Stafsus Presiden Jokowi dan Kemenkop UKM Apresiasi Pendampingan UMKM Sampoerna & INOTEK

Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengapresiasi upaya konsisten PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) dalam mendampingi UMKM nasional naik kelas melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) di bawah Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia (SUI)” bersama Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK).

JAKARTA — Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengapresiasi upaya konsisten PT HM
Sampoerna Tbk. (Sampoerna) dalam mendampingi UMKM nasional naik kelas melalui
Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) di bawah Payung Program
Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia (SUI)” bersama Yayasan Inovasi
Teknologi Indonesia (INOTEK).

Terbaru, SETC
bersama INOTEK meluncurkan Program SMEs Market Acceleration & Global Access
Tap-in Program (SEMANGAT) yang bertujuan membantu pelaku UMKM untuk memperluas
akses pasar dalam mewujudkan UMKM naik kelas. Program SEMANGAT berisi rangkaian
kegiatan workshop, coaching, market
matching
dan tap-in internasional.

Staf Khusus
Presiden RI bidang Inovasi, Pendidikan, dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar,
mengatakan bahwa UMKM adalah pahlawan ekonomi nasional saat krisis keuangan
global seperti yang terjadi pada 2008.

“Yang
menyelamatkan ekonomi Indonesia tetap bertumbuh saat itu ialah sinergitas UMKM.
Kita punya pasar, kita punya supply dan
demand. Yang menjadi PR ialah banyak
pasar dan potensi ekspor internasional yang belum terisi oleh UMKM,”
katanya.

Pemuda asal
Papua ini menegaskan kegiatan seperti pendampingan UMKM, sharing session, berbagi tips
and trick
, hingga upaya membuka akses permodalan dan pasar harus terus
ditingkatkan guna membantu UMKM Indonesia naik kelas dan menjadi eksportir.

Salah satu
peluang ekspor, lanjut Billy, ialah ke Amerika Serikat khususnya Arizona yang
sejauh ini menjadi importir terbesar produk UMKM Indonesia. Produk UMKM asal
Indonesia yang diekspor ke Arizona, katanya, ialah produk berbahan dasar
kertas, garmen, dan tekstil.

“Eksportir
dari Indonesia umumnya pelaku UMKM yang kemudian naik kelas. Contohnya garmen
dan tekstil paling banyak dari Jawa Barat dan itu bukan pemain besar tapi
UMKM,” jelasnya.

Billy juga berharap
agar pemda terus membantu pelaku UMKM di daerah. Pasalnya, pemda dan pemerintah
memiliki anggaran untuk membantu pelaku UMKM.

“Jangan
sampai private sector seperti
Sampoerna heboh banget dukung UMKM tapi dari sisi mereka (pemda) yang punya
anggaran kemudian mager,”
imbuhnya.

Pada
kesempatan yang sama, Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan
Inkubasi Usaha Kemenkop UKM, Christina Agustin, mengatakan Kemenkop UKM
mengapresiasi kolaborasi INOTEK dan SETC yang konsisten mendampingi UMKM
termasuk lewat peluncuran program SEMANGAT.

“Kemenkop
UKM melihat banyak upaya seperti ini harus konsisten dilakukan, berjalan
beriringan dengan upaya pemerintah untuk optimalisasi akses pasar bagi pelaku
UMKM agar mampu bersaing di pasar global,” ujarnya.

Christina
mengatakan hal itu ketika membacakan sambutan Menteri Koperasi dan UKM Teten
Masduki dalam acara “Bincang Wirausaha Nasional, Komunitas dan
Jejaring: Dapatkah Mendukung Akselerasi Pasar Wirausaha di Kancah Global?”

di Auditorium Kementerian Koperasi dan UKM, Selasa (30/4/2024).

Kemenkop UKM,
katanya, mengajak semua pemangku kepentingan untuk berkolaborasi bersama untuk
mendukung UMKM masuk dalam rantai pasok global dan membantu pemulihan ekonomi
nasional.

“Kami
berharap kegiatan ini dapat menghasilkan inovasi, strategi untuk meningkatkan
kapasitas dan memperkuat daya saing UKM agar siap menghadapi tantangan
global,” tambahnya.

Komitmen Sampoerna Dukung UMKM Naik Kelas

Kepala
Hubungan Eksternal Sampoerna Ishak Danuningrat mengatakan Sampoerna dan INOTEK
berupaya menjawab salah satu tantangan UMKM yakni akses pasar melalui program
SEMANGAT.

Harapannya,
pelaku UMKM menemukan akses pasar yang sesuai produknya dan bisa naik kelas
salah satunya untuk bisa ekspor.

“Kami
percaya pendampingan berkelanjutan adalah kunci untuk UMKM berdaya saing dan
dapat naik kelas menjadi bagian rantai pasok global,” katanya.

SETC adalah
program pelatihan kewirausahaan terintegrasi yang hadir sejak 2007. SETC
memiliki fasilitas pelatihan sebagai sarana pendukung yang berdiri di lahan
seluas 27 hektare (ha) di Pasuruan, Jawa Timur, SETC aktif memberikan pelatihan
terpadu kewirausahaan mulai dari soft skill hingga hard skill
guna meningkatkan kapasitas dan membantu UMKM semakin maju.

SETC telah
memberikan pelatihan kepada lebih 72.000 peserta dari seluruh Indonesia hingga
akhir tahun 2023. Selain pelatihan, SETC juga memfasilitasi riset terapan,
pendampingan dan jejaring pasar, konsultasi usaha, serta jejaring UMKM.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES