Fanpage Wibu Indonesia di Instagram Perlu Berbenah

Penuh informasi yang tidak jelas, Fanpage Wibu Indonesia di sosial media Instagram kerap bikin geleng-geleng kepala. Nawala Karsa memutuskan untuk menggali informasi lebih lanjut soal ini, dan menguak fakta sebenarnya...

Fanpage Wibu Instagram Indonesia Berbenah
FOTO: Nawala Karsa

Saya menerima pesan sekitar pukul 10 malam, disaat Manchester United kesulitan membobol pertahanan Southampton di babak keduanya. Pesan itu bertuliskan “OAI kegocek”. Awalnya saya tidak paham maksud salah satu Kepala Divisi Nawala Karsa pada saat itu. Setelah menelusuri lebih lanjut, ternyata ditemukan kembali bahwa fanpage wibu di platform Instagram berikut menuai kontroversi.

OAI yang dimaksud dalam pesan tersebut adalah Otaku Anime Indonesia, yang menggunakan username @otaku_anime_indonesia di sosial media Instagram. Akun Instagram dengan jumlah pengikut nyaris setengah juta pengguna itu mengunggah postingan kontroversial tersebut sekitar pukul 5 sore, di hari Minggu (12/3).

Postingan yang diunggah-pun sebenarnya tidak terlalu serius. Hanya postingan yang memang membahas isu sosial. Lebih tepatnya, tentang seorang remaja berusia 16 tahun yang mencoba layanan kencan berbasis daring, dan menemukan bahwa ia sebenarnya berkencan dengan teman dari ibu si remaja ini pada saat mengenyam pendidikan di bangku SMP.

Topik ini sendiri sebenarnya sudah lama viral di tahun 2021 silam di sosial media Facebook. Saya sendiri juga sudah menyadari bahwa ini merupakan konten reuse atau dipakai ulang, sekadar untuk meningkatkan jangkauan dan menambah followers dikala kekurangan konten yang sesungguhnya relevan. Tapi rasanya, konten seperti ini tidak layak dikonsumsi publik. Terlebih, publikasi berikut tergolong berita palsu alias hoaks.

Asal Mula Kisah ‘Rental Teman Mama’ yang Viral di Beragam Fanpage Wibu

Fanpage Wibu Instagram Indonesia Berbenah
Unggahan OAI tentang foto tersebut | FOTO: Nawala Karsa

Kisah remaja yang tak sengaja menyewa teman ibunya saat SMP tersebut pertama kali mencuat di jagat sosial media Indonesia melalui fanpage Facebook Doctor Specialist Steal. Laman tersebut kerap kali mengambil sejumlah foto berkaitan dengan Jejepangan, yang kemudian viral karena ragam hal. Itupun termasuk karena tidak nalarnya informasi yang dipublikasikan pada laman tersebut, termasuk kisah ini.

“Jadi pemilik akun bernama Yukimura(16 Tahun, masih SMA) ini cerita di Twitter Natal tahun kemarin memanggil jasa rental Pacar,” begitulah narasi yang dibentuk dari laman tersebut, “untuk menemani dirinya selama liburan Natal”.

Pemilik akun, yang berusia 16 tahun tersebut, mengatur perjanjian pertemuan dengan gadis yang ia temukan dari jasa tersebut melalui Line. Keduanya sepakat untuk bertemu di sebuah restoran. Menariknya, seperti yang kita ketahui bersama, gadis yang ditemui oleh remaja tersebut merupakan teman dari ibu remaja itu sendiri saat berada di bangku SMP. Remaja itu sendiri mengaku bahwa teman ibunya tersebut secara rutin datang ke rumah.

Karena begitu awkward-nya pertemuan diantara keduanya, teman ibu remaja tersebut memutuskan untuk mengembalikan uang jasa rental tersebut dan meminta remaja inisial Y itu untuk merahasiakan hal ini dari sang ibu. Disebut-sebut, uang jasa yang digunakan mencapai 17 ribu Yen Jepang, atau senilai Rp. 1,952,245,-.

Sangat jelas, dengan informasi yang ‘menarik tersebut’, terdapat 3 ribu lebih pengguna Facebook di Indonesia yang membagikan unggahan tersebut. Terlebih, kisah ini layaknya dongeng, yang sebenarnya masuk akal jika kita membandingkan apa yang terjadi di kehidupan sosial masyarakat Jepang dengan yang ada di Indonesia. Jasa rental pacar di Indonesia sendiri masih menjadi pertentangan di kalangan umum.

Nawala Karsa menelisik lebih lanjut informasi yang digunakan oleh sejumlah fanpage wibu Indonesia saat ini, baik di Instagram maupun Facebook, dan hasilnya dapat dikatakan menarik.

Foto Tanpa Konteks, Potensi Misinformasi dari Facebook

Fanpage Wibu Instagram Indonesia Berbenah
Unggahan pertama di Facebook | FOTO: Nawala Karsa

Melalui reverse image searching yang dilakukan pada 4 foto yang diunggah oleh fanpage Wibu Doctor Specialist Steal, ditemukan 2 akun Twitter dari Jepang yang mengunggah foto tersebut. Akun Twitter tersebut adalah @sanadayukimur15 dan @shimapiii8315. Meski demikian, tidak ada jejak mendetil mengenai foto tersebut dari akun @shimapiii8315.

Penelusuran kami berpindah ke akun Twitter @sanadayukimur15, terlebih keempat foto yang digunakan oleh fanpage wibu lokal tersebut memang diunggah secara lengkap dan dengan resolusi tinggi pada thread akun tersebut yang bisa kamu lihat melalui pranala berikut

Namun, tidak seperti narasi yang disampaikan oleh fanpage Doctor Specialist Steal di Facebook, akun Twitter @sanadayukimur15 hanya memberikan caption yang telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia sebagai berikut: “Catat, kami hanya teman biasa”. Yang menarik lagi, jumlah pengguna Twitter yang melakukan retweet maupun quote retweet sendiri terbilang lebih sedikit jika dibandingkan dengan yang ada pada laman Doctor Specialist Steal.

Dalam hal ini, muncul kemungkinan-kemungkinan yang cukup mengerikan. Antara lain, bagaimana laman Doctor Specialist Steal tidak memberikan bukti publikasi yang ada di Twitter? Apakah narasi tersebut sengaja dibuat demi meraih atensi semata? Bukankah ada dampak negatif berlebih dari narasi dan publikasi berikut, terutama jika diunggah berulang-ulang?

Daya Tarik Seksual dan Narasi Misleading Penanda Masalah Sosio Ekonomi Lelaki Indonesia

Fanpage Wibu Instagram Indonesia Berbenah
Hasil penelitian tentang korelasi kondisi sosio ekonomi Pria terhadap ketertarikannya pada payudara Wanita | FOTO: Nawala Karsa

Yang pasti, segenap wibu di Indonesia telah terjebak dan termakan narasi yang miring tentang foto ini. Tidak ada kejelasan mengenai siapa sosok yang ada dalam foto ini, serta kisah yang berada dibaliknya. Yang diketahui saat ini ialah realita bahwa pengunggah sebenarnya di Twitter hanya menyatakan bahwa mereka berdua hanya teman biasa. Yang menjadi daya tarik yang sebenarnya adalah payudara dari gadis yang ada dalam foto tersebut.

Dengan daya tarik seksual tersebut, serta narasi yang digaungkan di sejumlah fanpage wibu Indonesia (termasuk di Instagram), tidak heran jika masyarakat Indonesia masih perlu mengubah dirinya sendiri, terutama terkait masalah keuangan dan strata sosio ekonomi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Viren Swami dan Martin J. Tovee, berjudul Resource Security Impacts Men’s Female Breast Size Preferences, yang diterbitkan pada kuartal pertama tahun 2013, menyatakan bahwa terdapat kondisi afektif temporer dari lelaki yang menyukai ukuran tertentu dari payudara wanita. Pria dengan resource insecurity atau digolongkan sebagai pria dari kelas sosio ekonomi rendah, cenderung memilih wanita dengan payudara yang besar.

Hal ini dikarenakan persepsi yang dimiliki para pria yang diteliti ini adalah seberapa menariknya ukuran payudara tersebut, dan relevansinya dengan akses ke sumber daya yang besar. Dalam hal ini, sumber daya yang dimaksud adalah kekayaan sang wanita. Jelas, ini terlihat jelas dengan kondisi penggemar Jejepangan di Indonesia, yang umumnya berasal dari kelas menengah ke bawah terutama pria.

Fanpage Wibu Perlu Berbenah, Sajikan Data Lebih Baik Lagi

Fanpage Wibu Instagram Indonesia Berbenah
Respon laman wibu Podium Otaku di Instagram | FOTO: Nawala Karsa

Sebagai laman dengan jumlah pengikut lebih dari setengah juta, ratusan ribu, atau bahkan hanya ribuan orang saja, segenap fanpage wibu di berbagai sosial media di Indonesia, terutama Instagram, perlu membenahi cara mereka mengolah dan menyajikan konten kepada para pengikutnya.

Mengapa tidak? Berbekal template siap pakai dan informasi serampangan, laman-laman tersebut kerap menuai pundi-pundi keuntungan, baik dari segi jumlah followers dan dana hasil endorsement. Masyarakat Indonesia, yang segera diuntungkan dengan bonus demografi di tahun 2030 mendatang, memerlukan informasi yang cepat namun tepat.

Hal ini dapat dilakukan dengan tepat, namun hanya berlaku jika pemilik fanpage atau bahkan media sekalipun bersikeras untuk menanamkan tujuan yang mulia dalam publikasinya. Apabila unggahan telah merebak, akan lebih baik jika laman tersebut menarik unggahan dan memberikan pernyataan yang meluruskan, atau meminta maaf.

Feature ini tidak dibuat untuk mengkritik langsung OAI, seperti yang dilakukan Podium Otaku melalui fanpage Instagram-nya, namun dibuat untuk memberikan gambaran yang lebih luas bahwa sebenarnya ada sejumlah flaw yang patut diperbaiki oleh segenap stakeholder media dan bahkan fanpage wibu di Indonesia.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.