Phobia Art Charity Project, Melawan Rasa Takut dengan Seni

Phobia Art Charity Project

Dalam kondisi pandemi COVID-19 atau Virus Corona saat ini, banyak tekanan dan rasa takut dihadapi oleh tiap orang. Berbagai macam pengaruh yang telah mempengaruhi hampir semua orang. Maka dari itu, sebuah pameran yang dilakukan secara digital bernama Phobia Art Charity Project akan hadir.

Latar Belakang Phobia Art Charity Project

Proses kreasi seni dapat menjadi medium healing bagi seniman yang terlibat, melalui ekspresi visual, timbul keterampilan koping. Komunikasi merupakan satu media mental healing melalui ekspresi lisan/tulisan.

Di tengah pandemik ini muncul ketakutan akan ketidakpastian yang akan datang, baik mengenai hal duniawi seperti hubungan interpersonal yang meregang, masalah ekonomi, bahkan kesehatan dan kematian diri maupun orang terdekat. Pandemik tidak hanya secara besar memperburuk kesehatan fisik masyarakat, juga kesehatan mental.

Apa Itu Phobia Art Charity Project?

Phobia Art Charity Project

Phobia Project adalah event Pameran Penggalangan Dana lintas digital yang terbuka secara Open Call, dimana Komisioner Donatur yang berpartisipasi mengkomunikasikan ketakutan maupun keresahannya. Kemudian seniman berempati secara personal mengenai keresahan tersebut sehingga dituangkan menjadi karya.

Karya yang dihasilkan dari interaksi antara donatur dan seniman sebagai karya komisi yang diciptakan oleh seniman untuk donatur yang berpartisipasi. Hasil karya kolaboratif Phobia Art Charity Project akan dipamerkan secara digital dalam akun instagram resmi pada tanggal 20-21 Desember 2020.

Donatur/Komisioner sebagai Sponsor

Dalam seni, komisi adalah tindakan meminta kreasi suatu karya, seringkali atas nama orang lain. Karya seni dapat dipesan oleh perorangan, pemerintah, atau bisnis. Komisi sering kali menyerupai dukungan atau sponsor.

Alasannya kenapa harus komisi adalah seni selain media ekspresi subjektif seniman nirfungsi, sebenarnya
dapat memiliki fungsi sosial, edukatif dan meningkatkan wawasan. Selain itu juga mengajak audiens berfikir kritis mengenai masalah yang dibawakan dalam karya seniman.

Karya yang akan dipamerkan di pameran ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan audiens mengenai kesehatan mental, terutama meningkatnya keresahan dan disturban mental di tengah krisis pandemik ini.

Interaksi Donatur-Seniman

Phobia Art Charity Project

Seniman diharapkan dapat berempati terhadap ketakutan yang dicemaskan donatur dan menciptakan karya seni sebagai ekpresi personal dan intrapersonal secara bersamaan. Donatur membantu seniman menentukan topik utama keresahan yang akan diekspresikan.

Dalam form pendataan, donatur dan seniman diberikan pertanyaan mengenai keresahan. Penentuan pasangan client dan seniman ditentukan oleh panitia bersama dengan seniman berdasarkan variable yang dipilih seniman
dan client ketika pendaftaran. Donatur berhak menggunakan hasil karya seniman terkecuali fungsi komersial (memperbanyak untuk menjual, dll).

Donasi

Donatur ditetapkan mendonasikan komisi seniman seharga minimal Rp 200 ribu. Donasi dapat ditransfer ke no.rek panitia penanggung jawab Phobia Art Charity Project. Harga tersebut ditetapkan dari harga rata-rata karya komisi seniman yang mengikuti pameran ini.

Phobia Project diharapkan menjadi medium bagi seniman partisipan maupun audiens untuk mengapresiasi hasil karya sebagai medium ekspresi akan ketakutan dan keresahan. Selain itu juga meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya kesehatan mental. Dengan keterlibatan secara aktif ini dapat menciptakan kondisi masyarakat Indonesia yang lebih baik.

Untuk informasi lebih lanjut dan berita update dari pameran ini, kalian mengunjungi akun Instagram disini.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.