AI ChatGPT, Tawarkan Kemudahan atau Membawa Ancaman?

ChatGPT menuai polemik di berbagai bidang, serta keuntungan di saat yang sama. Artikel berikut turut dibuat juga dengan aplikasi ini.

ChatGPT
Sumber foto: Telset.id

Beberapa waktu belakangan, nama aplikasi berbasis AI ChatGPT mulai sering terdengar, baik itu di media sosial atau pun dalam obrolan di warung kopi. Bahkan, tidak sedikit orang yang bergembira dengan kehadiran dari ChatGPT karena memudahkan mereka dalam bekerja. Namun, tidak sedikit juga orang yang tidak mengetahui apa sebenarnya ChatGPT.

Melalui artikel ini, saya ‘mempersilahkan’ ChatGPT untuk membahas mengenai dirinya sendiri, sisi positif dan negatif yang ditawarkan, serta dampak kehadirannya (bahkan AI lainnya) bagi dunia Pendidikan. Kenapa memilih ranah Pendidikan? Hal ini didasari kemungkinan revolusi yang bisa terjadi di dunia Pendidikan melalui kehadiran ChatGPT.

Berkenalan dengan ChatGPT, Aplikasi Berbasis AI dari OpenAI

What is ChatGPT
Sumber foto: https://www.citimuzik.com/2023/01/what-is-chatgpt-how-chatgpt-has-effect-ict-industries-jobs-loss-what-chatgpt-can-not-do-2023.html

ChatGPT adalah model bahasa yang dikembangkan oleh OpenAI, organisasi penelitian terkemuka di bidang kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin. Ini didasarkan pada arsitektur transformator dan telah dilatih pada sejumlah besar data teks untuk menghasilkan respons seperti manusia terhadap berbagai petunjuk.

ChatGPT mampu memahami konteks percakapan dan dapat menjawab pertanyaan, menghasilkan tulisan kreatif, meringkas teks, dan bahkan menerjemahkan bahasa.

Salah satu kekuatan utamanya adalah kemampuannya menghasilkan teks berkualitas tinggi dan koheren. Dengan kemampuan pembuatan bahasanya yang canggih, ia berpotensi merevolusi berbagai industri seperti layanan pelanggan, jurnalisme, dan pembuatan konten.

Dua Sisi yang Bersebrangan dari ChatGPT

ChatGPT
Sumber foto: https://www.searchenginejournal.com/microsoft-bing-with-chatcpt-reportedly-launching-in-march/475609/

Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin memilih untuk menggunakan aplikasi AI ChatGPT:

Peningkatan efisiensi: Dapat diintegrasikan ke dalam chatbots, memberikan jawaban yang cepat dan akurat kepada pelanggan serta menghemat waktu dan sumber daya untuk bisnis.

Peningkatan layanan pelanggan: Kemampuan untuk memahami konteks percakapan dan menghasilkan respons yang koheren dapat menghasilkan pengalaman pelanggan yang lebih baik dan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi.

Pembuatan konten: Kemampuan generasi bahasa lanjutan yang dapat digunakan untuk pembuatan konten, seperti membuat artikel, puisi, atau fiksi dengan tingkat keterbacaan yang tinggi.

Potensi Misinformasi yang Tinggi, Mampu Manipulasi Opini Publik

Namun, seperti halnya teknologi baru, ada juga potensi konsekuensi negatif yang perlu dipertimbangkan. Salah satu kekhawatiran adalah potensi untuk berkontribusi pada penyebaran informasi yang salah. Karena mampu menghasilkan teks yang koheren dan meyakinkan, maka dapat digunakan untuk membuat berita palsu atau memanipulasi opini publik.

Selain itu, kemampuan bahasa canggih ChatGPT dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan di industri yang mengandalkan generasi bahasa manusia, seperti penulisan dan jurnalisme.

Bidang lain yang menjadi perhatian adalah implikasi etis dan moral dari penggunaan model bahasa. Data pelatihan yang digunakan untuk mengembangkan model ini seringkali bias, mencerminkan bias yang ada di masyarakat. Akibatnya, ChatGPT dapat melanggengkan dan memperkuat bias ini dalam responsnya, yang mengarah ke representasi kelompok tertentu yang tidak adil dan tidak akurat.

Selain itu, pembuatan teks berkualitas tinggi oleh ChatGPT menimbulkan pertanyaan tentang keaslian dan orisinalitas konten yang dihasilkan.

Dampak AI dalam Dunia Pendidikan

Ilustrasi Pendidikan
Pendidikan (Shutterstock)

Dengan kemampuan pembuatan bahasanya yang canggih, aplikasi AI ChatGPT memiliki potensi untuk merevolusi bidang pendidikan.

Pembelajaran yang dipersonalisasi: Dapat diintegrasikan ke dalam chatbot pendidikan, memberikan jawaban yang dipersonalisasi dan instan untuk pertanyaan siswa. Ini dapat mengarah pada pengalaman belajar yang lebih menarik dan efektif, karena siswa dapat menerima jawaban atas pertanyaan mereka secara real-time.

Pembuatan konten: Kemampuan untuk menghasilkan teks berkualitas tinggi dapat digunakan untuk membuat materi pendidikan, seperti buku pelajaran, artikel, atau kuis. Hal ini dapat membantu mengurangi beban kerja guru dan meningkatkan kualitas materi pendidikan.

Penilaian otomatis: Kemampuan pemahaman bahasa lanjutan ChatGPT dapat digunakan untuk menilai tugas tertulis, membebaskan waktu bagi guru untuk fokus pada tugas lain.

Namun, penting untuk mempertimbangkan potensi konsekuensi negatif dari penggunaan ChatGPT di bidang pendidikan.

Bias: Data pelatihan yang digunakan untuk mengembangkan sering kali bias, mencerminkan bias yang ada di masyarakat. Akibatnya, respons ChatGPT dapat melanggengkan dan memperkuat bias ini, yang mengarah ke representasi topik dan grup tertentu yang tidak adil dan tidak akurat.

Kehilangan pekerjaan: Kemampuan bahasa yang canggih dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan di bidang pendidikan, seperti penilaian dan pembuatan konten.

Keterampilan berpikir kritis berkurang: Jika siswa hanya mengandalkan ChatGPT untuk mendapatkan jawaban, mereka mungkin tidak mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.

Berdasarkan penjelasan tersebut, meskipun memiliki potensi untuk merevolusi bidang pendidikan, penting untuk mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat dan menggunakannya secara bertanggung jawab. Karena penggunaan model AI dan bahasa dalam pendidikan terus berkembang, penting untuk memantau dampaknya dan memastikan bahwa model tersebut digunakan dengan cara yang bermanfaat bagi siswa dan pendidik.

Sebagian besar artikel ini ditulis oleh ChatGPT, yang dengan legowo bersedia mengakui kekurangan yang dimilikinya. Selain itu, hasil artikel yang diperoleh dalam bentuk Bahasa inggris, sehingga perlu ditranslasi terlebih dulu sebelum ditayangkan. Proses translasi yang dilakukan, tanpa memasukkan unsur perubahan gaya bahasa, sehingga artikel ini bisa dikatakan murni dari ChatGPT.

Menurut NawaReaders bagaimana hasil penulisan artikel model bahasa ini? Apakah lebih baik dari hasil tulisan penulis pada umumnya? atau artikelnya terkesan terlalu kaku?


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.