Pada bulan Juli lalu, Pemprov DKI Jakarta mulai membangun Ramp (Tangga Landai) pada halte Transjakarta Bank Indonesia. Pembangunan Ramp tersebut sebelumnya telah diekspos ke publik oleh Anthony Ladjar, selaku inisiator dari Koalisi Pejalan Kaki.
Dalam akun Facebook miliknya, ia mengatakan bahwa ramp tersebut akan sangat berguna bagi para pengguna, sebab para pengguna tak perlu lagi naik JPO yang merepotkan.
“Sudah ada zebra cross, sudah ada halte dekat persimpangan, jadi JPO tidak diperlukan lagi,” ujarnya. “Lagipula Zebra Cross membuat semua kendaraan sama derajatnya hanya beda kewajibannya saja.”
Kondisi Halte Transjakarta Bank Indonesia Sebelum dan Sesudah Pembangunan Ramp
Sebelum adanya pembangunan Ramp pada halte Transjakarta Bank Indonesia, hanya ada pintu keluar dan masuk dari arah Monas. Foto berikut merupakan foto kondisi halte sebelum pembangunan Ramp, yang kami ambil beberapa bulan lalu yaitu pada bulan Desember 2017.

Pengguna Transjakarta harus menaiki JPO terlebih dahulu sebelum masuk ke Halte. Walau JPO yang menghubungkan Halte Transjakarta Bank Indonesia tergolong landai, tetapi masih saja merepotkan bagi pengguna disabilitas.

Kini, setelah pembangunan ramp, kondisi di dalam halte terasa lebih ‘terbuka’ dan lebih mudah bagi para pengguna disabilitas untuk mengakses halte tersebut.
Halte Transjakarta Bank Indonesia saat ini sedang ditutupi dengan cover screen ala Asian Games untuk menyemarakkan perhelatan acara tersebut, itulah mengapa kondisi di dalam halte tersebut lebih gelap apabila dibandingkan dengan foto sebelumnya.

Yang menarik adalah, terdapat perubahan di indoor halte. Sejumlah papan rute telah dipasang di gate yang ada. Ini merupakan langkah yang positif bagi Transjakarta, dimana para pengguna akan lebih mudah mengetahui gate mana yang melayani rute-rute yang ingin mereka gunakan tanpa perlu meminta bantuan karyawan Transjakarta.

Kondisi di luar halte juga lebih menarik. Pemasangan Ramp tersebut juga telah terhubung dengan zebra cross yang menghubungkan trotoar dari Wisma Mandiri dengan Kementrian Agama.
Namun, penggunaan Ramp pada halte tersebut belum sepenuhnya diperbolehkan. Karena, masih terdapat perbaikan-perbaikan skala kecil yang harus dilakukan sebelum dapat digunakan. Ramp penghubung halte tersebut untuk saat ini masih di blokir oleh Spanduk dan sejumlah cone, hingga pengerjaan selesai sepenuhnya.