“Genshin Impact di Switch?” Topik ini sudah jadi mitos untuk kalangan fandom Genshin Impact. Sejak rilisnya satu setengah tahun lalu, HoYoverse memastikan gim-gacha dengan dunia luas mereka bakal ikut menyambangi Nintendo Switch. Namun sampai sekarang? Nihil.
Mengingat Genshin Impact sendiri mengambil banyak inspirasi dari The Legend of Zelda: Breath of the Wild. Banyak gamer ingin menikmati pengalaman open-world serupa dengan judul yang mendongkrak popularitas Nintendo tersebut.
Dan untuk beberapa aspek, Genshin Impact memang sukses menjadi alternatif Breath of the Wild. Sayangnya setelah lama menunggu, Genshin Impact di Switch tidak kunjung menampakan batang hidung.
Hal ini membuat fans bertanya-tanya. Apa yang sebenarnya terjadi? Mungkinkah ada pihak yang sengaja menyabotase, atau Hoyoverse sendiri sedang merasa enggan untuk melanjutkan proyek ini?
Beberapa teori berikut sering terdengar ketika membicarakan aspeknya Genshin Impact. Mari kita telusuri satu-satu!
Dapur Pacu Nintendo Switch Kurang Kuat?
Ketika pertama kali muncul, Nintendo Switch menggandeng Nvdia untuk urusan grafis. Dapur pacu Switch adalah Nvdia Tegra X1 yang keluar tahun 2015 dan juga jadi jeroan untuk Nvdia Shield, perangkat multimedia streaming.
Dalam Tegra X1 sudah ada chip CPU Quad-core Arm Cortex A-57 dengan GPU Nvdia GM20B Maxwell.
CPU A-57 adalah chip keluaran tahun 2014, dan jadi desain 64 bit pertama milik ARM. Desain-desain setelahnya memiliki banyak peningkatan, terutama terkait sumber daya (power source), dan temperatur chip.
Karena kekurangan tersebut, Nintendo dan Nvdia sempat melakukan revisi perangkat. Tegra X1 menjadi Tegra X1+ ‘Mariko’ yang punya kualitas baterai lebih baik dari versi sebelumnya.
Jawara dari dapur pacu Nintendo Switch adalah kartu grafis Nvidia yang punya arsitektur mirip dengan GPU PC, sejak pertama rilis kepada publik.
Walau setelah tahun 2015 banyak ponsel pintar lebih unggul, port game seperti Doom Eternal tahun 2020 menunjukan kemampuan GPU mobile ini setelah melalui beberapa optimisasi.
Beberapa konsol Nintendo Switch yang telah di-mod oleh pemiliknya bahkan menunjukan berbagai kemampuan lebih dari versi vanilla. Modder bisa menginstal OS Android, bahkan melakukan overclock untuk meningkatkan performa permainan mereka.
Jadi, secara teori seharusnya Nintendo Switch sangat mampu untuk memainkan Genshin Impact, terlebih jika tipe grafis yang Hoyoverse kembangkan akan berdasar dari versi mobile. Namun pertimbangan satu ini mungkin juga jadi alasan kenapa Genshin Impact di Switch tidak kunjung muncul.
Saat ini ukuran Genshin Impact versi 2.6 di PC adalah sekitar 6 GB bagi pemain PC, dan sekitar 3-4 GB untuk pemain mobile.
Angka tersebut kemungkinan akan semakin bertambah, mengikuti roadmap Genshin Impact yang bakal mengungkap seluruh Teyvat dalam empat sampai lima tahun lagi. Anggap saja ukurannya nanti akan bertambah dua sampai tiga kali ukuran saat ini,
Versi mobile mungkin akan menyentuh lebih dari 10 GB, nilai yang saya anggap terlalu besar untuk gim ponsel, tapi masuk akal di konsol mobile seperti Nintendo Switch.
Hingga sini, seharusnya aspek hardware tidak jadi masalah untuk Genshin Impact di Nintendo Switch.
Genshin Impact di Switch, Ada Masalah Dengan Tuan Rumah?
Salah satu gosip yang juga beredar dalam komunitas Genshin Impact, adalah ada upaya ‘kurang kooperatif’ dari Nintendo untuk mendaftarkan Genshin Impact di Nintendo Switch.
Mungkin NawaReaders masih ingat dengan cerita seseorang yang menghancurkan konsol PS4 di depan booth Genshin Impact. Begitu juga dengan masa awal rilisnya yang bikin orang banyak membuat konten perbandingan.
Sebagai pihak yang ‘ditiru’ mungkinkah Nintendo takut dengan keberadaan Genshin Impact? Sayangnya, pertanyaan ini sangat spekulatif, kita hanya bisa menjawab lewat kacamata developer dan platform.
Dalam proses pengembangan gim dan perilisan produk di Nintendo Eshop. Berdasarkan artikel Dice, Nintendo tidak mengambil biaya dari pendafaran developer maupun listing mereka di Eshop.
Sebagai gantinya, Nintendo akan menarik beberapa persen hasil penjualan gim tersebut. Bila punya microtransaction, mereka juga akan memotong sepersekian persen dari hasil penjualan tersebut.
Selama produk yang pengembang ciptakan tidak melanggar perjanjian Nintendo, seharusnya Hoyoverse bisa merilis Genshin Impact untuk Nintendo Switch dengan mudah. Nintendo juga bisa ‘kecipratan’ untung melihat popularitas sang ‘kompetitor’.
Toh sejak awal Switch memang khas dengan seri-seri eksklusif yang tidak akan (atau belum) rilis di platform selain punya Nintendo.
Semua Tergantung Keputusan HoYoverse
Jadi, alasan teknis dan spekulasi gosip bukan jadi penyebab utama absennya Genshin Impact di Switch. Lantas apa penyebab utamanya, dan dapatkah rilis Genshin Impact untuk konsol ini dipercepat? Sayangnya, semua kembali lagi pada keputusan HoYoverse.
Tidak butuh waktu lama sejak perilisan Genshin Impact untuk tiba-tiba meledak di jagat maya. Orang-orang yang tidak pernah memainkan gim gacha-anime sebelumnya terjun dalam bandwagon, bahkan sampai merasakan betapa kejamnya memutar roda judi satu ini.
Banyak content creator dari segala malam platform video berlomba-lomba membuat konten Genshin Impact, me-milking hal apa saja yang bisa mereka pakai untuk video yang mungkin bakal viral.
Malahan, dampaknya adalah konten yang cepat habis, dan seruan pemain agar HoYoverse cepat-cepat membuat event untuk game ini.
Sebagai perusahaan, Hoyoverse pastinya akan mengatur kembali skala prioritas mereka. Dengan Genshin Impact yang mendulang keuntungan besar, serta judul-judul gim lain yang harus mereka urusi, developer harus membagi sumber daya dengan tepat.
Kapan Genshin Impact di Switch akan terwujud? Semua tergantung keputusan Hoyoverse. Mungkin untuk mendongkrak popularitas Genshin Impact jika mulai turun? Kita cuma bisa menunggu kepastian dari pihak Hoyoverse sendiri.
