Belakangan terjadi perbincangan di jagat media sosial, mengenai refund gim karena gim tersebut memiliki waktu bermain kurang dari dua jam. Hal ini berlaku bagi salah satu platform distributor gim, Steam.
Perbincangan pada Senin (27/12) memang sempat terjadi kontra di dalamnya, karena merasa tidak mendukung pengembang gim, tetapi hal ini adalah sebuah candaan semata guna menghibur pembacanya.
Sebagai konteks dari pembicaraan tersebut, Steam selaku platform toko gim memiliki kebijakan untuk melakukan “Steam Refunds“.
Sistem Pengembalian Gim Dari Steam
Steam Refunds memungkinkan penggunanya untuk melakukan pengembalian uang jika belum memainkan gim tersebut selama 2 jam.
Melansir dari situs Steam sendiri, adapun batasan syarat untuk melakukan pengembalian uang di Steam tersebut berikut di antaranya.
- Untuk pembayaran menggunakan, Visa, MasterCard, dan Dana.
- Jika itu adalah DLC (Downloadable Content), harus sebelum 14 Hari setelah pembayaran.
- Untuk gim yang belum rilis, bisa melakukan pengembalian sebelum 14 hari setelah gim tersebut rilis.
- Pembelian produk bersifat langganan, pengembalian hanya terbatas pada 48 Jam setelah pembelian / pembaharuan langganan
- Produk bundling juga memampukan untuk refund jika belum bermain selama 2 jam
- Bagi pengguna yang terdeteksi oleh VAC (sistem Anti Cheat Valve), maka hak melakukan “Refund Steam” tidak berlaku.
- Apabila melakukan penyalahgunaan pengembalian uang seperti pada gim gratis, maka tidak akan ada lagi gim gratis untuk pengguna dan tidak bisa melakukan refund.
- Jika menggunakan Steam Wallet, pengembalian uang dapat dilakukan jika pengguna steam sebelum 14 hari setelah pembelian gim, atau tidak menggunakan Wallet tersebut.
Untuk melakukan klaim pengembalian dana, pengguna bisa mengakses layanan pelanggan dari steam atau Steam Support.
Luka Lama Akibat Penyalahgunaan Sistem
Di balik dari kemudahan membeli dan melakukan pengembalian dana ini, nyatanya Steam Refunds ini pernah membuat kasus yang cukup miris.
Kedua kasus tersebut berkaitan dengan Kasus dari pengembang dari gim “Before Your Eyes“, GoodbyeWorld Games dan “Summer of ’58“, Emika Games.
“Summer of ’58“ adalah sebuah gim horor psikologis dengan sudut pandang orang pertama (First Person View). Biarpun gim ini merupakan ‘simulasi berjalan’, tetapi kenyataannya gim ini dapat memberikan rasa ngeri bagi pemainnya.
Hal ini bisa dilihat dari banyaknya respon positif orang terhadap gim tersebut, seperti harganya begitu layak dengan kengerian gim ini.
Namun, kenyataan kalau gim ini bisa selesai di bawah dua jam dan ada orang yang menyalah gunakan Steam Refund ini malah memperburuk keadaan.
Emika Games pada Jumat (27/8) dalam akun resminya di Twitter menyebutkan kalau saat ini mereka sedang berhenti membuat gim untuk waktu yang tidak menentu.
Penyalahgunaan pengembalian dana ini membuat Emika Games tidak mampu melanjutkan pembuatan gim selanjutnya.
Friends! Thank you for your support! I'm leaving game development for an indefinite time to collect my thoughts. pic.twitter.com/q93NxWjyUI— EMIKA_GAMES (@EmikaGames) August 26, 2021
Tidak berbeda jauh dari Emika Games. Melalui perwakilan dari tim desainernya, Bela, pada Selasa (13/4) dia mengungkapkan keresahannya akibat Steam Refund ini.
Padahal gim “Before Your Eyes” ini sendiri di Steam mendapatkan penilaian yang sangat positif, tidak sampai di sana saja.
Gim ini bahkan sudah bertarung di ajang The Game Awards sebagai nominasi dari gim paling berpengaruh.
Sedangkan “Before Your Eyes“ sendiri adalah gim yang berat pada narasi dengan cerita yang penuh dengan petualangan dan fantasi.
Biarpun begitu, gim ini sendiri harganya sebesar 70 ribu Rupiah saja untuk base game sendiri.
yep we made a short game. I think there should be more short games. I think short games shouldn't get refunded for delivering an amazing experience pic.twitter.com/bdngjVUpBD— Bela (@BelaMessex) April 12, 2021
Hargai Para Developer!
Jika melihat dari kedua kejadian ini, tentunya pihak yang paling terdampak adalah pengembang gim itu sendiri terutama jika dari pengembang yang indie / kecil.
Gim adalah sebuah karya hasil kerja keras pengembangnya, mereka juga butuh uang untuk makan dan hidup, makanya harus meraih pendapatan dari gim tersebut.
Jadi, mulai dari sekarang NawaReaders harus menghargai suatu gim dengan mendukung dan membeli gim tersebut secara legal. Terutama, pengembang gim dari negeri kita sendiri.