Review Film The King’s Man: Melindungi Dunia Secara Diam-Diam

the king's man review header
Gambar: wall.alphacoders.com | © 2020 Twentieth Century Fox Film Corporation.

20th Century Studios memberikan berkah pada akhir tahun ini dengan merilis film baru mereka, “The King’s Man“. Film yang merupakan prekuel seri film Kingsman tersebut sudah bisa Kamu tonton mulai Rabu (22/12) lalu di sejumlah bioskop di Indonesia.

Berkesempatan dalam momen di atas, maka Nawala Karsa pada kesempatan ini kembali untuk memberikan review mengenai film tersebut.

Sebelum membaca, kami ingin mengingatkan bahwa ulasan ini berisi dengan SPOILER ALERT!

Mengenai Cerita The King’s Man

Ralph Fiennes sebagai Oxford
Gambar: wall.alphacoders.com | © 2020 Twentieth Century Fox Film Corporation.

Film menceritakan mengenai asal mula dari agensi mata – mata Kingsman dari dua film sebelumnya.

Orlando Oxford adalah seorang bangsawan pada awal abad ke-20. Suatu hari dia bertemu dengan temannya yang berasal dari militer, Herbert Kitchener.

Kitchener mengatakan bahwa melalui rumor yang dia dengar, akan ada sesuatu yang mengkhawatirkan terjadi kepada Franz Ferdinand, pewaris Kekaisaran Austria-Hongaria.

Dan dugannya pun menjadi kenyataan. Dengan kematian Franz Ferdinand, dunia masuk ke dalam masa yang menewaskan lebih dari 4 juta jiwa, yaitu Perang Dunia 1.

Semakin berjalannya cerita, Orlando bersama dengan karakter lainnya menemukan bahwa terdapat sebuah organisasi bergerak di balik layar yang menyebabkan semua hal untuk terjadi.

Maka Orlando dengan timnya secara rahasia mencoba untuk menghentikan organisasi tersebut dan menghentikan perang agar tidak ada lebih banyak nyawa lagi yang harus dikorbankan.

Kelebihan dan Kekurangan dari The King’s Man

the king's man screenshot
Gambar: wall.alphacoders.com | © 2020 Twentieth Century Fox Film Corporation.

Sang Sutradara yaitu Matthew Vaughn melakukan kerja yang baik dalam memimpin pembuatan dari film ini. Alur cerita dibuat dengan sangat baik, para pemain sangat mendalami peran mereka, penggunaan musik selalu pas dalam mengatur narasi sehingga membuat penonton terus menatap layar bioskop, jawaban terhadap pertanyaan “bagaimana asal mula dari Kingsman” pun juga dijawab di dalam film, serta terdapat twist di tengah film yang membuat para penonton kaget.

Namun tentu tidak ada yang bisa membuat film yang sempurna. Terdapat beberapa hal yang nampaknya masih kurang dalam pembuatan cerita di The King’s Man.

Salah satunya adalah karakter antogonis utama, yaitu si Penggembala (The Shepard). Terlihat bahwa pembuat film mencoba untuk membuat sang karakter sebagai seseorang yang “tidak terduga”.

Namun sayang efeknya sangatlah tidak terlihat karena karakter tidak memiliki motif yang bisa memikat hati dari para penonton.

Bagaimana si Penggembala dapat membuat karakter – karakter penting dalam sejarah seperti Rasputin, Mata Hari, Gavrilo Princip, Erik Jan Hanussen, dan yang lainnya untuk bekerja untuknya ?

Apa hal yang membuat si Penggembala dipatuhi oleh para karakter tersebut ? Selain dari karakter seorang “pembalas dendam yang kasar”, kami tidak melihat apapun yang karismatik dari antagonis utama ini.

Dan melihat bahwa Orlando dan timnya dapat menghentikan rencananya melalui bukti yang tidak disembunyikan dengan baik, menunjukkan bahwa karakter hanyalah seseorang yang random yang tidak memiliki kemampuan kepemimpin ataupun intelektual yang seharusnya dimiliki untuk meraih kepercayaan dari karakter – karakter sejarah yang bekerja untuknya.

Namun tentu itulah bagian dari Kingsman, bahwa ini merupakan film fiksi mengenai mata – mata yang menyelamatkan dunia dari penjahat – penjahat dengan motif yang tidak normal.

Penilaian Akhir serta Saran

the king's man logo
© 2020 Twentieth Century Fox Film Corporation.

Secara garis besar, kami sangat menyarankan NawaReaders untuk menonton film ini terutama apabila kalian telah menonton 2 film sebelumnya.

Dan apabila melihat sisa – sisa yang belum terselesaikan dalam film, kami bisa melihat peluang bagi 20th Century Studios untuk melakukan bagian kedua dari film ini.

Mungkin Kingsman yang baru saja terbentuk mencoba untuk menyelamatkan dunia dari Perang Dunia kedua dan bahkan melawan sang kumis kotak secara langsung? Kami melihat potensi untuk cerita tersebut sangat besar.

Maka sekian dari review film The King’s Man. Apabila kalian belum menonton, segera nonton di bioskop terdekat kalian ya!


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.