Topan Hagibis dan Gempa Magnitudo 5,7 Hantam Jepang

topan hagibis gempa jepang
Lokasi terjadinya Gempa di kawasan perairan Chiba pasca Topan Hagibis

Gempa bermagnitudo 5.7 skala Richter guncang regional Kanto, Jepang pukul 6.22 JST, disaat angin topan Hagibis menghantam kawasan tersebut.

Gempa tersebut tercatat sebagai level 4 di kawasan Chiba, dan skala 3 di 23 kawasan metropolitan Tokyo. Skala intensitas gempa yang digunakan Jepang memiliki level maksimum yaitu level 7.

Getaran tersebut berpusat di perairan kawasan prefektur Chiba. Walaupun begitu, tidak ada peringatan mengenai adanya ancaman Tsunami pasca-guncangan tersebut.

Gempa tersebut terjadi tepat disaat angin topan Hagibis tengah menghantam kawasan Tokyo dan sekitarnya. Sebelumnya, topan tersebut telah mengakibatkan longsor di sejumlah kawasan barat regional Kanto, dilansir dari Japantimes.

Menurut Japan Meteorological Agency (JMA), topan tersebut menghantam pulau Honshu tepat sebelum 19.00 JST (Japan Standart Time), meluncur ke arah semenanjung barat daya Tokyo. Topan tersebut menghembuskan angin hingga 216 kilometer per jam selama sekitar satu jam.

Topan Hagibis terlebih dulu merenggut korban sebelum tiba di pantai, ketika angin kencang membalik sebuah mobil di Chiba dan menewaskan seorang pengemudi yang ada didalamnya, dikutip dari Inews.

Setelah terjadinya hujan lebat disekitar kawasan Kanto, JMA memutuskan untuk mengeluarkan peringatan darurat maksimum untuk beberapa wilayah Tokyo dan daerah sekitarnya.

“Hujan lebat yang belum pernah terjadi sebelumnya terlihat di kota-kota dan desa-desa di mana peringatan darurat dikeluarkan,” kata pejabat JMA, Yasushi Kajiwara, seperti dilaporkan AFP.

Puluhan ribu orang mengungsi ke tempat penampungan menjelang sore hari untuk melindungi diri selama topan Hagibis terjadi. Warga sempat panik setelah terjadi gempa tersebut, walaupun begitu kepanikan warga mereda pasca penanganan petugas.

Salah satu warga pengungsi gempa di Jepang mengaku bahwa rumahnya rusak berat akibat topan sebulan lalu. “Saya dievakuasi karena atap saya rusak oleh topan lainnya dan hujan turun. Saya sangat khawatir dengan rumah saya,” ujar pria berusia 93 tahun kepada penyiar nasional NHK.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.