Jakarta. Sejak sepekan terakhir, signage dan wayfinding (penanda dan petunjuk arah) di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Blok M BCA sudah dikembangkan menjadi versi terbaru.
Pembaruan ini tak hanya mengganti signage dan wayfinding yang lama, tetapi juga menambah beberapa petunjuk di beberapa titik di stasiun ini.
Hal ini dilakukan sebagai upaya peningkatan layanan kepada pengguna jasa MRT Jakarta. Selain itu, pembaruan signage Stasiun Blok M ini juga dilakukan untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimum Stasiun MRT Jakarta, sebagaimana diatur oleh Pergub No. 95/2019.
Pemilihan Stasiun Blok M sebagai proyek instalasi mock upsignage dan wayfinding dikarenakan stasiun tersebut merupakan salah satu stasiun besar, sehingga diharapkan dapat menarik perhatian penumpang MRT Jakarta.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, mengatakan bahwa signage yang dipasang di Stasiun Blok M ini nantinya akan diterapkan juga di seluruh stasiun MRT Jakarta.
Untuk signage yang di Stasiun Blok M, memang baru kita ujicoba. Mock up-nya akan kita pasang satu bulan di sana, masyarakat bisa kasih masukkan terkait signage tersebut. Nantinya di semua stasiun juga akan dipasang.” ulas William saat pertemuan Forum Jurnalis MRT Jakarta.
Bentuk dan Rupa Signage di Stasiun Blok M BCA
Seperti apa bentuk dan penampilan petunjuk arah yang baru ini? Tim nawalakarsa.id sudah menyiapkan beberapa dokumentasi untuk NawaReaders sekalian.
Sign pintu masuk (entrance) A Stasiun Blok M BCA.
Sign pintu masuk (entrance) A Stasiun Blok M BCA. Juga terdapat wayfinding menuju lift di sebelahnya.
Sign pintu masuk (entrance) B Stasiun Blok M BCA.
Sign pintu masuk (entrance) C Stasiun Blok M BCA.
Sisi lain dari signage lift stasiun.
Signage baru pada lift stasiun.
Pemasangan signage antrian lift ‘Prioritas’ yang tidak sesuai, menyebabkan pandangan “tabrakan” dengan pengguna yang hendak keluar lift.
Signage di mulut eskalator. Untuk kategori terakhir, alih-alih menggunakan sign ‘briefcase’, lebih baik menggunakan sign koper/troli.
Signage yang terkesan tidak dibutuhkan. Lebih baik menyebutkan rute/koridor MRT yang dilalui.
Wayfinding menuju pintu masuk. Seperti sebelumnya, alangkah lebih baik jika disebutkan rute/koridor MRT yang dilalui.
Signage pintu keluar stasiun.
Signage pintu keluar stasiun.
Signage pintu keluar stasiun.
Standing signage yang berada di tengah-tengah koridor pintu masuk.
Jadwal keberangkatan ratangga (Kereta MRT Jakarta) dari Stasiun Blok M BCA.
Larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan penumpang di stasiun maupun kereta MRT Jakarta,
Penjelasan tiket MRT Jakarta.
Penjelasan tentang tiket sekali jalan (single trip ticket).
Aturan Penggunaan Tiket Sekali Jalan (Single Trip Ticket, STT)
Aturan Penggunaan Tiket Berulang Pakai (Multi Trip Ticket, MTT), dan Uan Elektronik yang diterbitkan oleh beberapa bank.
Jenis tiket yang diterbitkan oleh Mesin Tiket Otomatis. Terdapat pula skema tarif perjalanan dari Stasiun Blok M BCA.
Wayfinding menuju pintu keluar, beserta landmark terdekat.
Panduan arah keluar, terpasang di area concourse stasiun
Wayfinding menuju pintu keluar, beserta landmark terdekat.
Wayfinding menuju pintu keluar, beserta landmark terdekat.
Wayfinding menuju pintu keluar, beserta landmark terdekat.
Wayfinding menuju toilet dan musala.
Rambu toilet pria, dibuat dengan bentuk L agar dapat dilihat dari 3 arah.
Rambu toilet pria, dilihat dari sudut pandang lainnya.
Rambu toilet disabilitas dan tempat wudu, dibuat dengan bentuk L agar dapat dilihat dari 3 arah.
Rambu toilet wanita, dibuat dengan bentuk L agar dapat dilihat dari 3 arah.
Rambu musala, dibuat dengan bentuk L agar dapat dilihat dari 3 arah.
Wayfinding menuju peron 1-2, keberangkatan menuju Stasiun Lebak Bulus Grab.
Wayfinding menuju peron 3-4, keberangkatan menuju Stasiun Bundaran HI.
Wayfinding keluar di gate utara Stasiun Blok M, terdapat kekeliruan karena gate tersebut hanya untuk masuk stasiun.
Rambu untuk berhati-hati, seperti pada pintu Ratangga.
Wayfinding menuju Stasiun Bundaran HI
Wayfinding menuju Stasiun Lebak Bulus Grab.
Wayfinding menuju pintu keluar.
Peta lokalitas (area sekitar) stasiun, terpasang di area platform.
Larangan-larangan di sekitar jalur MRT Jakarta.
Larangan-larangan di sekitar jalur MRT Jakarta.
Larangan-larangan di sekitar jalur MRT Jakarta. Sayangnya terdapat pemasangan simbol yang terbalik.
Masih Ada Kekurangan
Disamping banyak keunggulan dari signage dan wayfinding versi terbaru di Stasiun Blok M ini, pembaruan ini memang bukan hal yang sempurna.
Masih ada kekurangan yang ditemukan di beberapa titik. Contohnya seperti rambu larangan yang menggunakan simbol yang terbalik. Selain itu, di beberapa titik terdapat informasi yang belum jelas.
Perubahan Signage blok M patut diapresiasi, namun perlu banyak koreksi. Adanya perubahan warna di tanda masuk dan keluar harus konsisten. Adanya totem untuk penunjuk stasiun MRT sangat bagus untuk memberikan informasi yang jelas. Selain itu yang harus di perbaiki adalah signage integrasi dari dan ke moda lain.
Menurut Nawareaders, apakah signage dan wayfinding di Stasiun Blok M sudah bagus? atau masih banyak yang kurang? Kalau Nawareaders punya saran dan masukkan, bisa disampaikan langsung ke pihak MRT Jakarta yaa….
Hai, NawaReaders dan OtaCool! Jangan lupa untuk akses terus Nawala Karsa untuk informasi pop kultur, teknologi dan informasi transportasi terkini, serta Indonesian Otaku untuk dosis harian wibu kalian!
Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!
Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.
Serial Korea “The Impossible Heir” telah tayang di Disney+ Hotstar, mengisahkan tentang putra tidak sah dari seorang konglomerat Korea bernama Kang Inha yang bekerja sama dengan teman masa kecilnya yaitu Han Taeoh. Keduanya…
