Awal Januari 2023, Republika memasuki 2 momen penting dalam sejarah perjalanannya.
Pertama, media nasional tersebut memasuki usia yang genap 30 tahun sejak berdiri tepatnya pada Rabu ini (4/1) di Jakarta.
Bersamaan dengan itu, media yang berbasis di Jakarta tersebut juga memasuki era eksistensinya yang baru, yakni dengan berhenti muncul dalam bentuk koran cetak.
Berawal Dari Surat Edaran

Berhentinya produksi koran cetak telah disampaikan kepada publik, yaitu melalui surat edaran yang diunggah melalui media sosial resmi Republika pada 14 Desember 2022 lalu.
Surat edaran yang bertajuk “Republika Langkah Kanan Berikutnya“ tersebut, berisi pernyataan resmi dari Arys Hilman selaku direktur utama PT Republika Media Mandiri.
Dalam surat tersebut, Arys mengumumkan bahwa edisi cetak terakhir terbit pada 31 Desember 2022.
Beralih dan Fokus ke Digital

Meskipun secara koran cetak sudah berhenti beredar, melalui surat tersebut Arys juga menyatakan bahwa media tersebut masih hadir dalam bentuk lain.
Bentuk lain yang dimaksud, ialah mulai dari laman website di republika.co.id, sebuah situs yang diluncurkan sejak 17 Agustus 1995 dan jadi situs berita pertama di Indonesia.
Selain itu para pembaca juga bisa mengakses situs republika.id, Retizen, maupun akun media sosial resmi 3 situs yang disampaikan sebelumnya.
Ikut Berhenti Bersama Dengan Media Cetak Indonesia Lainnya

Selain Republika, beberapa media cetak di Indonesia berikut juga berhenti beredar di penghujung bulan Desember 2022.
Beberapa media cetak tersebut antara lain Majalah Bobo Junior (21 Desember 2022), Majalah Mombi SD (21 Desember 2022), Tabloid Nova (22 Desember 2022), Majalah Mombi (28 Desember 2022).
Kabar tersebut disampaikan melalui surat edaran dari Grid Network, selaku pengelola 4 media cetak tersbut, pada 1 Desember 2022 lalu.
Seputar dan Rekam Jejak Republika

Momen berhentinya peredaran koran cetak Republika tentu penting, mengingat media dengan segmentasi untuk komunitas muslim di Indonesia ini mulai terbit dalam bentuk koran.
Peredarannya berawal di bawah kelola PT Abdi Bangsa, yang mana saham mayoritasnya sempat dimiliki oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Kemudian memasuki 2001, pengelolaan beralih oleh PT Republika Media Mandiri yang mana PT Abdi Bangsa menjadi perusahaan induknya.
Setahun setelahnya, PT Abdi Bangsa mendaftarkan diri ke Bursa Efek Jakarta, sehngga menjadi perusahaan penerbitan koran pertama yang masuk sebagai perusahaan publik di Indonesia.