[Nyoba Makan] Makan Ramen di Warung Jinbe, Jakarta!

Warung Jinbe

Beberapa hari lalu, linimasa Facebook diramaikan dengan postingan Jesse Horasio yang me-review sebuah warung ramen dibilangan Jakarta Pusat. Ya, kalian gak salah dengar! Ada warung ramen dikawasan Jakpus.

Melalui grup Bakmi Club Facebook Group, Jesse mengenalkan Warung Jinbe kepada ‘penghuni’ grup tersebut. Seperti inilah review dia. Kamu bisa baca di link berikut, atau bisa baca dibawah:

Jujur saja, saya yang saat itu sedang goleran di kamar tidur langsung berkeinginan untuk pergi ke tempat ini, bagi saya, ini kesempatan sekali dalam seumur hidup untuk nyobain ramen yang benar-benar otentik dan dibuat oleh orang yang sudah belajar langsung di Jepang sama yang ahlinya ramen. Beuh! Gak sabar rasanya ingin mencoba.

Awalnya, saya bersama salah satu penulis dari Duniaku Network, Adhitya Daniel, berencana untuk datang ke Warung Jinbe pada 30 Mei lalu yang bertepatan dengan libur Kenaikan Isa Almasih, tapi sayangnya, warung ini tutup. Dan ternyata memang kenyataannya, tempat ini hanya buka pada Senin s/d Sabtu saja, untuk hari Minggu dan Hari Libur Nasional mereka tentu saja meliburkan diri. Dan yang membuat tempat ini semakin menarik dan harus segera dikunjungi adalah karena mereka hanya buka pada pukul 10 pagi hingga 3 sore.

Saya keesokan harinya memutuskan untuk datang ke tempat tersebut sendirian, tepat 2 hari sebelum libur panjang Lebaran yang artinya toko ini akan tutup lagi sampai libur bersama berakhir.

Dari lokasi saya di Halim, saya pertama memutuskan untuk naik Transjakarta dari PGC/Cililitan menuju Stasiun Cawang. Setelah itu, saya tentu saja menggunakan Kereta Komuter (KRL) jalur Jakarta Kota menuju ke stasiun Mangga Besar, lalu berjalan sedikit ke Komplek Vihara Tharpa Ling di Jl. Pangeran Jayakarta 66.

Sebelumnya, saya cukup menyarankan kalian naik Transjakarta tujuan Ancol dan turun di Halte Jembatan Merah, atau naik KRL jalur lingkar/Loop Line dan turun di Stasiun Rajawali. Kenapa? Agar jarak yang ditempuh lebih pendek. Lagipula, saat saya menuju ke tempat ini, saya sempat di-begoin sama aplikasi peta, haduh!

Warung Jinbe
Tampak luar Warung Jinbe, Jakarta

Oke, cukup basa-basi otewe ke lokasi. Jadi beginilah penampakan warung tersebut saat saya datangi. Memang benar apa yang disebutkan Jesse saat review diatas. Tempat makan ini memang tipe-tipe praktis yang ‘Bayar – Makan – Cabut‘.

Karena saya pertama kali datang kesini, saya sempat melakukan kesalahan. Yaitu langsung pesan makanannya melalui chef-nya. Padahal kenyataannya, kita harus liat menu dari iPad yang ada di kasir sekaligus bisa membayar langsung disana. Walaupun begitu, api dalam perut, maksudnya dalam jiwa saya masih tetap bersemangat untuk menjajal ramen otentik di Warung Jinbe.

Harga yang dipatok untuk ramen maupun nasi sendiri tergolong flat dengan mematok harga Rp.35.000,-. Itu harga yang cukup murah dibandingkan kita membeli ramen franchise di sejumlah mal di kota Jakarta. Selain itu, terdapat pilihan daging Ayam atau Babi, jadi kalian bisa lebih selektif untuk pilihan rasanya. Saya sendiri memutuskan untuk memesan Shoyu Ramen dengan daging Ayam, serta minuman Ocha.

Warung Jinbe
Foto dulu sama Ocha-nya.
Warung Jinbe
Kasir Warung Jinbe.

Untuk ramen-nya sendiri, saya kurang lebih harus menunggu sekitar 10 sampai 15 menit. Waktu perkiraan saya lebih cepat dari yang saya duga. Oh ya, karena memasak ramen persis didepan hadapan pelanggan, kita setidaknya bisa mengetahui cara masak Ramen pada umumnya seperti di Jepang. Kurang lebih, gambarannya seperti tempat makan Ramen Ichiraku di serial anime Naruto.

Pembuatan Ramen di Warung Jinbe

Tentu saja, warung Ramen yang baik adalah warung Ramen yang steril dan bersih. Di Warung Jinbe, semua nampak rapi, pemasakannya yang baik dan cukup steril.

Sekarang kita membahas soal dalam ruangan di tempat makan ini. Mungkin ada yang merasa kalau ‘warung’ ini sedikit panas atau kurang sejuk. Nah, itu dikarenakan dapur digabung menjadi satu dengan tempat makan, bahkan hanya dibatasi meja besar saja antara pengunjung dengan chef, maka begitulah, uap yang dihasilkan dari merebus ramen tersebut jadi berada didalam ruangan. Tapi tidak masalah! Karena saat ini, didalam warung sudah terdapat 2 air conditioner, 1 Kipas Angin dan penjernih udara, serta exhaust fan agar udara yang ada dalam ruangan tetap terjaga kesejukannya.

Oh ya, tentu saja karena ini warung ramen, pastinya ada sejumlah figure Jejepangan didalam warung ini. Sepanjang mata memandang, ada sejumlah figure anime One Piece dan juga ada Godzilla.

Warung Jinbe
Kondisi di Warung Jinbe saat kami kunjungi

Warung Jinbe
Shoyu Ramen (dengan daging Ayam) dan Ocha yang bisa di refill

Akhirnya ramen yang saya pesan sudah jadi. Kuah Shoyu memang tidak kental, jadi jangan terlalu delusional soal bentuk kuahnya. Mengenai rasanya, saya sangat senang karena rasa yang dihadirkan dalam mangkok ini adalah sebenar-benarnya Shoyu ramen yang menggunakan kaldu ayam. Untuk daging ayamnya sendiri, rasanya tidak terlalu manis namun juga tidak terlalu asin, cukup balance sebagai pilihan daging di ramen tersebut.

Untuk kalian yang mau coba pedas, kalian bisa mencoba Abura Soba atau Tori-Men (Ayam)/Buta-Men (Babi) lalu tambahkan serbuk cabe sebanyak-banyaknya (sudah tersedia di meja).

Warung Jinbe
Kasirnya dijaga Kaiju, ih, seram ya?

Total untuk satu Shoyu Ramen dan Ocha yang bisa di-refill sendiri adalah Rp.45.000,-. Kalian bisa bayar dengan uang tunai, gesek kartu, atau bahkan bisa via Gopay ataupun OVO. Tapi saya rekomendasikan untuk menggunakan kedua dompet digital tersebut, soalnya banyak promo dan cashback dibandingkan dengan bayar secara tunai.

Sembari menghabiskan Ocha, saya berkesempatan untuk berbincang dengan Martin Iskandar selaku pemilik sekaligus chef di Warung Jinbe. Martin menyebut bahwa warung ramen miliknya tersebut baru saja dibuka pada 1 Februari lalu.

Warung Jinbe
Martin Iskandar, Chef sekaligus Pemilik Warung Jinbe, tengah menyiapkan ramen.

Saya sempat bertanya pada Martin mengenai jam buka Warung Jinbe yang agak berbeda dan tidak biasa dengan warung pada umumnya. “Ini karena pegawainya masih sedikit untuk saat ini,” ujarnya. Sebelum ramai diperbincangkan di sosial media, ia dan para pegawainya masih bisa sedikit santai dalam mengurusi warung tersebut, “Kalau sekarang sudah kerja ekstra,” imbuhnya.

Jujur saja, saya sangat ingin kembali ke tempat ini untuk makan ramen yang otentik rasanya. Apalagi, lokasinya mudah dijangkau dengan moda transportasi umum seperti Transjakarta dan KRL. Rasa ramennya patut diacungi jempol. Bagi kalian para pembaca yang ada di sekitar Jakarta Pusat, sangat saya sarankan untuk datang ke Warung Jinbe.

Warung Jinbe
Alamat: Jl. Pangeran Jayakarta 66, Komplek Vihara Tharpa Ling, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, 10730
Halte Terdekat: Halte Jembatan Merah
Stasiun Terdekat: Stasiun Rajawali, Stasiun Mangga Besar, Stasiun Jayakarta

 


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.