnya berorasi didepan kedubes mengenai isu Hak Asasi Manusia. Tak lama kemudian, pelaku berupaya merangsek masuk ke dalam Kedutaan Besar Amerika Serikat dan meledakkan bom skala kecil.
Berdasarkan keterangan polisi, bom tersebut tidak menelan korban jiwa, namun pelaku mengalami luka di tangannya akibat memegang bom tersebut.
Koresponden BBC China Stephen McDonnell mengatakan bahwa polisi melarang para jurnalis untuk meliput. Ia juga mengatakan, “Nampaknya semua sudah kembali normal. Antrian Visa sudah kembali normal, nampaknya hal ini tidak dianggap serius.”
Setelah ledakan, sejumlah Polisi serta Tentara mengisolasi kawasan bekas ledakan tersebut dengan tape berwarna Biru.
https://twitter.com/tanboniu/status/1022356359432429570
Fragments of glasses are scattered next to the explosion site too – unclear if it’s remnants of an explosive device. pic.twitter.com/VQwAoihY8H
— Xinyan Yu (@xinyanyu) July 26, 2018