Survei Pengguna Android Authority Sebut : Huawei Ga Salah Apa-Apa!

Huawei

Huawei selama beberapa minggu ini nampak seperti orang yang ‘sudah jatuh, ketimpa tangga pula‘ akibat pengaruh Perang Dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. Dilansir dari Android Authority, setelah masuk kedalam blacklist perusahaan Amerika Serikat, sejumlah perusahaan besar mulai memutuskan hubungan dengan perusahaan asal Shanghai itu.

Perusahaan ini sendiri masih diperbolehkan untuk bekerjasama dengan sejumlah perusahaan asal Amerika untuk sementara waktu melalui izin yang diterbitkan oleh pemerintahan presiden A.S Donald Trump. Namun hal tersebut dapat bisa saja habis masa berlakunya apabila pemerintah AS mengubah sikapnya terhadap Huawei.

Karena peristiwa tersebut, Android Authority memutuskan untuk mengadakan jajak pendapat kepada para user mereka dengan pertanyaan, “Apakah Huawei pantas di-blacklist Amerika Serikat?”.

Seperti yang disebutkan dalam data diatas, lebih dari 50 persen dari 7,000 user Android Authority yang mengikuti jajak pendapat minggu ini meyakini bahwa Huawei tak sepantasnya dilakukan sewenang-wenang akibat perang dagang tersebut. Selain itu, melalui kotak komentar para pengguna meyakini hal tersebut disebabkan karena pemerintah Amerika Serikat tak punya bukti yang cukup kuat untuk ditampilkan kepada publik, yang disebut-sebut bahwa raksasa teknologi asal Tiongkok itu merupakan ancaman bagi negeri paman Sam itu.

Sejumlah komentar juga menyebutkan bahwa Amerika Serikat memblokir akses perusahaan tersebut atas pengelolaan infrastruktur 5G akibat ketakutan akan gangguan dari luar negeri, tetapi, hal tersebut tidaklah adil. Menurut sejumlah kalangan, tidak membatasi produksi produk konsumer seperti ponsel dan komputer adalah ide yang sangat direkomendasikan, ketimbang memblokir sepenuhnya produksi perusahaan tersebut.

Walaupun banyak user yang mendukung dalam jajak pendapat tersebut, 23 persen user yang ikut serta memilih meyakini bahwa Huawei pantas mendapatkan pemblokiran tersebut. Menurutnya, perusahaan tersebut punya sejarah masalah yang panjang dengan sejumlah negara lain, dan memiliki hubungan dekat dengan pemerintahan Tiongkok.

Sebelumnya, Departemen Perdagangan Amerika Serikat telah memberikan hak sementara atau temporary license kepada Huawei selama 90 hari (3 Bulan) untuk melakukan kegiatan produksi, pelayanan pelanggan, dan juga dapat mempertahankan hubungan kerjasama dengan perusahaan seperti Google, Intel, dan Qualcomm.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.