Hari ini (24/4), PUBG Mobile kembali mengumumkan sebuah kolaborasi spesial dengan salah satu judul anime Jepang kenamaan yakni Neon Genesis Evangelion. Sejumlah media sosial PUBG di Asia Tenggara seperti Malaysia sudah melakukan pengumuman.
Setelah sebelumnya berkolaborasi dengan Jujutsu Kaisen, game besutan Krafton dan dikelola oleh Tencent Games ini akhirnya akan kembali menyatukan unsur anime dengan game ber-genre Battle Royale tersebut.
‘Dunia Diselimuti Kegelapan dan Serba Merah’
Dalam video teaser yang diunggah oleh akun PUBG Mobile Malaysia, terdapat sedikit informasi yang bisa diambil dari kolaborasinya dengan Evangelion. Misalnya, adanya potensi perubahan minor dari map yang akan dimainkan oleh pemain.
Selain itu, video tersebut juga mengungkapkan bulan kolaborasi tersebut akan digelar, yakni pada bulan Mei 2022 mendatang, atau saat lebaran Idul Fitri tiba.
Potensi Kemunculan Karakter Evangelion dalam Kolaborasi
Layaknya kolaborasi pada umumnya, asumsi bahwa karakter-karakter anime Evangelion akan hadir dalam game PUBG Mobile sangatlah memungkinkan. Hal ini telah dibuktikan dengan menyebarnya leaks atau bocoran soal kolaborasi tersebut di YouTube.
Kemunculan Ramiel, salah satu dari angel yang hadir ke bumi untuk membumihanguskan manusia dalam serial Evangelion, dalam gim berbasis mobile tersebut dikabarkan ada dan akan muncul di atas kepala para pemain.
Tak hanya itu, karakter protagonis Evangelion seperti Ikari Shinji, Ayanami Rei, Nagisa Kaworu, Asuka Langley, dan Mari Makinami juga hadir sebagai skin karakter yang dapat dimiliki oleh para pemain.
Ada kemungkinan bahwa sebagian besar bentuk kolaborasi PUBG Mobile dengan anime garapan Anno Hideaki ini akan sama seperti versi Tiongkok-nya.
PUBG Mobile Indonesia Belum Ungkap Kabar
Meski pengumuman tersebut telah ada di sejumlah media sosial resmi PUBG Mobile, termasuk yang ada di Malaysia, akun resmi gim yang dikelola Tencent tersebut di Indonesia belum mengumumkan informasi ini sama sekali.
Mungkinkah kolaborasi dengan Evangelion tersebut hanya terbatas di sejumlah negara di Asia Tenggara dan Amerika Latin? Atau mungkinkah Indonesia juga akan mendapatkan konten kolaborasi tersebut, meskipun terlambat?
