4 Fakta Menarik KTT Amerika-Korea Utara!

Konferensi Tingkat Tinggi antara Amerika Serikat dan Korea Utara akan segera dilaksanakan di Singapura, tepatnya di Pulau Sentosa. Konferensi tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 12 Juni mendatang. Namun sebelumnya, pertemuan tingkat tinggi tersebut nyaris saja dibatalkan karena meningkatnya tensi diantara dua negara tersebut.

Untungnya, pertemuan tersebut dikonfirmasikan akan kembali digelar. Bahkan beberapa hari jelang pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong Un itu, beberapa petinggi dari Korea Utara menemui Mike Pompeo di New York untuk membahas rencana KTT Amerika-Korea.

Pertemuan tersebut mempunyai fakta-fakta yang menarik, yang akan kami ulas dalam rangkuman fakta berikut :

Menlu Singapura pergi ke Korea Utara

Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, pada tanggal 7 Juni lalu tiba di Pyongyang, Korea Utara. Pertemuan ini dimaksudkan untuk membahas mengenai KTT Amerika – Korut yang akan diadakan di Singapura, dalam pertemuan di Pyongyang itu, Vivian menemui Menlu Korut Ri Yong-ho dan juga Kepala Dewan Rakyat Kim Yong-nam.

Pertemuan tersebut berlangsung selama dua hari. Ia berpendapat bahwa KTT yang akan dilaksanakan di Singapura itu dapat menyelesaikan seluruh persoalan di Semenanjung Korea.

“Apa yang kami harapkan dalam pertemuan ini sangat jelas, yaitu menurunnya eskalasi ketegangan, memperbesar potensi perdamaian, dan bagi Korea Utara sendiri untuk memperbaiki masa depan pembangunan ekonomi mereka,” kata Balakrishnan kepada Strait Times, seperti dikutip dari Antara, Kamis (7/6/2018).

Jokowi Sempat Tawarkan Indonesia Sebagai Tempat Pertemuan Kim-Trump

30 April lalu, Presiden Joko Widodo sempat menawarkan Indonesia sebagai tuan rumah dalam pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong-un.

Ia menyampaikan tawaran tersebut kepada Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang-beom, serta kepada Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Korea Utara untuk Indonesia, Ang-Kwang II, saat berada di Istana Merdeka.

“Kami menawarkan, apabila ada rencana pertemuan antara pemimpin Kim Jong-un dan Presiden Donald Trump, bisa dilaksanakan di Indonesia. Kami tawarkan itu,” ujar Jokowi.

‘Peniru’ Kim Jong-un ditangkap Otoritas Singapura

Pada Jumat, 8 Juni lalu. Howard X, seorang peniru Kim Jong Un asal Hong Kong ditangkap di Bandara Internasional Changi. Ia ditahan dan diinterograsi oleh Kepolisian setempat.

Berdasarkan pengakuan Howard, kepolisian melarangnya untuk berkunjung ke Pulau Sentosa dan juga ke Hotel Shangri-la. Alasannya? Karena Pulau Sentosa merupakan tempat dimana Kim Jong-un dan Donald Trump akan bertemu, dan Hotel Shangri-la akan menjadi tempat dimana Donald Trump menginap.

Kepolisian belum memberikan keterangan terkait penahanan Howard saat berada di Bandara Changi. Howard sendiri datang ke Singapura untuk alasan tersendiri, dimana ia diminta untuk mempromosikan sebuah pusat Perbelanjaan dan Restoran di Hongkong, yang sedang mengambil tema yang terkait dengan KTT Amerika-Korut.

Kim Jong-un Mungkin Akan Menginap Di Hotel St.Regis

Kim Jong-un nampaknya akan menginap di Hotel St.Regis Singapura pada saat KTT berlangsung. Dilansir dari KBS World, spekulasi tersebut muncul saat Ketua Staff Kim Jong-un, yaitu Kim Chang-son, berada di Hotel tersebut pada Jumat lalu.

Kim Chang-son sendiri mengunjungi Singapura pada hari Kamis (7/6) untuk membahas mengenai logistik yang diperlukan dalam KTT tersebut bersama Amerika Serikat.

Sebelumnya, Kim Jong-un meminta untuk ditempatkan di Hotel berbintang lima, Fullerton. Harga yang harus dirogoh untuk satu malamnya di Hotel tersebut berkisar 6000 Dollar Singapura untuk Presidential Suite-nya.

Korea Utara sendiri dikabarkan tidak dapat membayar tagihan sebanyak itu, dan pada awalnya Amerika Serikat ingin membayarkan tagihan tersebut tetapi ditolak oleh Korea Utara lantaran dianggap menghina negara tersebut. Maka dari itu, dikabarkan bahwa Singapura siap membayar tagihan yang ada demi berjalannya pertemuan tersebut.

“Tentu saja, itu adalah biaya yang harus kami bayar demi mendapatkan peran kecil dalam pertemuan bersejarah ini.” Ujar Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen.

Pertemuan Sempat Dibatalkan

Pada tanggal 24 Mei lalu, Presiden Ameria Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia membatalkan rencana pertemuannya dengan Kim Jong-un. Sikap Pyongyang yang ‘bermasalah’ menjadi alasan pembatalan pertemuan tersebut.

Sikap bermasalah Pyongyang disebabkan oleh pernyataan dari Wakil Presiden AS Mike Pence, dan juga Penasehat Keamanan Nasional AS John Bolton.

Dan pembatalan tersebut disampaikan beberapa jam setelah Korea Utara meledakkan fasilitas uji nuklirnya kepada para Jurnalis. Para Analis mengatakan bahwa pengumuman tersebut sangat

“Semua rakyat Korea, Korea Utara dan Korea Selatan, berhak untuk bisa hidup berdampingan dalam keharmonisan, kemakmuran, dan perdamaian. Masa depan yang cerah dan indah hanya akan bisa terwujud bila tidak ada lagi ancaman senjata nuklir.” Ujar Trump seperti yang kami lansir dari VOA.

Melissa Hanham dari Middlebury Institute di California mengatakan, “Reporter-reporter internasional baru saja menyaksikan penghancuran ini, dan fakta bahwa Trump mengumumkan pembatalan KTT itu beberapa jam kemudian sangat mempermalukan Kim Jong-un.”

Itulah fakta-fakta menarik yang dapat kami rangkum saat ini. Bagaimana, apakah anda siap menyaksikan pertemuan bersejarah ini?


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.